Esok harinya Rendi menuruti apa kata ayah Virna,sebab Rendi ingin bisa di terima di keluarga mereka untuk menjadi pemimpin Virna.Ia bergegas ke lokasi yang sudah di share dari Tama.
Ia menuju lokasi yang di berikan tama menggunakan motor favoritnya.Dengan mengenakan jaket berwarna hitam bercampur putih yang pantas untuk ia kenakan terlihat tampan.Rendi juga mengenakan helm yang sepasang dengan motor yang ia pakai.
Pakaian Rendi yang berwarna merah kini tertutup oleh jaket nya.Lepis yang ia pakai tak ada lubang satu pun.Ketika datang di lokasi yang ia terima dari Tama kini membuatnya bingung?Yang ia datangi adalah rumah Allah.Tempat yang sangat suci baginya,tempat yang tak pernah ia injakan kakinya.Jika tidak ada acara yang sangat meriah(Maulid Nabi),ia datang jika sholat Idul Fitri dan Idul Adha dan ketika sholat jum'at.Kini hari kamis,tapi ia menginjakkan kaki nya di atas lantai yang begitu suci.Ia memasukinya dengan hati berdebar,ia menangis hingga lengan tangannya kini basah karena air matanya.
"Astagfirullah"Ucapnya lirih.
"Rendi"Panggil Tama yang membuat Rendi terkejut.
"Om"Sapa Rendi sembari meraih tangan Tama dan mencium punggung tangannya.
"Mari ikut om!"Ajak Tama pada Rendi yang kini berada dekat dengan dirinya.
Rendi mengikuti Tama yang menuju tempat ia melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an.Tama mengambilkan satu Al-Qur'an yang berukuran kecil dan memberikannya pada Rendi.Tetapi Rendi tidak mengambil Al-Qur'an yang di beri oleh Tama.Rendi sangat bingung,apa maksud ayah Virna?Apa ayah Virna akan mengujinya?Rendi menggelengkan kepalanya.
"Kenapa kau tak menerimanya?"Tanya Tama sembari menyimpan Al-Qur'an di pelukannya.
"Rendi tidak punya wudhu om"Ucap Rendi pelan.
"Silakan ambil air wudhu!"
Ketika Rendi menuju tempat wudhu,Tama menghentikannya dan mendekati Rendi sembari membawa pakaian dan sarung tak lupa dengan peci.
"Kamu kenakan pakaian ini,agar kamu bisa nyaman ketika melaksanakannya"Ucap Tama sembari memberikan pakaian yang ada di tangannya.
"Om.Rendi pakai ini saja ya.Rendi tidak biasa memakai sarung,ntar kalau lepas gimana om?"Pertanyaan Rendi membuat Tama tertawa kecil,kini wajah Rendi menunduk karena malu.
"Ren.Om juga dulu begitu,sulit buat memakainya.Bahkan om juga pernah di tertawa kan tiga kali ketika sarung yang om kenakan terjatuh ketanah.Disitu juga tidak hanya ada teman laki-laki om,tapi ada juga teman perempuan om"Jelasnya sembari tertawa ketika mengingat kejadian yang membuatnya malu,tapi Tama tidak merasa malu ketika menceritakan pada Rendi.
"Serius om?"Tanya Rendi pada Tama sembari menyembunyikan senyumnya.
"Ya om serius Ren.Masa iya om mengada-ngada cerita"Jawab Tama tersenyum.
"Ya sudah cepat kau ganti dan segeralah ambil air wudhu!"Pinta Tama terucap kembali.
"Baik om"
Tak lama dari WC,Rendi menuju tempat wudhu dan segera berwudhu.Kini hatinya terasa lebih sejuk dan tenang ketika sudah mengambil air wudhu.Kini wajahnya terlihat lebih tampan ketika terkena air wudhu.
Rendi pun mendekati Tama yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an.
Rendi duduk di samping Tama dengan jarak yang lumayan jauh.Ia membawa Al-Qur'an yang dikasih ayah Virna.
Tama menghentikan lantunannya ketika Rendi sudah ada di sampingnya."Mari Ren.Duduk di depan om!"Pinta Tama lembut.
Rendi langsung berdiri dari tempat yang ia duduki.Dan kini ia duduk tepat di depan ayah wanita yang ia cinta.
"Ren.Om ingin mendengar kamu melantunkan ayat suci ini"Ucap Tama seketika membuat Rendi terkejut.
"Tapi om.."Ucapannya terhenti ketika ada seorang lelaki yang sepantaran dengan dirinya.
"Assalamu'alaikum"Salamnya pada Tama dan Rendi.
"Wa'alaikumsalam"Jawab Tama dan Rendi secara bersamaan.
"Kemari nak"Ucap Tama pada pemuda itu.
"Bagaimana pak?"Tanya pemuda itu pada Tama.
"Tolong kamu ambilkan barang yang ada di atas lemari mukenah"
"Baik pak"
Rendi pun mulai melantunkan ayat per ayat,walau bacaan masih tersendat-sendat.Tapi ia terus berusaha untuk bisa melantunkan dengan baik dan benar.
Tak lama kemudian Tama pun mengajarkan sholat sunnah dhuha dan sholat sunnah lainnya.Hingga ia meminta Rendi untuk tidur di ruangan yang ada di masjid.Bersama dengan pemuda yang membawa sajadah dan beberapa baju koko.
Rendi memulai nya dari awal,ia sholat di masjid bersama pemuda yang selalu mengajaknya.Sampai malam pun datang,kini Rendi memakai baju koko berwarna putih dan bersarung hitam.Ia duduk di teras masjid dan menatap jalan yang begitu ramai.
"Ren.Lebih baik kau duduk di dalam masjid dan membaca Al-Qur'an!Aku akan mengajarkan mu agar kau bisa selalu mengingat ayat yang kau baca dan semoga bosa kau amalkan dalam hidup mu dan untuk orang lain"Ucapan pemuda itu membuat Rendi teringat dengan keluarga Virna.Wanita yang ia dambakan tuk bisa menjadi pendampingnya dan pelengkap tulang rusuknya.Rendi pun berdiri dan menatap pemuda itu.
"Siapa namamu?"Rendi pun mulai bertanya.
"Lukman Alhafiz "Jawab Lukman sembari senyum.
"Nama kamu cocok dengan sikap mu"Ucap Rendi memuji.
"Ayo kedalam bersama ku!kita akan belajar bersama-sama di dalam"Ucapannya begitu lembut.
Akhirnya Rendi menyetujui apa yang Lukman ucapkan.Ia langsung mengambil Al-Qur'an.Mereka melantunkannya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Masuk Pesantren(Selesai)
Novela JuvenilSebenarnya Virna adalah gadis yang baik,tapi karena dia kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,Virna selalu main terlebih dulu setelah pulang sekolah,kadang Virna juga pulang hingga larut malam. Virna tidak seperti teman-temannya ya...