🎋 19-c ♧ KKN, Kisah Kasih Nyata?

3.7K 532 78
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

One Squell of Kasta Cinta
-- happy reading --

Ma®entin Niaga®a

✏✏✏

TAK seorang pun yang bisa kuasa, seolah menyalahkan waktu yang membawanya berlalu, padahal waktu tidak tahu apa-apa dan tidak berbuat apa-apa, dia hanya menjalankan tugasnya. Masalahnya ada banyak orang yang tidak bisa meninggalkan perasaannya bersama masa lalu yang seharusnya menjadi urusannya sendiri dan tentang hati yang dia sendiri tidak pernah tahu kapan akan terselesaikan.

Boleh jadi itu hanyalah masalah waktu yang mungkin harus terus dijalani.

Dari semua yang ada di dunia ini, waktulah saksi paling jujur untuk menunjukkan perasaan kita yang sesungguhnya terhadap orang lain. Jika seseorang belum bisa meninggalkan perasaannya, cukuplah waktu yang menjadi saksi agar tidak ada orang lain yang tahu bahwa dia masih terus membawa perasaan itu bersamanya. Perasaan yang seharusnya sudah dibuang dalam perjalanan bersama waktu.

"Adalah waktu yang membawa aku pergi, tetapi perasaanku tetap saja kepadanya." Risyad memutar ingatannya tentang peristiwa dua minggu silam di desa bersama Yasna dan teman-temannya. Biarlah dia dikatakan sebagai orang yang kejam, tidak berhati dan entah apalagi yang lain.

Risyad sangat tahu bahwa Yasna berusaha untuk meluruskannya. Dia juga percaya bahwa bukan Yasna yang sesungguhnya memancing kericuhan itu. Namun membela Yasna sama saja akan menenggelamkan dia dalam pusara fitnah yang tidak berkesudahan. Biarlah untuk saat ini Risyad memilih mengambil peran sebagai orang antagonis dimata Yasna. Baginya kebahagiaan Yasna melebihi dari apapun juga dari apa yang Risyad punya dan bisa untuk dikorbankan. Asal dia bisa melihat senyum itu selalu mengembang di bibir Yasna sudah cukup baginya, meski tidak bisa dipungkiri bahwa ada sudut hatinya yang terluka. Panah cupid itu telah menancap terlalu dalam di tubuh hatinya hingga Risyad tidak ingin mengambilnya hingga membuat luka itu semakin menganga.

Biarlah waktu kembali lagi menjadi penghalang untuk memikirkannya. Tak perlu lagi bertanya mengapa Yasna tidak mau ikut berhenti bersamanya sekedar untuk merasakan bahwa Risyad tak kuat untuk memasuki sesuatu yang baru? Ya Risyad belum siap untuk melangkah.

Sekali lagi tentang sebuah waktu, mengapa begitu tega meninggalkan. Bisakah Risyad meminta untuknya supaya jangan bergerak? sekedar menemani yang saat ini hanya bisa terdiam. Rasanya tidak akan pernah terjadi karena waktu akan tetap berjalan sesuai dengan kodratnya.

Dalam kesepiannya Risyad beberapa kali harus meremas hati. Mengapa begitu menyesakkan di dadanya. Menyakiti orang yang begitu dia cintai. Apakah dia harus berteriak, atau mungkin harus berlari, untuk membuktikan seberapa hebat Risyad memohon dan berdoa agar Yasna bisa kembali lagi bersamanya, waktu. Mengapa sang waktu seolah tidak peduli, tidak pula mendengar mungkin waktulah yang membuat semuanya sepi bahkan hingga hari ini.

Seperti seorang pesakitan yang selalu meminta kesembuhan dan selalu berharap memperbaiki perbuatan di masa lampaunya. Ya, karena waktu tidak akan pernah bisa diminta untuk kembali. Mengusir sepi yang kini membersamai, atau pun mengembalikan dia kepada pemiliknya.

Sekali waktu berterima kasihlah kepada waktu. Terima kasih untuk semua hal-hal indah yang pernah terjadi. Terima kasih sudah menciptakan perasaan bahagia walau hanya sementara. Terima kasih telah setia bersama, ada pada saat bahagia dan juga saat sedih datang menyapa, bahkan saat hanya bisa berdiam diri.

You Before Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang