Part 8 : Pulang Bareng

509 99 19
                                    

Happy Reading

***

Tak terasa kini waktu bel pulang telah berbunyi membuat para siswa yang membutuhkan waktu rebahan pun, berlalu  dari sekolahan mereka menuju rumah. Termasuk Putri dan ketiga sahabatnya, yang kini tengah berada di depan gerbang sekolah mereka.

"Mau bareng gak Put pulangnya?"tawar Tasya pada Putri.

"Gak deh Sya, gua udah minta pak Eko buat jemput, hehehe"tolak Putri dengan terkekeh.

"Yaudah deh, kalo gitu gua duluan yak, Put, Ka, Shiv gua duluan"ujar Tasya berlalu pamit pada Putri, Ringka dan Shiva.

Sedangkan mereka hanya membalas dengan acungan jempol saja.

"Cil gua duluan sama si Shiva ye, soalnya jemputan gua udah datang. Lu mau bareng gak pulangnya sama gua?"ujar Ringka menatap Putri yang tengah berdiri di sampingnya.

"Yaudah duluan ajah, gak Ka gua nunggu supir gua ajah"tolak Putri kedua kalinya kepada sahabatnya itu.

"Oke deh, kalo gitu gua ama Shiva pergi yo, dah bocil...."seru Ringka berlalu pergi dengan diikuti Shiva yang ada di sampingnya.

Sedangkan Putri hanya membalasnya dengan tersenyum tipis. Setelah ketiga sahabat Putri pergi, kini dirinya pun nampak berjalan santai menghampiri halte yang tak jauh dari sekolahnya.

"Udah sore lagi, kok pak Eko belum jemput gua sih? Kemana sih dia?"gumam Putri dengan menatap langit yang berwarna jingga menandakan sang surya matahari telah tenggelam dan akan digantikan dengan sang rembulan.

Detik demi menit telah terlewati, sudah lebih dari setengah jam Putri menunggu sang supir menjemputnya. Sampai akhirnya getar ponsel yang berada di tasnya membuat dirinya cepat-cepat mengambil dan melihatnya.

Raut wajah yang tadinya senang berubah muram ketika mengetahui bahwa sang supir tidak bisa menjemputnya karena mengalami kendala pada saat sang supir akan menjemputnya.

"Yah pak Eko, kenapa baru ngabarin sekarang sih! Coba daritadi, gua bisa pulang bareng kali sama Tasya atau Ringka"gumam Putri dengan menatap benda layar pipih mewahnya.

"Tuhkan mana bentar lagi lowbat lagi, aish. Sial bangat sih gua hari ini"

"Mana mendung, taksi gak ada, angkutan umum juga mana lagi kaga ada lewat-lewatnya! Ngapa juga harus dibikin halte kalo gak ada yang lewat!!"

Lagi dan lagi Putri hanya bisa mengoceh gak jelas dengan sendirinya, kesal dan kesal hanya itu yang sekarang dirasa oleh Putri.

Sedangkan dari tempat yang tak jauh dari keberadaan Putri, kini nampak seorang pria tampan tengah memperhatikannya dengan duduk di atas motor sport merah kesayangannya itu.

"Gadis boncel ngapa ngoceh sendirian sih, berasa lihat orang gila ajah dah gua. Hehehe"

Bukan hanya memperhatikan, bahkan sang pria itu nampak sedikit terkekeh karena dari kejauhan dia nampak melihat bibir Putri  berkomat-kamit seperti mengoceh dengan sendirinya.

Sampai akhirnya sang pria itu mengahampiri Putri dengan motor sport merah kesayangannya. Yak pria itu adalah Randa, yang nampak telah usai dengan kegiatannya yaitu berkumpul dengan para sahabatnya di warung yang tak jauh dari sekolah.

Setelah dirinya sampai tepat dihadapan Putri, kini Randa tengah menuruni motornya dengan melepas helm full face nya itu.

Dikejar Cogan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang