200326
8.13 am
Pagi itu Han terkejut saat bangun tidur tanpa Hyunjin di sampingnya. Ia buru-buru turun dari tempat tidur untuk mencari Hyunjin. Dan ternyata Hyunjin berada di dapur, tampak sibuk menyiapkan sarapan. Hyunjin selalu seperti itu jika Han menginap di rumahnya."Hyunjin kenapa lo sibuk-sibuk di dapur?" tanya Han.
"Gue ga sibuk, hanya melihat Bu Kang yang membuat sarapan"
Han mengangguk dan menghampirinya yang duduk di kursi rodanya lalu memberikan kecupan hangat di puncak kepala Hyunjin.
"Gue belum mandi lho Han"
"Gpp, tetap wangi"
"Gue mandi dulu ya Hyunjin"
"Iya" Hyunjin menatap kepergian Han sambil berusaha menyadarkan dirinya dengan apa yang barusan terjadi. Dengan sebuah hal kecil seperti itu, mood Hyunjin pagi ini meningkat seribu kali lipat lebih baik.
Setelah semua selesai, Hyunjin berniat kembali ke kamarnya untuk mandi.
Han terkejut saat Hyunjin kembali ke kamarnya ia belum memakai atasan walaupun telah memakai celana.
"Lho kenapa? Sebentar lagi gue selesai, tinggal pakai atasan dan mengeringkan rambut gue" ucap Han.
"Gue mau mandi"
"Tapi lo sakit"
"Emang kalau sakit ga boleh mandi"
"Bukan gitu, lo kan lemas gimana sih"
"Gue bisa, udah ya gue mandi dulu" Hyunjin tidak lama masuk ke kamar mandi.
Han hanya berdoa di dalam hatinya, penyakit Hyunjin tidak menyerangnya saat ia mandi.
Setelah sepuluh menit, Hyunjin akhirnya keluar dari sana dengan berdiri berpegangan pada dinding. Han yang ternyata menunggunya, buru-buru memapahnya untuk duduk di kursi.
"Udah lo duduk di sini aja, gue yang ngambilin baju lo"
"Makasih ya"
Han pun mengambilkan ripped jeans hitam dan sebuah hoodie abu-abu untuk Hyunjin.
Setelah Hyunjin selesai berpakaian, Han melihat Hyunjin kesulitan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, karena tangannya yang lemas.
Han pun membantunya. Ia mengambil hair dryer itu dan berdiri di belakang Hyunjin untuk mengeringkan rambut Hyunjin. Han memegang helai-helai pendek itu dan mengusapnya lembut. Aroma sampo Hyunjin seperti buah-buahan segar sangat harum dan menusuk penciumannya. Han ingin menciumnya saat itu juga.
Sedangkan Hyunjin hanya diam menatap pantulan dirinya di cermin. Merasa bahwa dirinya benar-benar jelek sekarang.
"Hyunjin"
"Hmmm"
"Pulang kuliah nanti mau dibawakan apa?"
"Apa aja"
"Baiklah"
Selang beberapa detik.
"Han.."
"Hmm.. " Han masih sibuk mengeringkan rambut Hyunjin tanpa menyadari hidung Hyunjin mengeluarkan darah.
"Tolong ambilkan tisu Han"
"Untuk apa?" Dan Han reflek menatap cermin.
"Astaga.. " Han buru-buru mengambil tisu dan meletakkannya di hidung Hyunjin. Ia benar-benar memegang tisu itu sampai perdarahannya selesai.
"Han gue mau berbaring, lemas banget"
"Iya iya" Han dengan sigap menggendong Hyunjin ke tempat tidurnya.
Hyunjin menatap Han yang duduk di pinggir tempat tidurnya sambil mengusap rambutnya dengan sangat lembut.
"Jika ada yang sakit bilang gue ya"
Hyunjin menjawabnya dengan senyum lembutnya.
"Gue minta maaf ya, ga bisa nemani lo sarapan"
"Gpp, gue nanti bawa sarapan kita ke sini"
"Ga usah Han, kamu aja yang makan, aku nanti saja"
"Ga Hyunjin"
Walaupun saat ini sakitnya menyerangnya ia tetap bisa tersenyum karena ada Han disampingnya yang membuatnya semangat.
Kenapa lo masih bisa tersenyum walau lo merasakan sakit yang teramat sakit
Han memajukan wajahnya untuk mencium kening Hyunjin.
"Jangan sakit lagi Baby, penyakit pergilah jangan serang babyku yang cantik ini"
Senyum Hyunjin melebar mendengar kata-kata Han. Memperlihatkan eye smile-nya yang cute dan lesung pipinya yang manis. 'Baby' sudah lama sekali Hyunjin tidak mendengar panggilan manis itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Memories [Hyunsung & Minsung]
Fanfiction#1st in cancer 2012210 thank you 😭❤ #2nd in cancer 200323 Hello~ I'm back with another hyunsung ff. This is my second book of Baby, My bestfriend. Buku kedua dari Baby, My bestfriend. (Minsung, Hyunsung, Seungjin) Beberapa part pada setiap cerit...