بسم الله الرحمن الرحيم
One Squell of Kasta Cinta
-- happy reading --Ma®entin Niaga®a
✏✏✏
Sepertinya mendung memang masih menggelayung di cakrawala pandang Yasna. Bahagia bertemu dengan Syaddam namun hatinya seolah tidak bisa mengatakan demikian. Tidak sepenuhnya apa yang mata lihat bisa menenangkan akal dan hati.
Kilatan kecemburuan jelas terpancar. Namun bisa apa Yasna dengan semua kehendakNya.
Lagi-lagi kata perjuangan pun segera harus di kobarkan dalam jiwa. Tekadnya telah bulat, mengetahui kedatangan Syaddam memang untuk bertemu dengannya meski mereka belum berbicara satu katapun. Namun dengan hati Yasna sepenuhnya mengerti.
Tidak ingin memberikan harap terlalu tinggi. Sebaiknya memang dia harus segera menyelesaikan segala urusan dengan Risyad. Memilih jujur adalah kebaikan yang menurut Yasna akan lebih bisa diterima daripada dia harus mengarang alasan yang justru akan membuat dosa dan melukai banyak orang.
Bang Risyad
Assalamu'alaikum Bang. Boleh bertemu sebentar ada sesuatu hal yang ingin Yas sampaikan.Tidak berselang lama Yasna menerima balasan dari Risyad
Boleh, tapi lusa ya aku masih di luar kota
Baiklah, syukraan Bang
Afwan
Mungkin memang belum waktunya dia bicara dengan Risyad. Dan Yasna pantang untuk mengutarakan semua ini hanya melalui sambungan suara terlebih hanya melalui pesan singkat dalam aplikasi smartphonenya.
Berat memang itu juga yang dirasakan Syaddam. Dia harus berjuang untuk meluluhkan bukan hanya Yasna tetapi juga Ghulam dan Omaira yang telah tersakiti sebelumnya. Bukan masalah bagaimana dia menyampaikan hanya tidak ingin mengulang kesalahan yang sama.
Siang ini, Syaddam telah bertekad untuk bisa bicara berdua dengan Yasna. Banyak hal yang ingin dia sampaikan dan hal yang dirutuki kebodohannya adalah mengapa Yasna masih juga belum bersedia memberikan nomor gawainya kepada Syaddam.
Entah Yasna ada jam ke kampus atau tidak yang jelas pagi ini Syaddam menggerakkan kakinya ke kampus untuk bisa bertemu dengan Yasna. Jangan pernah tanyakan mengapa karena cinta tidak perlu alasan seberapa lama kita menghabiskan waktu untuk menunggu.
Satu jam
Dua jam
Tiga jam
Empat jam
Hingga lima jam berlalu, belum ada tanda-tanda Yasna menampakkan diri. Sebenarnya keengganan Syaddam bukan untuk menunggu Yasna namun Syaddam enggan untuk bertemu dengan teman Yasna yang seolah akan memonopoli waktu yang mereka punya.
Hingga jam makan siang menghampiri Syaddam masih duduk setia di kursi taman yang bisa melihat aktivitas di kampus itu dengan baik. Hingga sekelebat bayangan yang Syaddam hafal benar berjalan menuju masjid fakultas.
"Yasna__" lirih suara Syaddam kemudian seketika tubuhnya bergerak reflek untuk mendekat. "Yasna__" kembali suara Syaddam yang lebih meninggi dari sebelumnya membuyarkan perbincangan Yasna dengan kedua sahabatnya. Ya, Yasna memang sedang berjalan bersama Adira dan Malika. Ketikanya hendak menunaikan panggilan dhuhur sebelum berpindah ke kantin fakultas guna memanjakan cacing-cacing perutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Before Me [Completed]
RomanceHei Hi 👋👋👋 Teriakannya mana?? 👏👏👏 --- ada yang kangen dengan Kasta Cinta? --- Kisah Cinta Baba Ghulam dan Umma Omai yang membuat banyak mata menganak sungai airnya 🤭🤭 Hadir sebagai Squel dari cerita tersebut, terkisahlah __ You Before Me __ ...