"Suka aja gitu ngeliat lo marah-marah. Soalnya tingkat kecantikan dan kelucuan lo nambah dimata gue, "
-Ernest Hernandez
________________________________
Teriakan menggelegar dari Jihan membuat semua yang ada di ruang tengah menutup telinganya rapat-rapat. Sungguh teriakan Jihan bisa membuat sakit telinga berkepanjangan dan jangan heran kalau nanti kalian bisa tuli mendadak gara-gara suara dahsyatnya seorang Jihan Angelina Audi.
"Siapa pelakunya?" Jihan menatap Lisa, Una, Yoga, Deka bergantian. tangannya bersedekap didada. Mencoba menghakimi keempat manusia itu.
Lisa dan Una kompak menunjuk Yoga dan Deka. "Mereka!" serunya.
Yoga melotot tidak terima. "Heh! Lo jangan solimi yah!" ucap Yoga kesal. "Bukan gue Ji sumpah. Tapi ini ulah mereka!" tangan Yoga menunjuk Lisa dan Una yang kini tengah berdrama di depan Jihan.
"Ji, lo tau sendiri kan kalo kaki gue sakit. yakalik gue yang berantakin nih ruangan," ucap Lisa lirih berusaha mendapat kepercayaan Jihan.
Emang kurang ajar bat nih anak.
"Bukan gue Ji! Jangan percaya!" seru Deka jengkel. Deka menatap Lisa tidak percaya. "Dasar Ratu drama!"
Lisa menjulurkan lidahnya, meledek Deka saat Jihan tengah menatap tajam Deka dan Yoga.
Bola mata Una bergerak gelisah. Tangannya dingin kala dia sedang berbohong. Tak ingin ikut disalahkan, Una juga ikut berdrama seperti Lisa.
"Ta--tadi Una lagi nonton Naruto, terus Deka sama Yoga dateng-dateng langsung berantem." ucap Una bohong.
"Wah gak percaya gue," ucap Yoga sambil menatap Una tak habis pikir. "Polos-polos gitu, lo tukang kibul yah Na!" tunjuk Yoga kesal.
"Gue gak ngelakuin itu. Itu semua fitnah!" Yoga menggerakkan kedua tangannya, menyanggah tuduhan dari Lisa dan Una.
Jihan memicingkan matanya tidak percaya dengan ucapan Yoga. Kalau di pikir ucapan Lisa ada benernya, mana mungkin Lisa dan Una yang berantakin.
Kaki lisa lagi sakit mana mungkin bisa petakilan kek gitu.
Terus Una?
Lebih gak mungkin lagi. Malah Una itu anaknya polos-polos bego plus gak bisa bohong.
"Lo bedua beresin nih ruangan atau gak bakal dapat jatah makan malam ini! " ancam Jihan sambil menunjuk Deka dan Yoga.
Bahu Deka dan Yoga melorot seketika.
Kalau bukan soal makanan mereka mana mau melakukan perintah Jihan.
"Ok fine! gue bakal tanggung jawab walaupun ini bukan ulah gue!" ucap Deka. Matanya melirik Lisa dan Una bergantian dengan sinis.
Lisa baru kali ini liat nada bicara Deka sesinis itu. Segitu keterlaluan kan dia dan Una? Sampai deka marah seperti itu? Ini baru pertama kalinya Lisa ngelihat Deka marah.
Jujur aja, Deka kalau marah nyeremin.
Lisa kan jadi takut sendiri.
"Yang bersih" Jihan langsung pergi meninggalkan keempat anak adam dan hawa itu.
"Minggir gue mau bersihin nih ruangan." ucap Deka datar.
Una yang mendengar nada Deka yang tak seperti biasanya pun bergetar ketakutan. Lisa merapat ke Una mencoba menenangkan gadis berambut bob tersebut.
Yoga memang marah. Tapi, dia gak tega buat memarahi dua gadis polos itu. Walaupun Lisa tak sepolos Una tapi entah kengapa Lisa juga kadang bersikap manis kepadanya jadi dia enggan untuk memarahi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN 97 || New Version
Romance#1 campus series -romcom- KKN kali ini lebih mirip ajang cari jodoh daripada Kuliah, Kerja, Nyata beneran. Apalagi, kalo yang kena sial malah ketemu mantan. Udah beda lagi. KKN lebih mirip di sebut Kuliah, Ketemu Mantan daripada nyari pengalaman...
