Parents

1.1K 130 7
                                    

200327
3.20 am

Hyunjin terbangun karena rasa sakit yang menyiksanya dan membuat tidurnya tidak nyenyak. Ia heran karena tidak menemukan Han di sampingnya. Tadi malam saat ia tertidur Han masih mengerjakan tugas dan pekerjaannya  di ruangan sebelah.

Hyunjin pun turun dari tempat tidurnya untuk memastikan Han masih mengerjakan tugas atau tidak. Dan ia menemukan Han yang tertidur di sofa. Laptopnya masih terbuka dan beberapa kertas berserakan di atas meja.

Hyunjin yang kasihan melihat posisi tidur Han, membangunkan Han agar pindah ke tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin yang kasihan melihat posisi tidur Han, membangunkan Han agar pindah ke tempat tidurnya.

Han tidak lama terbangun dan ia langsung teringat dengan tugas dan pekerjaannya. Ia menyalakan laptopnya kembali untuk menyimpan datanya dan kemudian mematikannya.

"Ah Hyunjin, untung lo banguni" ucapnya dengan suara khas orang mengantuk. Han yang masih mengantuk mendorong kursi roda Hyunjin kembali ke ruang tidur dan langsung merebahkan badannya asal ke tempat tidur Hyunjin.

Hyunjin hanya tersenyum melihat tingkah Han. Ia sebenarnya ingin ke toilet setelah membangunkan Han tadi. Tetapi Han terlanjur membawanya ke sini, sehingga ia malas untuk ke toilet dan memilih merebahkan tubuhnya di samping Han. Han sontak langsung memeluk tubuh Hyunjin erat seperti guling. Hyunjin hanya tersenyum dan memejamkan matanya.

"Jangan sakit lagi baby, gue takut lo lebih kecil lagi dari ini" gumam Han setengah sadar yang masih bisa Hyunjin dengar.

"Iya Han" jawab Hyunjin.

***

200327
12.07 pm

Hyunjin berada di ruangan keluarga yang lain bersama orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin berada di ruangan keluarga yang lain bersama orangtuanya. Eomma dan appanya baru saja tiba di Korea pukul sebelas tadi. Sementara Han telah pergi kuliah jam sepuluh. Han tidak sempat bertemu orangtua Hyunjin.

"Hyunjin, appa berencana membawa kamu ke Berlin untuk menjalani pengobatan di sana, pengobatan di sana lebih baik daripada di sini. Appa telah berdiskusi dengan teman appa yang seorang dokter di salah satu rumah sakit di sana"

Hyunjin terdiam memikirkan kesehatan dan kenyamanannya tinggal di sini.

"Hyunjin di sini saja appa"

"Tapi Hyunjin.. ini demi kesehatan kamu sayang" ucap eommanya sambil memegang tangannya.

"Hyunjin tahu, kalaupun Hyunjin di sana, appa dan eomma juga belum tentu ada untuk Hyunjin" "Eomma dan appa selalu bolak-balik keluar negeri untuk mengurus bisnis"

Hyunjin benar, orangtuanya hanya akan meninggalkannya di sana. Sementara mereka keliling dunia mengurus bisnis mereka.

"Hyunjin tetap sendiri, dan parahnya Hyunjin ga punya siapa-siapa lagi yang Hyunjin kenal di sana. Semuanya orang asing. Hyunjin bukan semakin sehat malah akan semakin sakit eomma" lanjut Hyunjin.

Eommanya juga memikirkan itu.

"Emang di sini kamu ga sendiri?" tanya appanya.

"Di sini Hyunjin punya teman yang udah dekat banget sama Hyunjin"

"Han Jisung itu?" tanya eommanya.

"Iya, Hyunjin pernah menceritakannya kan eomma. Anak yang eomma ingin adopsi sepuluh tahun lalu. Hyunjin membayarnya agar mau menemani Hyunjin di sini"

Eommanya mengelus kepalanya.

"Eomma dukung apa yang kamu pilih dan yang kamu mau. Apapun yang buat anak eomma senang"

"Appa juga begitu, apa perlu kita biayai anak itu?" tanya Appanya.

"Iya appa, dia sekarang kuliah di Kyunghee, dia sangat pintar dan mandiri dia mengerjakan tugas-tugas temannya, adik tingkat bahkan kakak tingkatnya demi mendapatkan uang"

"Wah anak yang hebat, kenapa waktu itu eomma ga mengadopsinya.." ucap eommanya tanpa sadar.

Dan itu membuat Hyunjin merasa sangat bersalah dan sedih. Karena ia tidak bisa membalas apa-apa untuk orangtua angkatnya yang telah membesarkannya sampai dewasa.

"Hyunjin minta maaf ya eomma, eomma memang pantas menyesal mengadopsi Hyunjin"

"Astaga, tidak sayang, maksud eomma, harusnya kami mengadopsi kalian berdua" Eommanya memeluknya karena melihat airmata Hyunjin yang menetes.

"Han yang lebih pantas jadi anak eomma dan appa"

"Tidak, kamulah anak kami. Kamu sudah tertakdir menjadi anak kami, ini semua takdir, appa tidak pernah menyalahkanmu yang sakit karena ini juga takdir. Appa dan eomma sangat menyayangimu seperti anak kami sendiri. Karena itu kami merahasiakan ini selama itu"

Hyunjin menangis. Ia merasa lega mendengar kata-kata appanya.

Eomma dan appanya pun memeluknya dan menggumamkan kata maaf pada Hyunjin karena sering meninggalkan Hyunjin.

"Hyunjin juga minta maaf Ma.. Pa.. "

"Kamu ga salah sayang" ucap eommanya.

"Oh ya appa akan memberi uang untuk teman kamu itu, appa kirim ke kamu sekarang juga"

"Makasih ya appa..."

"Sebenarnya eomma ingin bertemu anak itu dan berbicara padanya untuk menjaga kamu dengan baik, tetapi eomma dan appa harus berangkat ke bandara sekitar pukul enam."

"Aku rasa Han tidak bisa bertemu dengan eomma dan appa. Ia akan pulang lama karena ia pergi ke Daegu dari kampusnya hari ini, nanti aku sampaikan salam eomma dan appa"

"Iya sayang"

***

Our Memories [Hyunsung & Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang