🎋 09 ♧ Pertemuan Risyad dan Ghulam

5K 606 54
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

One Squell of Kasta Cinta
-- happy reading --

Ma®entin Niaga®a

✏✏✏

Sebuah kehidupan berjalan dengan waktu ke depan, selalu berputar dan tidak mungkin akan terulang lagi. Yang dulu anak-anak kini mungkin sudah menjadi orang tua yang diamanahi anak oleh Allah.

Namun meski begitu, bagi seorang ibu kita tetaplah putri kecil dan putra jagoan kecil yang selalu ada di hati mereka. Meskipun kini berada jauh di mata, mereka akan tetap mengingat, mendoakan, bahkan mendukung apapun yang kita lakukan. Intinya jauh di mata namun dekat dalam doa, atau jauh di mata dekat di WA. Berharap anak bisa menyisihkan sedikit waktu untuk mereka karena kadang rasa rindu orang tua terhadap anak tidak disampaikan secara langsung, mereka tahu bahwa anak yang telah dewasa memiliki kesibukan masing-masing. 

Ketahuilah bahwa ketika kita sudah bertambah dewasa, mereka pun sudah tidak muda lagi. Tangan yang dulu begitu kokoh merengkuh bahkan menggendong kita sekarang sudah terlihat berkeriput dan mudah lelah. Meski demikian orang tua tetaplah orang yang selalu mengusahakan kebaikan untuk putra-putrinya bahkan tetap bekerja untuk anak-anak yang mereka cintai walau sudah berusia senja.

Setiap anak selalu mempunyai keinginan untuk menjadi sukses di masa depan sesuai dengan profesi yang mereka cita-citakan. Orangtua pastinya akan sangat bangga ketika cita-cita anak yang mereka cintai tercapai dan mendapat pekerjaan serta dengan penghasilan yang baik. Mereka akan selalu mengharapkan yang terbaik untuk anaknya setiap saat tanpa lelah mendukung mereka mungkin tanpa sang anak tahu apa yang sudah orangtua korbankan. Ketika kita sudah tidak lagi menjadi beban mereka, seiring dengan itu pula kebanggaan mereka semakin bertambah luar biasa. 

Tahukah kita bahwa mereka akan menceritakan hal ini kepada sanak saudara tentang betapa hebat putra dan putrinya sekarang. Mungkin orang lain akan menanggapinya dengan biasa saja, tetapi orangtua akan tetap mengganggap hal itu salah satu bagian nafas kehidupan mereka. Anak yang berhasil dan selalu berjuang akan selalu menyemangatkan hati orangtuanya.

Pagi ini Yasna telah bersiap kembali ke Jakarta. Berada dekat orang tuanya akan selalu menyenangkan. Namun ada tugas lain yang harus segera dia selesaikan. Apa lagi jika bukan kuliahnya.

Sesungguhnya kemarin merupakan hari terberat yang harus di lalui Yasna. Setelah drama pernikahan kakaknya, satu minggu yang lalu. Lebih tepatnya dua hari yang lalu Syaddam dan keluarganya berkunjung ke rumah. Menemui kedua orang tua Yasna untuk meminta maaf. Ada murka yang jelas terlihat dari raut muka sang Abi untuk Syaddam karena perilakunya yang membuat malu keluarga.

"Rasanya mungkin kami ini sudah bisa dikatakan manusia munafik. Maaf dengan semua yang telah terjadi atas pernikahan Azza, Ghulam." Tentu saja Azza tidak mengetahui akan hal ini karena setelah menikah dia memilih untuk tinggal di rumah Hanif bersama bunda Qiyya meski sekarang Hanif telah terbang ke Amerika untuk melanjutkan studi spesialisnya.

Yasna mengetahui dengan pasti bagaimana keluarga Syaddam yang kala itu begitu terpukul mengetahui semuanya. Seolah sang putra seolah bak penjahat yang melukai tubuh orang lain dengan senjata tajamnya.

"Kami tidak tahu lagi harus menghukum Syaddam seperti apa. Perlukan jika kami menyerahkan kepada kalian supaya terbalas semuanya yang telah dia lakukan untuk Azza?" kembali suara abi Syaddam menggelegar dan masih dengan muka merah menahan amarahnya.

You Before Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang