The Reason

990 117 21
                                    

Hyunjin melihat bagaimana ketakutannya Han saat menunggu Minho yang berada di ruang operasi. Tangannya bergetar dan ia tidak bisa duduk diam selama itu. Yang ia dengar kecelakaannya parah dan itu terjadi saat Minho sedang dalam perjalanan menuju Gyeongsang.

Selain Han, ada orangtua Minho, Seungmin, Changbin, Felix di sana.

Hyunjin mendekati Han yang tampak menunduk menghadap lantai. Han terus berdiri dan tidak sedikitpun berniat untuk duduk.

"Han"

Han menoleh menatap Hyunjin yang berada di atas kursi rodanya.

Tatapan Han menyiratkan bertanya, apa maksud Hyunjin memanggilnya.

"Han, duduk dulu, tenang" Hyunjin memegang tangan Han tetapi Han dengan kasar melepasnya.

"TENANG GIMANA MAKSUD LO! PATAH TULANG RUSUK, CEDERA OTAK, SEMPAT HENTI JANTUNG, LO SURUH GUE TENANG, GILA YA LO!" Han benar-benar marah dan kesal karena pikiran dan hatinya sangat hancur saat ini.

"Han, lo kasar banget!" ucap Seungmin.

Changbin dan Felix juga tidak kalah terkejut mendengar Han yang membentak Hyunjin. Mereka merasa kasihan dengan Hyunjin tetapi mereka juga mengerti bagaimana perasaan Han saat ini.

Sementara Han tidak peduli dan memilih berdoa untuk keselamatan Minho.

Hyunjin pun menunduk diam, menahan perih di hatinya.

Kenapa gue selalu salah di mata lo?

Hyunjin memilih diam dan tetap setia menemani Han di sana. Walaupun sebenarnya ia sedih karena Han memarahinya. Tetapi ia tetap di sana.

***

200421
9.18 pm

Beberapa jam terlewati, Minho masih belum sadar dari koma, tetapi operasi tulang rusuknya berhasil.

Di balik kronologi kecelakaan itu, Minho sedang dalam perjalanan menuju Gyeongsang, dengan mengendarai mobilnya sendiri. Dan tanpa disangka saat melewati sebuah tikungan tajam, sebuah mobil dari arah lain menabraknya sehingga terjadi kecelakaan yang menewaskan pengendara mobil satu dan seorang wanita yang saat ini masih kritis.

Han mengingat sesuatu saat mendengar Minho ingin ke Gyeongsang.

Untuk apa?

Mengapa?

Lalu pikirannya kembali ke perjalanannya menuju Gyeongju yang tertunda tadi siang. Ia memang sempat mengirim pesan bahwa ia akan ke Gyeongju kepada Minho. Tetapi untuk apa Minho menuju provinsi Gyeongsang dimana Gyeongju terletak.

Tidak mungkin?

Tiba-tiba rasa bersalah menghantui Han. Jantungnya berdetak kencang dan merasa sakit seketika. Matanya perih dan airmatanya menetes.

Gyeongju adalah tempat yang pernah ia kunjungi beberapa kali dengan Minho dan orangtua Minho, saat mereka masih SMA. Karena dahulu kakek dan nenek Minho tinggal di sana. Tetapi sekarang kakek dan neneknya telah meninggal jadi mereka tidak pernah ke sana lagi. Seingatnya terakhir kesana saat tahun pertamanya di universitas, dan mereka hanya pergi berdua. Karena itu sejujurnya Han kangen tempat itu dan ingin mengajak Hyunjin ke sana untuk melihat keindahan tempat itu dan mengulang ingatan indahnya. Dan salahnya ia ingin pergi bersama Hyunjin bukan Minho ke sana.

Han menangis menyalahkan dirinya. Walaupun ia sebenarnya tidak bersalah. Ia yakin Minho sebenarnya ingin ke sana untuk menemuinya. Dan ia semakin merasa bersalah. Karena seenaknya ia pergi ke tempat penuh kenangan mereka berdua tanpa Minho.

Hyung, aku minta maaf

Hyunjin yang sejak tadi tertidur dalam posisi duduk terbangun saat mendengar suara tangis Han. Ia pun menoleh ke sampingnya, Han duduk di kursi yang berjarak satu meter di sampingnya.

Kenapa Han tidak mau duduk di sampingku, kenapa harus jauh?

Hyunjin memang selalu sensitif. Walaupun begitu, Hyunjin tidak menyerah untuk mendekati Han. Ia pun menjalankan kursi rodanya ke dekat Han. Walaupun sekarang ia merasa benar-benar lemas dan pusing.

"Han" panggil Hyunjin pelan.

Hyunjin bermaksud menawarkan pelukan untuk Han karena sepertinya ia sedang membutuhkannya. Tetapi siapa sangka Han menatapnya tajam dengan matanya yang merah dan penuh airmata. Hyunjin merasa sedih saat melihat Han sedih.

"Han" Hyunjin membuka tangannya sedikit, menawarkan pelukan. Tetapi Han yang sangat kesal dan sedih menyingkirkan tangan Hyunjin dengan memukulnya lalu meninggalkan Hyunjin.

Hati Hyunjin bergetar karena perih saat itu, ia merasa sangat sangat sedih. Hyunjin pun memilih diam di sana. Ia tidak punya semangat untuk menjalankan kursi rodanya. Ia hanya terdiam dan menunduk sedih di sana.

***

Tbc or not, please vote & comment for the next chapter!

Our Memories [Hyunsung & Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang