Hyunjin ❣ Han ❣ Minho
2
00320
20.30 pm
At Hyunjin's room
Hyunjin menatap Han dan Minho yang masuk ke ruang rawatnya. Han tampak cekikikan dan begitu menempel dengan Minho sementara Minho tampak stay cool dengan tingkah Han walaupun begitu senyumnya lekat di wajahnya.Bukankah mereka terlihat seperti sepasang kekasih,
Kenapa belakangan ini, mereka terlihat seperti itu
Hyunjin memandang mereka iri, dirinya memang tidak sebanding jika dibandingkan dengan Minho yang tampan, pintar, kaya dan sehat. Sementara ia hanya anak pungut yang dibenci Han dulu dan sekarat.
"Oh.. Hyunjin" sapa Han dan Hyunjin hanya tersenyum.
"Gue minta maaf, tapi untung ada seungmin yang mendekorasi kamar lo seperti ini. Ini gue bawa kue dari Minho Hyung untuk ulang tahun lo"
Dari Minho hyung ya...
Hyunjin tetap menerima pemberian Han dengan senyum lembutnya. Ia kemudian menatap Minho dan mengucapkan terimakasih.
"Han, mau makan apa biar aku beliin, Hyunjin?" ucap Minho.
"Apa aja hyung" "Kita sebenarnya udah makan malam Hyunjin, tapi biasalah gue masih lapar, dan untungnya punya teman kaya Minho hyung yang selalu traktir makan gue" Hyunjin hanya mengangguk.
"Oh ya lo udah makan malam?" tanya Han, dan ia mengedarkan pandangannya ke atas nakas, ada semangkuk bubur yang sepertinya belum tersentuh.
"Lo belum makan.. " Han tampak khawatir. "Kenapa?" Han langsung memegang puncak kepala Hyunjin dan meraba dahinya. Ia merasa dahi Hyunjin hangat, mungkin Hyunjin demam pikirnya.
"Hmm... Hyunjin mau apa?" Han reflek menarik tangannya dari sana karena suara Minho.
"Ga usah Hyung, makan ini aja"
Minho hanya mengangguk dan pergi dari ruangan itu.
"Badan lo panas, gimana ini? Dokter bilang apa?"
Hyunjin hanya menggeleng.
"Oh ya, lo makan ya, gue suapi?" Han langsung mengambil bubur itu dan hendak menyuapi Hyunjin, tetapi saat sendok itu hampir mendekat ke bibirnya, Hyunjin menolaknya lembut.
"Gue ga nafsu"
"Makan itu kebutuhan Hyunjin jangan memikirkan nafsu lagi, yang penting lo makan" Han sedikit memaksa, dengan mendekatkan sendok itu kembali. Tetapi Hyunjin menolaknya lembut kembali.
"Kenapa sih lo?" Han mulai kesal.
"..."
"Kenapa lo ga mau makan? Gue udah ada di sini, tapi sikap lo masih terus kaya anak kecil gini"
Hyunjin hanya diam.
Selang beberapa detik.
"Ya udah gue minta maaf, lo makan ya.." Han hendak menyuapi Hyunjin kembali. Tetapi Hyunjin masih menolaknya, kali ini lebih keras, sendok itu pun terjatuh ke lantai. Emosi Han pun meningkat melihatnya.
"Lo kenapa? Lo marah? Lo marah karena gue baru bisa datang malam ke sini? Mau lo apa sih Hyunjin!! Pusing gue" suara Han kuat membentak Hyunjin.
Hyunjin hanya menunduk dan diam.
"Lo jangan diam! gua ga ngerti mau lo apa kalau lo diam, lo mau gue minta maaf?"
"Tolong ya Hyunjin, lo ngertiin posisi gue, gue mahasiswa, gue punya kehidupan di luar sana, ga kaya lo. Gue ga mungkin cuma ngurusi lo di sini dan nemani lo seharian, kapan wisudanya gue kalau kaya gitu"
Dan airmata Hyunjin menetes tetapi ia buru-buru menghapusnya agar Han tidak melihatnya.
Sementara Han ternyata melihat itu dan ia mengacak rambut tebalnya frustasi.
"Gila ya lo, selalu itu senjata lo di depan gua, nangis! Nangis terus lo kaya cewe"
"Han lo bisa pergi kalau lo mau, gue gpp kalau lo ga datang" Airmata Hyunjin terus mengalir tetapi ia tidak mau menatap wajah Han, terlalu sakit baginya saat ini untuk menatap wajah seseorang yang sangat ia sayangi.
"Iya gue pergi! Tapi besok ga usah mohon-mohon di telpon dan sms nyuruh gua datang ke sini"
Han pun keluar meninggalkan Hyunjin sendiri dan Hyunjin menangis menatap kepergian Han.
***
Saat Han keluar, ia hampir menabrak Minho yang baru kembali dengan tiga kotak makanan. Han buru-buru menarik tangan Minho pergi dari sana.
"Lho Han kenapa?"
Han hanya diam.
Minho bisa melihat rahang Han yang mengetat, dan wajah serius Han yang sedikit menyeramkan, ia yakin Han marah pada Hyunjin.
"Bagaimana Hyunjin?"
"Jangan bahas dia hyung, aku menginap di rumah Hyung malam ini"
"Iya iya"
Minho tersenyum kecil tanpa Han tahu, ia merasa senang karena Han mau menginap di rumahnya hari ini tidak di rumah sakit menemani Hyunjin.
Minho dulunya tidak merasa cemburu sedikitpun pada Hyunjin. Tetapi belakangan ini sikap Hyunjin menunjukkan seperti ia adalah kekasih Han yang setiap saat menghubungi Han, dan Han harus selalu datang setiap ia membutuhkannya. Semua itu membuat Minho kesal pada Hyunjin dan mulai tidak menyukainya.
"Hyung, apakah aku salah jika memarahi Hyunjin" tanya Han saat mereka di dalam mobil Minho, perjalanan pulang ke rumah Minho.
"Minho yang menyetir menoleh singkat ke sampingnya. Ia bisa melihat wajah Han yang mulai melembut tidak sekeras tadi.
"Mungkin benar kamu harus memberitahunya sesekali, tetapi jangan memarahi atau membentaknya. Ia sakit Han"
Han mengangguk, mungkin merasa menyesal di dalam hatinya.
"Bagaimana jika ia mendapat serangan Hyung"
"Ada dokter dan perawat di sana, bukankah ia selalu seperti itu, rasa sakit itu kan memang selalu ia rasakan setiap saat, hanya saja ada yang terlalu sakit sehingga ia tidak bisa menahannya"
"Uhmm iya hyung"
"Tenang saja, dia pasti baik-baik saja"
Han mengangguk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Memories [Hyunsung & Minsung]
Fanfiction#1st in cancer 2012210 thank you 😭❤ #2nd in cancer 200323 Hello~ I'm back with another hyunsung ff. This is my second book of Baby, My bestfriend. Buku kedua dari Baby, My bestfriend. (Minsung, Hyunsung, Seungjin) Beberapa part pada setiap cerit...