"KALIAN SEMUA BISA DIAM GAK!"
Teriak seseorang tetapi tidak begitu kuat, siapa lagi kalau bukan gadis cantik dengan rambut hitam panjangnya, Aretha Olivia Khanza.
"Kalau bertanya itu yang bermutu." sebel Aretha.
"Kanjeng Retha pertanyaan kami bermutu." Ujar Fika, sekertaris kelas mereka. "ya gak?" tanya dia memastikan ke teman-teman yang lainnya.
"Iya dong, kanjeng Retha bagaimana sih? Gini Cici jelaskan alasan nya nanti kalau kita ada yang gak dipaham dalam pelajaran bisa ke rumah pak Kevin atau bisa hubunginnya lewat sosmed, begitu." Jelas Cici di anggukan yang lain, membuat Aretha mendengus sebel.
"Diam!" Peringat pak Yoga, membuat mereka langsung diam dan menunduk. "Aretha karena kamu tidak menggunakan seragam olahraga dan juga ketauan membolos, kamu akan dihukum."
"Ya, kok gitu sih pak." Protes Aretha tidak terima, "tapi pak Yoga yang kasih hukumannya?"
"Bukan." Enam puluh persen Aretha menatap langsung pada guru olahraganya tersebut. "Lah terus siapa dong pak?"
"Pak Kevin yang akan mengasih kamu hukuman."
"Masa gitu sih pak? Gak mau." Tangan Aretha bersilang, wajahnya menghadap ke kanan dengan jelas menggambarkan penolakan terhadap apa yang disampaikan oleh Yoga.
"Gak ada bantahan, pak kevin silakan kasih hukuman bebas." Yoga sedikit berbisik kepada Kevin, "tapi jangan bawa ke tempat tidur ya bang, gak akan aku izinkan kecuali sudah sah."
Yoga tertawa pelan didalam hatinya, meninggalkan Kevin yang memandang kearahnya dengan tajam.
"Oke. saya kasih pertanyaan ke kamu. Kalau gak bisa jawab, kamu akan saya berikan hukuman bersihkan wc putri!"
Kevin mengesampingkan kejahilan Yoga, dia beralih kearah perempuan yang sempat memaki nya diperpustakaan tadi.
"Lah tapi ...." tanpa mendengar penolakan Aretha, kevin langsung berbicara.
"Sekarang lagi heboh-hebohnya berita yang menyakut tentang narkoba, bisa kamu jelaskan yang kamu ketahui tentang narkoba?"
Pertanyaan dari Kevin membuat Aretha terdiam di tempatnya, bukan karena pertanyaannya tapi wajah poker face yang ditampilkan Kevin. Walaupun Yoga tidak lebih sama dengan Kevin tapi dia masih sedikit ramah kepada murid-muridnya.
"Baiklah karena kamu diam saja, saya anggap kamu tidak bisa menjawabnya. Silakan bersihkan wc putri."
"Eh, gue maksudnya Aretha kan belum ngomong kalau gak bisa jawab. Pertanyaan ini kecil, Aretha bisa kali jawabnya." Aretha tersentak kaget hingga membuatnya sedikit gugup.
"Ya sudah silakan jawab." Setelahnya Kevin ikut duduk disamping Yoga yang sedari tadi hanya melihat percakapan mereka.
"Lho bapak curang sih, Aretha berdiri sedangkan yang lainnya duduk." Protes Aretha karena hanya dia sendirian yang berdiri sedangkan yang lain duduk.
"Ya tinggal duduk dong kanjeng Retha, gitu aja ribet." Celetuk Prisil yang sudah tidak tahan melihat tingkah Aretha.
'untung sahabat kalau bukan udah gue tendang lo.' ucap Prisil dalam hati.
"Cepat sedikit kanjeng Retha, kami mau dengar penjelasannya." ucap Juju kesal.
"iya, iya, jadi gini narkobamerupakansingkatandarinarkotikapsikotropikadanobatterlarangyangtelahpopulerberedar ...."
"Stop, kanjeng Retha yang cantik. Tolong serius, jangan bercanda." Bella menghentikan ucapan Aretha yang secepat kereta api tersebut.
"Yang bercanda siapa, bakteri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Archer |End|
RomanceAretha Olivia Khanza, adalah seorang gadis manis yang selalu ceria. Kehidupannya penuh dengan canda tawa. Namun,semua itu hanya ia jadikan tameng untuk menutupi masa lalunya yang kelam. Hidupnya baik-baik saja, sampai suatu hari ada orang asing yang...