Happy Reading
***
Setelah selesai tawuran, Randa dan ketiga sahabatnya kini tengah berada di warung mang Jaja. Entah apa yang mereka berempat lakukan yang jelas, mereka semua tengah menikmati makanan mereka dengan mengobrol ria.
"Njer bahagia gua, akhirnya sepanjang gua tawuran baru kali ini muka gua gak bonyok"seru Fikry dengan menyeruput es teh manis angetnya.
"Sama gua juga bahagia, akhirnya muka ganteng gua utuh gak rusak sama sekali"seru Fahri menyahut.
"Jiyahahaha tuh muka apa kemasan segala bilang rusak, humor ue pecah. Hahahah"ujar Fikry tertawa mendengar seruan Fahri.
Fahri yang ditertawakan hanya mendecih sebal. Randa dan Ilham hanya menggeleng saja atas tingkah kedua sahabatnya itu.
TRING...
Bunyi notifikasi ponsel yang berada di meja seketika membuat semuanya mengalihkan perhatian mereka.
"Bunyi notif ponsel sapa tuh?"seru Fikry bertanya.
"Gua Fik"jawab Randa singkat dan beralih mengambil ponsel hitamnya itu.
Randa kini menatap layar ponselnya. Pesan masuk. Randa nampak mengerucutkan bibirnya sebal. Mabas, tugas lagi nih pasti!
✉Mabas🐯: Jangan lupa belanja kebutuhan rumah, ntar bunda pap catatannya.
Belum sempat Randa membalas pesan itu, kini sederet notifikasi dari pesan itu bermunculan.
✉Mabas🐯: Oh iya tambahannya jangan lupa beli skincare buat si entong, belinya yg paling mahal kalo bisa. Bayarnya pake uang kamu dulu itung2 berbakti sama bunda.
✉Mabas🐯: Gk usah bales pesan bunda, cukup turutin ajh perintah bunda! Inget ini perintah penting!!!
"Shit. Kalo ajah si Mabas bukan emak gua, udah gua ceburin kali tuh dia ke empang mang Jaja!"gumam Randa kesal setengah mampus.
"Napa Nda?"tanya Ilham yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Randa. Fikry dan Fahri jangan ditanya, karena keduanya kini tengah disibukkan dengan acara mengupas kuaci.
"Biasa tugas negara Ham"jawab Randa bete. Ilham dia hanya mengangguk mengerti dengan jawaban Randa.
Randa kini nampak beranjak dari kursinya. Ketika akan melangkah, Fikry tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Mau mana lu Nda?!"
"Tugas negara Fik"jawab Randa seraya menoleh kepada Fikry.
"Mabas maksud lu?"
Randa hanya mengangguk malas membalas pertanyaan Fikry.
"Pake mobil gua!"ujar Fikry terdengar memerintah.
"Hah? Maksudnya apaan?"tanya Randa tak paham.
"Heh! Bunglon! Gitu ajah pake nanya yakali lu gak tau.."
Bukan, ini bukan Fikry yang berseru tetapi ini adalah seruan dari Fahri yang nampak selesai dengan acara mengupas kuaci miliknya.
Tak...
Karena tak menerima dirinya dipanggil 'Bunglon' akhirnya Randa melayangkan sentilan keras dikening Fahri.
Fahri yang terkena sentilan mendadak dari Randa hanya meringis kesakitan dengan sesekali mengelus keningnya.
Ilham yang memperhatikan ketiga sahabatnya hanya terdiam tanpa ikut campur, karena dirinya tengah melahap mie goreng dengan khitmad.
"Pake mobil gua ajah Nda, gua yakin kalo lu bawa motor pasti tuh tugas negara lu berantakan. Dan kalo berantakan pasti si Mabas lu, marahin lu dah. Masalah motor jangan khawatir biar gua ntar yang bawa motor lu"ujar Fikry memperjelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Cogan [On Going]
Teen Fictionᴥ Akan Di Revisi Setelah Tamat ᴥ "Ngejar-ngejar gua mulu jadiannya mah kagak!" Syahputri Nayla Syahir. "Gimana mau jadian kalo lu-nya sok cuek plus jual mahal segala sama gua!" Randana Pralam Baskoro. Apa jadinya jika seorang cewek cantik cuek akan...