Part 10 : Pingsan?...

721 105 29
                                    

Happy Reading

***

Setelah mendekatkan ponsel ke telinganya, kini suara familiar nampak menyahutinya dari seberang sana.

"Malam cantik..."

Sial! Dia tau ini suara siapa. Siapa lagi kalo bukan suara dari cowok aneh bin mesum. Iya Randa ketua geng Ambyar yang ia ketahui dari Tasya.

"Malam. Dapet darimana nomor gua?"tanya Putri datar.

"Rahasia..."

Putri yang mendengar jawaban Randa dari seberang telepon hanya mendengus sebal.

"Oh iya besok gua jemput ya..."

Pernyataan dari Randa nampak membuat Putri seketika melotot horror, "Eh? Apa-apaan nih maksudnya?"ujarnya dalam hati.

"Gak!" jawab Putri singkat, padat, datar dan juga ketus.

"Kenapa?..."

"Gak!"

"Gak mau?..."

"Gak!"

"Gak mulu jawab iya kek kali-kali..."

"Gak!"

"Kalo lu jawab iya, janji deh gua gak bakal jemput lu besok. Tapi kalo lu jawab gak, gua bakal tetap jemput walau tanpa persetujuan lu..."

Ucapan dari Randa nampak membuat Putri seketika memikirkan ucapannya, "Yaudahlah yak gua jawab iya ajah deh biar cepet"lanjutnya dalam hati.

"Aloha, cantik lu masih denger gua kan?..."

Seketika pertanyaan dari Randa yang di seberang sana membuat Putri lantas kembali tersadar dari lamunannya.

"Iya"

"Asik jawab iya, berarti gak gua jemput..."

"Iya"

"Percaya gua kan?..."

"Iya"

"Makasih iya..."

"Iya"

"Jadi pacar gua iya?..."

"Iy...eh"

TUT...TUT...TUT...

Putri langsung menutup sambungannya sepihak. Tangan kanan yang memegang ponsel kini nampak meremasnya dengan kencang. Kesal dan marah bercampur menjadi satu. Tanpa berpikir lagi dia langsung melempar ponselnya asal ke arah kasurnya.

Shit! Cobaan apalagi yang Tuhan berikan untuknya, sejak bertemu Randa untuk pertama kalinya sudah membuat ketenangan hidupnya rusak. Apalagi dia satu sekolahan dengan Randa! Bagaimana kedepannya nanti? Apa iya dia akan mati mendadak? Jika Randa selalu ada dihidupnya? Apa iya?!...

Dikejar Cogan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang