🎋 44 ♧ Great Graduation

7K 780 106
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

One Squell of Kasta Cinta
-- happy fasting, happy reading --

Ma®entin Niaga®a

✏✏✏

Dari sebuah kisah panjang tentang sebuah cerita pasti akan ada ujung ujung dan pangkalnya. Begitu juga dengan sebuah pendidikan.

Yasna berhasil melalui ujian akhir dalam sebuah tahapan awal, menyempurnakan sebagai mahasiswa untuk menggenapkan mimpinya. Wisuda sebagai sarjana.

Suami, kedua orang tuanya bahkan mertuanya tampak hadir mengiring hari bahagianya.

Mengenakan pakaian kebesaran, bukan hanya karena toga dan assesoirnya tetapi dia juga harus mengenakan pakaian yang longgar karena kehamilannya juga sudah terlihat.

"Rencana kamu apa Kak setelah ini?" tanya Omaira. "Masih berminat ambil profesi?"

"Selalu berminat Umma, tapi mengingat hamilnya sudah 21 weeks jadi sebaiknya nunggu melahirkan dulu saja." Jawab Yasna yang kini sudah terlihat chubby.

"Masih ingin di sini?" tanya Ghulam.

"Nggaklah, Yas ambil di Malang saja Ba. Ada Umi juga kalau di Malang kan pas Kak Syaddamnya nggak bisa ngejagain kami ntar." Jawab Yasna yang langsung diiyakan oleh mertuanya. Siapa yang tidak setuju, bisa sepuasnya bermain dengan cucu pertama mereka.

"Rencana melahirkan di Malang juga?" tanya Omai.

Yasna tidak langsung menjawab melainkan meminta persetujuan kepada suaminya.

"Yasna ingin melahirkan di Singapura, Umma." Jawab Syaddam.

Semua mengerutkan keningnya. Bukankah kehamilan Yasna tidak bermasalah mengapa harus melahirkan jauh-jauh ke Singapura?

"Ngapain melahirkan di Singaparna, Kak. Jauh loh dari Umma dan Umi?" kata Isna.

"Ishhh, Umi kok Singaparna. Singapura atuh Umi, beda itu mah." Jawab Yasna dengan logat yang dimiripkan dengan orang Singaparna.

Semua yang ada di tempat itu menjadi tertawa tidak terkecuali juga dengan Syaddam. Awalnya Syaddam juga merasa heran namun setelah dia mengetahui alasannya dan selama kehamilannya Yasna tidak pernah meminta yang aneh-aneh sehingga Syaddam langsung menyetujui permintaannya. Anggap saja ini adalah perjuangannya untuk permintaan ngidam Yasna yang aneh-aneh seperti yang pernah Syaddam dengar dari cerita teman dan para sahabatnya.

"Bersalin di Blitar saja kenapa sih Kak, kok jauh-jauh ke Singaparna. Eh Singapura." Ralat Omai sambil tersenyum.

Yasna menggeleng frustasi. Ibu hamil memang terkenal moody. Namun semoody-nya Yasna dia tidak pernah menyusahkan Syaddam. Yasna juga tidak pernah menginginkan makanan yang aneh-aneh di jam cinderella keluar. Tidak juga mual atau muntah yang mengkhawatirkan. Selama kehamilannya, tidak ada yang berubah dari pola makan Yasna. Hanya saja porsinya sedikit bertambah banyak. Selebihnya tidak pernah menyusahkan orang lain.

"Biar nanti anak Yasna nggak malu sama kembar Umma."

"Malu?"

"Iya malu, kan di akta lahir kembar pasti tertulis tempat dan tanggal lahir Cambridge atau Boston. Jadi nggak apa-apa ya Yasna melahirkan di Singapura, lagian kan deket juga daripada Yasna pengen lahiran disaksikan kanguru loh." Jawab Yasna yang terang membuat semuanya tidak bisa menahan tawa.

Dulu Syaddam juga ingin tertawa sama seperti orang tua dan mertuanya. Namun mengingat yah itu tadi, Yasna tidak pernah mengalami fase dimana yang disebut orang sebagai ngidam akhirnya Syaddam bersedia menuruti asal ada rekomendasi dari dokter kandungan yang merawatnya.

You Before Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang