Ketika semua sudah berada di ruang makan,mereka memakan masakan yang beda dari biasanya.
"Loh ini kok teh hijau"Ucap Tama sembari mengangkat segelas air teh.
"Dan anehnya lagi masakan sekarang bukan seperti biasanya,sekarang kaya masakannya anak pesantren Al-Hidayah.Apa ini masakan kamu sayang?Eh...tapi gak mungkin,seorang Virna yang nakal gak mungkin bisa masak seenak kaya gini"Lanjut Tama sembari mengunyah makanan yang baru saja di masukkan kedalam mulutnya.
"Dasar ya papa,gak percaya apa kalau itu masakan aku"Gumam Virna dalam batinnya.
Kini wajah Virna cemberut, bibirnya mengerucut,matanya menatap wajah Tama dengan tatapan malas.
"Mbok ini masakan siapa?"Tanya Tama pada si mbok.
"Itu masakannya neng Virna pak"Jawab si mbok.
Tidak ada jawaban dari Tama,ia hanya melihat wajah Virna sembari mulutnya terbuka.Mungkin Tama tidak yakin kalau putrinya bisa masak makanan yang begitu enak.Bahkan masakan si mbok terkalahkan oleh masakan Virna.
"Papa gak percaya lagi?Ya sudah gak apa-apa,Virna emang anak nakal tapi Virna juga bisa masak pa"Ucap Virna sedikit ketus.
Kini di dalam ruang makan,semuanya tertawa melihat wajah Virna yang semakin cemberut dan bibirnya semakin mengerucut.
"Biasa aja kali Vir"Ucap Sisi dibarengi dengan tawanya.
"Anak mama ini kok cepet banget cemberut"Sambung Laras sembari tersenyum.
"Iya papa percaya"Lanjut Tama sembari menikmati makanan.
Virna tetap cemberut,ia tidak mendengar kan omongan mereka.
"Ya sudah kalau kamu masih marah,papa ajak kamu jalan-jalan deh.Asal kamu tidak marah lagi sama papa"Ucap Tama sembari menatap wajah Virna.
"Emang papa mau ajak Virna kemana?"Tanya Laras pada Tama.
"Ke pantai Ancol"
"Tap...."Ucapan Laras terhentikan oleh Virna.
"Serius pa?"Ucap Virna dengan sangat lantang.
Tama hanya mengangguk dibarengi dengan senyuman.
"Papa gak bohong kan?Sekarang Virna mau siap-siap,owh iya Si kamu telfon Efa sama Andin.Kita akan jalan-jalan ke pantai"Ucap Virna dengan sangat PD nya.
"Gak apa-apa nih om?"Tanya Sisi pada Tama.
"Ya sudah tidak apa-apa.Kalau Virna seneng mengapa tidak"Balas Tama sedikit pasrah.
"Heheh makasih pa,memang papa Virna yang paling baik"Ucap Virna sembari memeluk tubuh Tama dari belakang.
Sebelum Virna masuk ke kamar untuk siap-siap,ia mencium pipi Laras dan lari menuju kamarnya.
"Bisa aja tuh anak,kalau jalan-jalan aja bilangnya baik."Ucap Tama sembari memainkan hp nya.
"Om,Tante.Aku kan belum siap-siap,sedangkan Virna masuk kamar.Gimana coba Tan,masa iya aku diem aja.Ntar aku gimana dong Tan"Ucap Sisi yang sangat terbelit-belit.
"Ya sudah nanti kami tunggu kamu siap-siap."Balas Laras.
"Makasih Tante"
Sisi pun menghampiri Virna yang sedang beres-beres.
"Vir..."Panggil Sisi.
"Hmm"Sahut Virna tanpa melihat Sisi.
"Kamu jahat banget sih,kamu suruh aku buat telfon mereka.Sekarang mereka sedang siap-siap,lah aku sendiri yang belum siap-siap."
"Ya sudah tidak usah siap-siap lagi,tinggal kamu bawa saja pakaian yang ingin kamu pakai"Ucap Virna tanpa merasa salah.
"Enak banget ngomongnya,aku juga mau dandan dulu Vir,masa iya berpenampilan kaya gini aja"Ucap Sisi sembari mengerucutkan bibirnya.
"Iya maaf,ya sudah sana kamu mandi dulu nanti aku siapin baju buat kamu pakai"
"Yang bagus ya baju nya"Ucap Sisi sembari menuju kamar mandi.
"Iya tenang aja"Balas Virna sembari senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Masuk Pesantren(Selesai)
Roman pour AdolescentsSebenarnya Virna adalah gadis yang baik,tapi karena dia kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,Virna selalu main terlebih dulu setelah pulang sekolah,kadang Virna juga pulang hingga larut malam. Virna tidak seperti teman-temannya ya...