Jangan lupa vote Dan komen!
Kalo rame, aku bakal langsung update lagi🙈
__________________
"Boleh gak sih gue berharap karena perhatian lo? "
- Rosié Roséanna Jeanna
_______________________
Kurang lebih dua jam mereka menonton film horor. Dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Mereka mulai beranjak pergi ke kamar untuk tidur.
Tidak ada yang menyadari kalau Lisa sedang tidur dalam pelukan Jevan. Karena keadaan yang gelap membuat mereka tidak dapat melihat apapun dengan jelas.
Sebelum lampu dinyalakan, Jevan sudah lebih dulu meletakkan kepala Lisa di pahanya. Agar semua teman mereka mengira kalau lisa ketiduran dan menjadikan paha Jevan sebagai bantal.
"Woi cepetan nyalain lampunya! Gue gak bisa ngeliat kalo gelap!" perintah Jihan yang kini tengah memeluk Mimi.
"Sabar, lagi proses. Kayak nyatain perasaan juga butuh proses." ucap Aming santai. Lalu, ia mulai berjalan mencari saklar lampu yang gak jauh dari tempat mereka nonton tadi.
"Yeuhh, gelo sia! " Yoga mendelik kesal.
[Gila kamu]
Ceklekkk
Lampu kembali menyala. Deka yang duduk di belakang Jevan kaget saat melihat Lisa yang ketiduran di paha Jevan. "Itu Lisa ketiduran? " tanya Deka sambil menunjuk Lisa.
Jevan mengangguk mengiyakan. "Gue bawa Lisa ke kamar dulu. " Jevan mengangkat Lisa. Menggendong Lisa ala bridal style membuat Deka memekik kencang.
"BUKAN MUKHRIM! "
Jevan menatap Deka tajam. Apa Deka tidak liat kondisi lisa saat ini? "Sekali lagi lo teriak dan bikin Lisa bangun. Gue patahain tangan lo." ucapan datar dari Jevan membuat Deka bungkam.
Seketika suasanya menghening. Semua menatap ngeri sekaligus heran ke Jevan.
"Itu beneran Jeka? " tanya Yoga. Matanya menatap teman-temannya satu persatu.
Bambam tersenyuk tipis melihat tingkah Jevan. Dia tahu betul kenapa Jevan seperti itu. Kalau bukan Lisa mana mau Jevan berbuat hal seperti itu.
"Menurut lo, dia siapa? " Bambam melirik malas Yoga. Tetapi, matanya masih mengawasi Jevan yang telah hilang di balik pintu kamar cewek.
"Jeka pas nonton film horor gak kerasukan valak tadi kan? " kali ini Aming bertanya memastikan.
Bambam merotasikan bola matanya. Kemudian menatap Yoga dan Aming bosan. "Kalo Jeka kerasukan valak tadi. Mungkin lo pada tinggal nama. " ucap Bambam ketus. Kemudian berlalu meninggalkan teman-teman nya yang masih mencerna ucapannya.
Deka bergidik ngeri saat membayangkan kalau Jevan menjelma menjadi Valak. Lalu tanpa diduga malah menerjang dan mencekiknya. Membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya merinding. "G-gue ke kamar dulu. " Deka berlari masuk ke kamar cowok dengan tergesa.
"Ngomong aja takut. Dasar pengecut." cibir Mimi yang mendapat gelak tawa teman-temannya.
Jay yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Menurutnya, Deka sungguh tak cocok jika takut dengan Valak. Karena Deka itu dulunya makanan sehari-hari Deka kebanyakan dipergunakan untuk sholat wajib, sunnah, mengaji, dan puasa senin kamis.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN 97 || New Version
Romance#1 campus series -romcom- KKN kali ini lebih mirip ajang cari jodoh daripada Kuliah, Kerja, Nyata beneran. Apalagi, kalo yang kena sial malah ketemu mantan. Udah beda lagi. KKN lebih mirip di sebut Kuliah, Ketemu Mantan daripada nyari pengalaman...
