Bad girl masuk pesantren 45

1.2K 70 1
                                    


Pagi-pagi Virna sudah menuju rumah sakit,disana Virna dan dokter lainnya sudah menunggu kedatangan tamu luar negeri.

"Halo,iya saya Siska. Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Ohh iya tidak apa-apa,bisa di atur"

"Iya sama-sama"

"Siapa Sis" tanya Anggara dengan wajah penuh tanya.

"Mereka belum bisa datang,katanya sih macet. Mungkin besok bisa,jadi rapatnya kita undur besok saja"

Semuanya hanya diam dan kembali ke tugasnya masing-masing.

.

"Assalamu'alaikum" Salam Virna pada semua orang yang ada di ruang tamu.

"Wa'alaikumsalam" jawab mereka secara bersamaan.

"Ada apa ya,kok pada kumpul di sini" Batin Virna.

"Sayang duduk dulu" Pintah Tama pada Virna.

"Ada apa ma,pa? Tumben pada kumpul semua."

"Ternyata Santi sama Hasyim itu kakak adik,mereka cucunya nenek Windi"

"Jadi cucunya nenek Windi yang hilang tanpa kabar itu Hasyim?"

"Iya neng,waktu itu pak Acang bertemu Hasyim pas masih kecil dan masih ada luka di kepalanya. Dokter bilang kalau Hasyim tidak akan mengingat semua kejadian wkati dulu. Tapi ketika usianya sudah menginjak dewasa, Hasyim sudah mulai mengingat semuanya. Tapi Hasyim menyembunyikan biar bapak tidak sedih."

"Alhamdulillah kalau semuanya sudah tahu"

"Virna papa ingin kamu menuruti permintaan papa yang satu ini!"

"Permintaan apa pa?" Tanya Virna dengan wajah penuh tanya.

"Papa ingin kamu menerima lamaran Hasyim"

"Apa?"

"Em..maaf,ya gimana ya pa.... Virna kan belum bisa bahagiain papa sama Mama. Nanti..."

"Anak mama itu sudah banyak sekali bahagiain mama sama papa,jadi ini sudah waktunya kamu menerima lamaran Hasyim." Ucap Laras.

"Ya ampun aku gak bisa ngelak lagi, alasan apa lagi yang harus aku pakai"  ucap Virna dalam batinnya.

"Gimana sayang?"

"Iya Virna mau,tapi Virna punya satu permintaan"

"Silakan neng sampaikan permintaan neng Virna pada kami semua" balas pak Acang.

"Virna pengen ketika Virna sudah menikah dengan Hasyim,Virna masih boleh untuk bekerja. Virna juga pengen Hasyim tidak mempermasalahkan pekerjaan Virna kalau Virna dapat tugas di luar negeri."

"Iya Hasyim tidak akan mengekang Virna, Hasyim malah pengen banget support Virna."

"Alhamdulillah berarti perjodohan ini berhasil" Ucap Tama sembari tersenyum lebar.

"Alhamdulillah" Ucap si mbok dan Laras.

"Iya pak, Alhamdulillah"

"Mau nolak gak enak juga,terus aku juga kan udah nyaman sama Hasyim. Ya sudahlah mungkin ini yang di namakan takdir."

.

Esok harinya,Virna kembali ke rumah sakit untuk mengikuti rapat. Awalnya Virna bersikap seperti biasa, setelah menatap lelaki yang ada di depannya membuat Virna canggung dan salah tingkah.

"Ren..."

Hampir saja Virna keceplosan.

"Ren? Maksudnya Vir" tanya Siska pada Virna yang masih fokus menatap wajah Rendi.

"Eh nggak,ini aku...maaf aku baru dateng,aku duduk dulu ya" Ucapan Virna begitu gugup dan terbata-bata.

"Iya. Mari dok menempati kursi dokter"

"Mari kita mulai"

Saat rapat, Virna hanya diam dan tidak menyampaikan banyak pendapat. Biasanya Virna yang paling aktif dalam rapat,tapi kali ini Virna hanya satu pendapat yang berhasil keluar dari bibir Virna.

Setelah selesai rapat,Virna langsung pergi ke kantin. Virna merasakan kehadiran Rendi,tepat di depannya.

"Hai Vir, gimana kabarnya?" Tanya Rendi

"Hai Alhamdulillah baik"

"Boleh aku duduk di sini?" Tanya Rendi sembari menunjuk kursi yang ada di depan Virna.

"Iya boleh"

"Sudah lama sekali kita gak ketemu"

"Kamu masih kenal aku kan?"

"Virna kamu masih dalam mimpi,ayo dong sadar! Masa udah lama mimpiin Rendi gak dasar-dasar juga" Ucap Virna dalam batinnya.

"Virna,ini aku Rendi."

"Virna sadar dong" ucap Virna sembari menepuk pipi kanan.

"Virna ini aku loh Rendi masa gak kenal,Vir kamu lagi gak mimpi. Ini aku Rendi yang sekolah di luar negeri"

"Gak mungkin,Rendi sudah pergi dan gak mungkin bisa hidup lagi"

"Maksud kamu apa Vir,aku masih hidup Vir" Ucap Rendi ikut menangis ketika Virna meneteskan air matanya.


Bad Girl Masuk Pesantren(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang