"Sepertinya, dulunya gue penghianat bangsa, sampai harus sekelompok sama mantan."
-Alysha Barbara
_________________________________
Sudah beberapa kali, lisa menghela nafasnya dengan tak tenang. Bahkan mimi yang duduk disampingnya pun mengernyit bingung dengan kelakuan sahabat satunya ini.
Mereka sedang di kantin fakultas kedokteran. Harusnya pagi ini ada kelasnya, Miss Dara, tapi Miss Dara sedang ada tugas di luar kota. Membuat Mimi dan Lisa lebih memilih pergi ke kantin daripada duduk manis di kelas.
"Lo, kenapa? Ada masalah? " tanya Mimi. "Cerita aja, sa." lanjut Mimi.
Mimi kesal karena sedari tadi sahabatnya ini bertingkah aneh. Sudah di hitung sejak jam sembilan sampai jam setengah sepuluh pagi, Lisa hanya mengehela nafas beberapa kali. Hal itu membuat Mimi ingin menampol sahabatnya itu.
Mimi jadi greget sendiri.
"Gapapa, mi. "
"Oh gitu yah sekarang lo ama gue! Oke fine! " seru mimi dengan kesal.
Mimi memalingkan wajahnya, enggan menatap Lisa. Mimi tau Lisa sedang menyembunyikan sesuatu darinya, maka cara yang paling efektif agar Lisa mau menceritakan segalanya adalah berpura-pura kesal.
Lisa menghela nafas sekali lagi. "Sebenernya, kita satu kelompok kkn sama Jevan, Mi. " ucap Lisa pelan.
Lisa memang memanggil jeka dengan nama aslinya---jevan. Sedangkan orang lain lebih akrab manggil dengan nama jeka daripada jevan.
Mimi menepuk jidatnya pelan. "Serius? gue gak liat kalau jeka satu kelompok kkn sama kita. "
"Terus gue, harus gimana, Mi?" tanya Lisa memelas. "Apa gue sogok LPPM? biar nggak satu kelompok sama, jevan." lanjut lisa.
Mimi melotot. Memukul pelan bahu kiri lisa. "Lo gila?!" tanya Mimi tak habis pikir.
Bisa bisanya, Lisa mau nyogok LPPM hanya demi tidak sekolompok dengan Jevan. Mending uangnya di tabung buat bayar kuliah.
"Terus gimana, Mi?" tanya Lisa memelas. "Gue nggak mau ketemu dia lagi! " lanjut Lisa frustasi. Tangannya mengangacak-acak rambutnya sendiri sampai berantakan.
Mimi memegang kedua bahu Lisa. Menatap dalam mata coklat Lisa. "Lo harus tetep satu kelompok kkn sama jeka, sa. Buktiin kalo lo udah move on dari dia! " ucap Mimi berusaha meyakinkan Lisa bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Maksud lo, gue belum move on gitu? " Lisa menepis tangan Mimi.
Mimi nyengir, kemudian tertawa mengejek. "Oh udah move on yah?" Mimi menganggukkan kepalanya beberapa kali.
"Tapi...kalau lo udah move on, kenapa khawatir banget satu kelompok kkn sama, Jeka?!" seru Mimi yang mana membuat Lisa terperanjat kaget.
Mata Lisa bergerak gelisah. "K-kan gue nggak mau ketemu dia lagi, Mi." kata Lisa gugup.
Dalam hati, Lisa berkomat-kamit supaya sahabatnya ini percaya. Tidak mungkin kalau Lisa bilang dia takut baper lagi ketemu sama mantan.
Mata Mimi memicing tajam menatap Lisa. Dia tengah menilai, apakah sahabat nya ini sedang berbohong atau tidak. "Lo nggak coba-coba buat ngebohongin gue kan, Lis? " tanya Mimi bersedekap didada.
"Enggak lah," sahut Lisa cepat.
Mimi menjentikkan jarinya senang. "Nah, kalau cuma itu masalahnya, lo nggak usah khawatir. Bersikap sewajarnya aja kalau ketemu dia. Toh lo juga udah move on. " lanjut Mimi tersenyum puas.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN 97 || New Version
Romansa#1 campus series -romcom- KKN kali ini lebih mirip ajang cari jodoh daripada Kuliah, Kerja, Nyata beneran. Apalagi, kalo yang kena sial malah ketemu mantan. Udah beda lagi. KKN lebih mirip di sebut Kuliah, Ketemu Mantan daripada nyari pengalaman...