Rendi mengirimkan surat untuk Virna,ia tak sempat menemui Virna,melalui Sisi sahabat Virna.
Ketika mendapat surat dari Rendi,Virna menangis hingga tersedu-sedu.Sisi yang sudah ada di kamar Virna ikut menangis dan memeluk Virna dengan kasih sayang.Sisi memulai bicara untuk menenangkan Virna dan menghibur Virna.Tidak hanya menghibur,Sisi juga memberi solusi yang terbaik untuk Virna.
"Sudah Vir,kamu jangan nangis terus!Rendi kan udah nitip surat, kelihatannya Rendi sangat sibuk makanya aku gak berani ajak dia buat menemui kamu.Tapi dia berpesan sama aku,_titip Virna kalau ada apa-apa segera menghubungi aku_dia bilangnya gitu"Ucap Sisi menenangkan.
"Tapi Si..harusnya Rendi kabari aku sebelum keberangkatannya,kalau gak ya malam nya.Tapi Rendi gak memberi kabar satu pun Si"Ucap Virna lirih.
"Kalau dia ngabarin kamu,yang ada nanti dia gak berangkat-berangkat"Ucap Sisi sembari terkekeh.
"Kenapa?"Tanya Virna dengan sangat polosnya.
"Kalau dia ngabarin kamu, otomatis kamu bakalan datang ke rumahnya. Terus.... kamu nahan Rendi biar tidak jadi berangkat"Jelas Sisi dengan sangat detail.
Virna hanya tersenyum ketika mendengar penjelasan sahabatnya.
"Si..kamu tidur disini ya!"Pinta Virna sembari memeluk tubuh Sisi.
"Iya...ihh...iya"Ucap Sisi berusaha melepaskan pelukan maut Virna.
Ketika Virna melepaskan pelukannya,Sisi segera menjauh dari Virna.
"Kamu kenapa?"Tanya Virna sembari mengerutkan keningnya.
"Sesak nafas aku"Ucap Sisi sembari mengelus dada nya.
"Maaf Si,abis aku seneng banget punya sahabat sebaik kamu"Ucap Virna sembari tertawa.
"Ya gak segitunya kali"Ucap Sisi sembari tiduran.
"Si kamu mau apa?Ntar aku bikinin"
"Emang kamu mau bikin apaan?"Tanya Sisi sembari mengerutkan kedua alisnya.
"Mau masak"Ucap Virna sembari berdiri dari duduknya.
"Apa masak?"Tanya Sisi dibarengi dengan tawanya.
"Kenapa ketawa?"Tanya Virna bingung.
"Sejak kapan kamu bisa masak"Ucap Sisi sembari tertawa.
"Yeeh kamu,meragukan gitu.Aku tuh bisa masak,aku kan anak pondok"Ucap Virna sedikit menyombongkan kebiasaannya.
"Owh iya kalau anak pondokan makan ya masak sendiri,yang biasa nya cuma main,tidur,Nobi, jalan-jalan...."Ucapannya terhenti oleh ucapan Virna.
"Stop!Udah sekarang kamu diem disini aku mau masak tapi kalau kamu gak percaya ayok ikut aku"Ucap Virna sembari menarik tangan Sisi.
"Ehh..bentar dong Vir,gak tau apa aku udah PW."
"Udah cepet!"
"Iya iya"Ucap Sisi malas.
Di dapur Virna memasak soto ayam dan ikan sambal terasi.
Lalu Virna menyajikan masakannya di atas meja makan.Ketika mereka mau makan,Laras dan si mbok datang.Karena bau masakan dari dapur,mereka penasaran siapa yang sedang masak."Siapa yang masak semua ini?"Tanya Laras pada Virna dan Sisi.
Sisi menggelengkan kepalanya,sedangkan Virna hanya menundukkan kepalanya.Ia takut kalau bahan yang di masaknya akan di gunakan untuk si mbok masak.
"Sisi siapa yang memasak masakan ini?"Tanya Laras
"Vir...Virna Tante"Ucap Sisi sembari menunjuk ke arah Virna.
Suasananya sangat menegangkan untuk Virna dan Sisi.Lalu,Laras duduk di kursi dan mengambil piring dan sendok.
"Mbok..tolong ambilkan sotonya"
"Iya Bu"
Laras memasukan sesendok air soto dan mulai merasakan.Mencari kekurangan pada soto yang di buat Virna,tapi ia tidak menemukan kekurangan dalam soto itu.Setelah mencicipi soto,Laras mengambil daging ikan sambal terasi.Sebelum memakan,Laras mencium sambal terasi.Laras tampaknya alergi dengan udang,ia lari ke kamar mandi dan muntah-muntah.
"Ma"Panggil Virna pada Laras yang berada di dalam kamar mandi.
Kemudian Laras keluar dengan wajah yang sangat pucat.
"Ma,maaf Virna lupa kalau sambal yang Virna buat itu dari udang."
"Iya gak apa-apa.Kalian lanjutin makan,sambalnya jangan lupa di habiskan"Ucap Laras dengan sangat lemah.
"Mbok antarkan saya ke kamar"Pinta Laras pada si mbok.
"Iya Bu"Si mbok merangkul pundak Laras dengan hati-hati.
"Vir...gimana sama nyokap kamu?"Tanya Sisi khawatir.
"Bentar lagi juga baikan, yuk kamu makan dulu Si"
Akhirnya mereka mulai makan,Sisi merasakan kenikmatan dalam masakan yang dibuat oleh Virna.
"Wih ini mah lezat sekali,pengen belajar masak dong"
"Nanti di rumah Efa aja"
"Yaudah kamu habiskan makannya,terus kita tidur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Masuk Pesantren(Selesai)
Teen FictionSebenarnya Virna adalah gadis yang baik,tapi karena dia kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,Virna selalu main terlebih dulu setelah pulang sekolah,kadang Virna juga pulang hingga larut malam. Virna tidak seperti teman-temannya ya...