Baru saja Virna keluar dari kamarnya,si mbok sudah mengajukan banyak pertanyaan.
"Loh neng Virna ko baru bangun? Neng Virna pasti tidurnya ke-malam-an! Apa neng Virna sedang sakit? Tapi keliatannya neng Virna baik-baik saja" Ucap si mbok sembari memegang jidat Virna.
"Apa neng Virna sedang liburan? Apa neng..."
"Aduh mbok,Virna gak kenapa-kenapa kok. Orang Virna cuma pengen tidur nyampe siang aja,kaya gak tau Virna aja" Crocos Virna sembari menikmati susu hangat buatan si mbok.
"Syukur kalau neng Virna baik-baik aja,mbok jadi lega banget neng"
"Mbok mama sama papa udah berangkat ke kantor?" Tanya Virna sembari menengok jendela.
"Iya sudah neng,tadi mbok di suruh bawain sarapan buat neng Virna. Tapi neng Virna nya udah turun duluan,jadi si mbok belum sempat bawain sarapannya ke kamar neng"
"Ya udah gak papa mbok,lagian Virna lagi males banget makan. Virna cuma pengen roti aja mbok,selainya rasa nanas."
"Iya neng" balas si mbok sembari memegang roti yang akan di oles dengan selai nanas.
"Eh...jangan nanas lagi deh mbok"
"Jadi mau pake selai apa neng?"
"Strawberry aja mbok"
Baru saja si mbok mengambil selai strawberry,Virna mengubah nya lagi.
"Tunggu dulu mbok, sepertinya Virna bosen sama selai strawberry." Ucap Virna sembari memilih selai yang akan di poles kan di rotinya.
"Sepertinya selai blueberry enak deh mbok,Virna coba deh mbok"
Si mbok cuma menatap wajah Virna tanpa memenuhi keinginan Virna.
"Loh kok mbok diem aja,ya sudah biar Virna yang bikin saja!"
"Ehh jangan neng"
"Ihh mbok kok aneh banget sih,tadi diem aja pas Virna yang mau bikin sendiri malah gak di bolehin." Gerutu Virna.
"Abisnya neng Virna bikin mbok bingung,tadi minta selai nanas,terus minta ganti selai strawberry, sekarang selai blueberry. Ntar kalau mbok udah ambil selai blueberry neng Virna minta ganti selai rasa apa lagi?" Ucap si mbok sembari tertawa.
"Ya ampun mbok,aku kira mbok itu diem karena gak mau bikinin Virna roti. Ternyata mbok bingung" balas Virna sembari tertawa.
"Ya sudah Virna mau selai blueberry di tambahin keju aja ya mbok"
"Iya neng"
"Nah sudah jadi"
.
"Assalamu'alaikum"
"Mbok kayaknya di luar ada tamu mbok"
"Iya neng,bentar mbok bukain pintunya dulu neng"
"Iya mbok"
Pas si mbok membuka pintu,si mbok teriak dan memanggil nama Virna.
"Neng Virna......"
"Mbok" ucap Rendi dengan wajah penuh tanya.
"Astagfirullah,ya Allah apakah saya mimpi?" Ucap si mbok membuat Rendi tersenyum.
"Ada apa mbok?" Tanya Virna dengan wajah khawatir.
"Neng itu....!" Ucap si mbok seraya menunjuk ke arah Rendi.
"Rendi?" Ucap Virna.
"Iya neng ,nak Rendi ada di sini. Mungkin nak Rendi rindu sama neng, astagfirullah bagaimana ini neng? Apa nak Rendi pengen neng liat kondisi nak Rendi sekarang"
"Mbok ngomong apaan sih,Rendi itu masih hidup. Jangan ngomong yang aneh-aneh dong mbok.
"Hai mbok,gimana kabarnya?" Sapa Rendi.
"Alhamdulillah mbok baik, Alhamdulillah nak Rendi masih hidup. Mbok seneng banget,pastinya neng Virna lebih seneng ya neng."
"Mbok nih,udah mbok jangan banyak bicara ntar mbok lupa lagi sama masakan yang mbok tinggal di dapur"
"Ya ampun mbok lupa,bentar ya mbok ke dapur dulu"
"Ayo Rendi masuk"
"Iya. Suasana di rumah kamu udah beda banget ya Vir"
"Iya Ren,tapi menurut aku sih biasa aja."
"Virna tadi kenapa kamu gak berangkat?"
"A...aku,,aku cuma capek aja Ren."
"Tapi kelihatannya kamu baik-baik saja. Aku tau kok kalau kamu itu ngehindar dari aku,iya kan Vir?" Tanya Rendi curiga.
"Apaan si Ren,enggak lah masa iya ngehindar,aneh kamu Ren"balas Virna bohong.
"Virna udahlah jangan bohong ,aku tau kok bahkan aku tau kalau kamu sudah menerima lamaran Hasyim."
"Ka..kamu tau dari mana?" Tanya Virna dengan suara sedikit gemetar.
"Efa sama sisi"
"Ohh iya Andin juga sudah ngasih tau,tapi waktu itu aku belum percaya."
"Kamu sudah ketemu sama mereka ya,aku lupa ngasih tau kamu nanti malam Minggu katanya bakalan ada perkumpulan sahabat waktu dulu"
"Iya aku tau, Virna."
"Iya Ren."
"Ya ampun,jangan sampe Rendi nanya-nanya tentang hubungan aku sama Hasyim. Yang ada ntar aku keceplosan lagi,kalua aku gak suka sama Hasyim. Bukan gak suka,tapi aku masih belum bisa lupain Rendi." Gumam Virna dalam batinnya.
"Vir kenapa melamun?"
"Eh..iya..eh.. enggak kok..."
"Enggak apa?" Tanya Rendi memancing Virna.
"Enggak melamun" balas Virna polos.
"Hahahhahhah,Virna kamu tuh masih kaya dulu. Jujur ya vir, sebenarnya aku gak ikhlas kamu sama Hasyim. Bukan cuma Hasyim,tapi laki-laki lain pun aku gak bisa nerima ini Vir. Sudah lama sekali aku menabung semua rindu aku sama kamu,sudah lama sekali aku menunggu waktu biar bisa bertemu kamu lagi Vir. Tapi.. sekarang harapan aku pupus Vir..." Ucap Rendi sembari menahan air mata.
"Rendi,sebanarnya aku juga menunggu kamu,tapi karena semua orang mengira kalau kamu sudah gak ada makanya mau tidak mau aku harus menerima Hasyim. Waktu itu,aku juga gak ingin bikin orang tua aku kecewa Ren."
"Aku ngerti kok,aku cuma ingin minta satu hal sama kamu!"
"Apa itu Ren?"
"Tolong kalau ada masalah apapun itu ceritakan sama aku,kalau Hasyim bikin kamu sedih atau bikin kamu sakit hati jangan kamu pendam sendiri Vir,aku siap jadi tempat cerita kamu, walaupun kamu bukan menceritakan tentang kita."
"Iya Ren" balas Virna sembari menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Masuk Pesantren(Selesai)
Fiksi RemajaSebenarnya Virna adalah gadis yang baik,tapi karena dia kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,Virna selalu main terlebih dulu setelah pulang sekolah,kadang Virna juga pulang hingga larut malam. Virna tidak seperti teman-temannya ya...