Part 4 : Berantem

590 102 25
                                    

Peringatan part ini mengandung kata-kata kasar dimohon tidak untuk ditiru😁
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

***

Di pojok koridor nampak Randa dan gengnya sedang bercanda ria, sampai akhirnya perhatian Randa teralihkan oleh seorang gadis yang tengah mengobrol bersama ketiga temannya. Bahkan obrolannya pun sampai kedengaran di telinganya.

"Jadi dia tahu nama gua..."gumam Randa pelan dengan menatap seorang gadis yang tak jauh dari arahnya berada.

"Lu kenapa Nda?"

Suara seseorang yang mengintrupsi membuat Randa seketika mengalihkan perhatiannya kepada seseorang itu.

"Ah iya gua gak papa, eh kantin nyok laper nih gua."alibi Randa dengan mengalihkan pembicaraannya.

"Skuy gua juga laper nih."ujar Fikry dan merangkul bahu Randa.

"Berdua doang nih, gua sama si Ilham gak diajak gitu?"timpal Fahri mencibir atas tingkah Fikry yang berjalan duluan bersama Randa.

"Cibir ae teros sampe modar!"sahut Fikry nampak sebal atas cibiran dari Fahri.

Fahri yang mendengar sahutan Fikry hanya mendengus sebal, kemudian dia merangkul Ilham agar mereka berjalan beriringan dengan Randa dan Fikry.

Mereka berempat pun kini berjalan menuju kantin dengan cool-nya, sepanjang koridor banyak para siswi yang memandang mereka dengan memuja, bahkan sampai ada yang pingsan dengan tatapan pesona mereka.

"Cih... Alay!"desis Randa pelan ketika banyak para gadis alay yang menatapnya.

Berbeda dengan Randa, Fikry dan Fahri nampak menikmati tatapan para siswi ke arah mereka, sampai-sampai keduanya melayangkan kecupan jauh ke mereka semua. Sedangkan Ilham hanya menundukkan pandangannya seraya beristighfar atas kelakuan dua sahabat unfaedah-nya itu.

***

Di kantin, Putri dan ketiga sahabatnya kini tengah bercengkrama ria dengan ditemani makanan mereka.

"Eh tau gak?..."seru Tasya terpotong oleh Shiva.

"Nggak tuh."potong Shiva santai.

"Pengen nyentil ginjal lu boleh gak sih Shiv?!"ujar Tasya geram.

"Boleh ajah kalo ginjal gua ada di luar, tapikan ginjal gua ada di dalam jadi gak gua bolehin, maaf yak Sya."ucap Shiva lagi-lagi santai tanpa merasa bersalah.

"Setdah, debat absurd-nya udahan napa, gera Sya lanjutin ucapan lu, abaikan aja nih manusia aigo satu ini."timpal Ringka menghentikan aksi sahabatnya yang akan berdebat.

"Nde banget tuh!"seru Putri membuat Tasya dan Shiva sontak mengalihkan perhatiannya kepada Putri.

"Nde-nde lu kata onde-onde apa! Yang bener itu ne bukan nde!!!"ujar mereka berdua kompak kesal atas ucapan Putri yang menurutnya salah.

Dikejar Cogan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang