14. keputusan kevin

900 75 41
                                    

-
-
-
Happy Reading

Semoga suka dan kalian gak bosen, jangan lupa tinggalkan jejak ya all
-
-


Hari ini adalah hari ketiga sejak Aretha sadar, sekarang dia sedang berada di kamar rumahnya. Sungguh dia sangat bosan, tidak boleh sekolah dan tidak boleh melakukan apapun.

Lihatlah dia sekarang hanya bisa berdiam diri dikamarnya, biasanya dia akan ditemani oleh keluarga Prisil karena Abangnya masih sibuk sama kuliahnya.

"Hah! Bosen." Sudah berapa kali Aretha mengucapkan kalimat itu, sampai-sampai dia tidak ingat berapa banyaknya.

Sekarang Aretha benar-benar sangat bosan, akhirnya dia memutuskan untuk berjalan ke ruang tengah setidaknya ada sesuatu yang bisa mengusir kebosanannya. Ketika Aretha sedang asiknya menikmati acara disalah satu siaran Televisi, tiba-tiba terdengar suara benturan pintu sangat keras.

"Abang jangan buka pintu begitu, kalau rusak gimana?!" Kesalnya. Dia langsung berdiri saat melihat bukan Abangnya yang membuka pintu tetapi orang yang sangat dia sayangi dengan muka merah padam yang mengadakan bahwa dia sangat marah.

"Maksud kamu apa ini hah!" Bentakkan itu langsung memenuhi ruangan tersebut, Aretha terdiam melihat beberapa foto yang di lempar mamanya kepada dia. Waktu terasa berhenti, melihat foto dirinya bersama seorang pria yang terlihat intim.

"Ma, ini gak ...."

"Diam kamu! Gak usah cari alasan apapun! Kamu ingat keluarga kami selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat! Dan kamu malah menghancuri itu!" Seru Mama Kirana.

"Ma, dengeri dulu, Aretha beneran gak tau gimana ...."

"Plakk!"

Terdengar tamparan yang cukup kuat, Aretha memegang pipinya yang terasa panas. Aretha mematung shok dengan apa yang dilakukan mamanya, air matanya menetes, hatinya terasa sakit. Mamanya tidak pernah menampar dia selama ini, hanya kata-kata saja.

"Cukup! Kamu membuat kami kehilangan anak pertama kami, sekarang kamu ingin membuat keluarga kami kehilangan derajat! Apa kamu gak puas dengan semua ini! Hah!" seru Mama Kirana penuh amarah.

Terdengar suara langkah kaki yang mendekat kearah mereka.

"Ma, Abang udah pergi dan itu sama sekali gak ada hubungannya sama Aretha. Aku mohon sudahi disini, Ma. Semua itu takdir. Takdir." Satria mencoba terus memberikan pengertian kepada Mama Kirana ketika mendengar ucapan Mama nya, agar tidak terus menyalahkan Aretha.

"Sudah cukup Kirana. Gak ada sama sekali hubungannya sama Aretha, jangan selalu menyalahkan dia. Dia gak sepenuhnya salah." Bentak seorang Wanita yang tidak lain, Bunda Artika. Ternyata bukan hanya ada Satria tetapi juga keluarga Revan Dirgayuza dan yang pasti nya ada Kevin.

Kevin sebenarnya tidak mengetahui apa yang terjadi tetapi dia bisa menyimpulkan dari percakapan mereka, ada sesuatu yang berkaitan dengan masa lalu.

"Kamu gak tau apa-apa, jadi saya sarankan untuk diam!" Sentak Mama Kirana. "Sekarang kamu milih mana? meminta tanggung jawab pria itu atau keluar dari keluarga saya!" Lanjutnya final.

Aretha yang mendengar kalimat tersebut, tersentak kaget. Tubuhnya bergetar dengan hebat. Nafasnya tidak beraturan, terasa sangat sesak. Dia memegang kepalanya erat terasa ingin pecah. Perasaan ketakutan, kecemas, syok, sedih, semuanya bercampur aduk menjadi satu.

"Ma," ujar Satria yang berusah menenangkan Mama Kirana. Kevin yang melihat Aretha mulai tidak stabil, langsung berlari mendekat kesamping Aretha, menggendong nya ala bridal style.

Archer |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang