"Assalamu'alaikum," salam Aretha, menyalim tangan wanita yang membuka pintu tadi.
"Wa'alaikumsalam." Dia membalas ucapan salam Aretha dengan senyum manisnya, mencium pipi kanan dan kiri Aretha secara bersamaan dengan penuh kasih sayang.
"Sayang nya bunda. Apa kabar?" tanya wanita tersebut, padahal baru beberapa hari mereka tidak bertemu tapi sudah bertanya kabar. Artika Putri atau akrab dengan panggilan bunda Artika merupakan nyonya besar di keluarga Revan Dirgayuza sekaligus seorang wanita sosialita.
"Baik kok, Bun. Bunda bagaimana kabarnya? Baik? Prisil nya ada, Bun?" tanya balik Aretha sambil membalas hangat pelukan bunda Artika. Rasanya Aretha ingin terus memeluk wanita didepannya tapi mengingat bahwa dia masih ada perlu dengan anak bungsu bunda Artika, Prisil Kania.
Aretha melepaskan pelukan mereka sedikit tidak rela, bunda Artika yang melihat raut wajah anak kesayangannya tersenyum manis mengecup pelan kening Aretha, membuat Aretha mendongak menatap wajah bunda Artika.
"Alhamdulillah bunda baik-baik aja sayang. Prisil nya ada dikamar, kamu masuk aja yuk." Aretha dan bunda Artika berjalan bersamaan menuju kedalam rumah, mereka sekali-kali bercerita. Aretha menikmati waktu yang seperti ini.
"Bunda kebelakang dulu ya sayang." pamitnya setelah mereka cukup lama bersama. Aretha mengangguk sambil tersenyum lembut, "Iya, Bun."
Bunda Artika berjalan menjauh dari Aretha menuju kebelakang yang diikuti dua pembantunya. Setelah bunda Artika tidak terlihat lagi oleh pandangan Aretha baru mengeluarkan suara emas nya.
"Prisilia Kania, keluar lo!" teriak Aretha membuat yang dipanggil berdecak malas dari dalam kamar. Kevin dan Yoga tersentak kaget mendengar suara tersebut hanya perlu beberapa detik wajah mereka kembali seperti semula.
Bunda Artika, cuman menggeleng pelan sambil melanjutkan kembali kegiatannya
Sedangkan seorang pria diruang kerja, sama sekali tidak terganggu, dia terlalu sibuk dengan berkas-berkas didepannya."Ck. Lo kalau manggil gak usah seperti orang ngajak tawuran, bisa gak." kesal Prisil sambil menuruni tangga. Aretha duduk di sofa berwarna silver, berucap dengan nada acuh, "Gak."
Prisil duduk didepan Aretha. "Tamu kurang ajar, lo." Aretha hanya menganggap biasa saja membuat Prisil tambah kesal. "Biarin."
"Lo, ya. Gue coret nama lo, baru tau rasa."
Tanpa melayani ancaman yang keluar dari Prisil, Aretha lebih memilih untuk mengadu saat melihat Yoga berjalan mendekat kearah mereka, tidak menyadari sama sekali lelaki yang berjalan disamping Yoga.
"Bang Yoga, lihat Prisil. Masa Aretha udah jauh-jauh kesini sampai merelakan tidur siang hanya untuk kerkom, malah mau dicoret nama Aretha."
Yoga duduk didekat Prisil, sedangkan Kevin menuduki tubuhnya disamping Aretha.
Merasakan seseorang menduduki sofa kosong disampingnya, Aretha tersentak kaget saat mengetahui orang tersebut ternyata guru pengganti olahraga nya, Kevin Ardiansyah.
Aretha ingin mengeluarkan suara nya tapi ucapan Yoga lebih dulu menggagalkannya, membuat dia harus menelan kembali suaranya.
"Gak boleh gitu, Prisil. Aretha jauh-jauh kesini. Kenapa malah mau dicoret namanya?" Mendengar pembelaan dari abang keduanya, Prisil mengerucutkan bibirnya.
"Ih Bang Kevin lihat, abang kedua bela Aretha terus. Padahal tadi dia yang suruh usir tamunya, malah sekarang dibela. Pokok nya Prisil kesal!"
Prisil mengadu kepada abang pertamanya, bukannya dibantu Kevin malah acuh tak acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer |End|
RomanceAretha Olivia Khanza, adalah seorang gadis manis yang selalu ceria. Kehidupannya penuh dengan canda tawa. Namun,semua itu hanya ia jadikan tameng untuk menutupi masa lalunya yang kelam. Hidupnya baik-baik saja, sampai suatu hari ada orang asing yang...