Coldest Boyfriend || Ha Yoonbin [✔]

°26 : A Long-Hidden Feeling

***

"Ehm, Mba, Mas. Gua masih ada di sini loh, fyi aja," Jihoon tiba-tiba berdeham membuat gue sama Yoonbin auto lepas pelukan.

"Eheheh, sorry, Hoon." ucap gua.

"Gapapa, udah biasa," ujar Jihoon sambil ngusap matanya, sok sok sedih ala sedboi.

"Halah lebay lu," Yoonbin jitak pelan kepala Jihoon.

"Heh!" gua melotot ke arah Yoonbin, mengantisipasi adanya perang dunia kedua.

Yoonbin nyengir, kemudian dia berdiri dari duduknya, "Gua pamit dulu ya, Ri. Takut Ibu Negara udah nungguin."

Gua ikut berdiri, "Iya Bin. Hati-hati dijalan."

Yoonbin ngangguk, "Siap. Salam buat Mama ya?"

Gua senyum dan ngacungin jempol. Yoonbin balas senyum, baru setelah itu dia bener-bener keluar dari rumah gua.

Gua kembali duduk, dan menatap Jihoon yang lagi makanin keripik pisang buatan Mama. "Kaga pulang juga lu?"

"Oh, gua diusir nih ceritanya?" tanya Jihoon dengan mulut yang masih penuh. Ga ada sopan-sopannya emang.

"Telen dulu itu anjir," gua pelototin aja tuh dia sambil cubit tangannya, "Lagian juga siapa yang ngusir lo, gua kan cuma tanya. Tau arti tanya ga sih?"

Jihoon dengan santainya geleng, sambil ngambil segenggam keripik pisang buat dia makan sekaligus.

"Buset, maruk amat," respon gua melihat pemandangan dihadapan gua ini. "Btw itu keripik udah dari lebaran tahun lalu, fyi aja,"

Spontan Jihoon menghentikan aktivitasnya, dan natap gue serius, "Anjir, yang bener lu?"

Gua ngangguk pelan, "Iya, resepnya. WKWKWKWKWKWWKWK"

"Anjing sialan lu bikin panik aja," Jihoon ngegetok pala gua pake tutup toples.

"Sakit goblok," gua ngusap kepala gua, ya gimana ga sakit itu tutup toples terbuat dari kaca. Emang gaada akhlaknya si Jihoon ini.

"Jangan main main sama Jihoon makanya,"

"Jingin miin miin simi jihiin mikinyi,"

Jihoon langsung pasang kuda kuda buat nampol gua pake bantal sofa.

"Ampun bos, bercanda aja,"

"Hilih, gua bercandain balik aja nanti lo nangis,"

"Mana bisa?"

"Wah, nantangin,"

"Yaudah, buktiin kalo bisa."

Jihoon nyengir, "Hehehe. Emang kaga bisa sih. Gua bisanya seriusin lo,"

"Hah?" gua mendadak budeg denger kalimat terakhir dari Jihoon.

"Kaga, kaga, ngelantur gua,"

"Lu mau seriusin gua?"

Jihoon agak kaget sebentar, tapi habis itu ngangguk pelan, "Tapi kayanya ga akan bisa,"

"Kata siapa?"

"Lah, lu aja belum putus sama Yoonbin,"

Gua senyum dan natap Jihoon, "Cepat atau lambat, hubungan gua sama Yoonbin pasti bakal berakhir, gua yakin itu. Bukannya malah berharap kandas, tapi gua mencoba ngertiin posisi Yoonbin aja. Lagian gua kan cuma pendatang baru di kehidupannya," jawab gua.

Jihoon ngelirik gua, "Emang lu mau diseriusin sama gua?"

Gua ketawa pelan, "Kaga tau,"

"Kampret"

"Eh, btw gua penasaran deh, lu suka sama gua sejak kapan?" tanya gua.

Jihoon garuk pelan kepalanya, "Sejak kapan ya? SMP kali,"

"Buset, udah lama dong? Gua kira baru kemaren sore," sahut gua.

Jihoon noyor kepala gua, "Kemaren sore gundulmu,"

"Ya habis. Kenapa sih lo bisa suka sama gua?"

"Ya karena itu lo, gimana lagi?"

"Maksudnya apa yang lo suka dari gua, gitu loh bambanc,"

"Ga tau, lo aneh,"

"Anjir. Ini pujian apa hinaan ya, Tuan Park Jihoon?"

Jihoon ketawa sampe matanya ilang, "Wkwkwkwk emang lo tuh aneh banget. Cewe paling aneh yang pernah gua temuin,"

"Aneh gimana dah? Gua biasa aja perasaan,"

"Ya aneh, suka bikin jantung gua jedag jedug ga jelas kalo ada di deket gua,"

Anjir kok pipi gua panas?!

"Pulang sana lo,"

"Acia salting ya?"

"Pulang atau gua tendang sampe keluar,"

"Iya iya ampun, gua pulang. Jangan kangen ya, mwah,"

"ANJIR JIHOON GELI,"

Dan setelah itu Jihoon berlari keluar rumah dengan tawanya yang masih kedengeran sampe motor dia hilang dari pandangan gua.

Emang Park Jihoon sama Ha Yoonbin sama sama kampret, bikin gua bimbang.

○○○

hy hy, setelah sekian lama akhirnya aku update :)

kemarin sempet kehilangan mood nulis, apalagi setelah denger berita yoonbin out dari treasure :"(

tapi sekarang udah seneng lagi, soalnya treasure bakal debut!!!

kita doakan yang terbaik buat treasure + yoonbin, ya!!🙏