Part 47 : Perkelahian

311 97 50
                                    

Happy Reading

***

Keesokan harinya, tepat sebelum bel masuk berbunyi. Randa tampak bergegas, mencari sesosok yang membuat dirinya geram sejak dua hari yang lalu.

Setelah berada di depan ruang OSIS. Tanpa membuang waktu, Randa membuka pintu dengan kasar.

BRAK!

Suara keras berasal dari pintu, seketika membuat seorang cowok tampan yang berada di dalam ruangan, menyunggingkan senyum sinis di wajah tampannya.

"Hai bro. Tumben datang ke sini? Ada perlu apa lu, bro?"sapa dan tanya cowok itu seraya menyunggingkan senyum manisnya. Ingatlah! Ini hanya pencitraan semata, sekedar menyapa dan bertanya pada cowok yang berada di depannya.

"Maksud lu apa ninggalin Putri seorang diri gitu hah?!"seru Randa emosi, kepada cowok yang tampak tersenyum manis menatapnya.

Iya, cowok itu adalah James Danuarta ketua OSIS di SMA Angkasa Raya. Tepatnya, ia adalah musuh Randa di sekolah setelah Roky Perwira.

"Lu pasti tahu dong, alasan kenapa gua ninggalin dia."James berjalan santai menghampiri Randa.

Randa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Rasanya, ia ingin sekali meninju wajah James sampai cowok itu tidak sadarkan diri.

"Lu gak jawab, berarti tahu. Jadi, gua gak usah jelasin lagi sama lu sekarang."James menepuk bahu Randa. "Ck. Percuma lu datang ke sini, kalau buat nanya itu. Buang-buang waktu tahu gak!!"

Sedetik setelahnya, tinjuan Randa meluncur dengan mulus di tulang pipi James.

James mundur beberapa langkah, sambil memegang pipinya yang berdenyut hebat. "Anjing! Maksud lu apa mukul gua bangsat?!!!"

Randa memicing. Matanya seakan menyala. Wajahnya merah karena marah. Emosi yang sedari tadi ditahan, tampak menggebu-gebu ketika kembali melihat James.

"Lu tahu! Putri hampir celaka gara-gara lu ninggalin dia!! Kalau sampai gua telat datang! Mungkin nyawa lu taruhannya!!!"murka Randa kembali mendekati James.

Sebelum James siap, Randa menonjok James sekali lagi.

"Ini hukuman untuk lu! Karena lu udah ninggalin pacar gua seorang diri di taman, plus udah buat dia nangis ketakutan di jalanan!!"

Lagi-lagi, Randa kembali menonjok James dengan kerasnya.

James merintih. Sudut bibirnya telah mengeluarkan darah karena robek. Ia mulai mencium bau amis darahnya sendiri. James menegakkan punggungnya, lalu menatap Randa dengan tajam.

"Ini balasan untuk lu yang udah nyuri start dari gua! Gua benci lu Randana Pralam Baskoro! Terima ini!!"

Tanpa Randa sadari, James pun menonjok Randa dengan balasan setimpal.

Brak!

Randa terhuyung ke belakang. Punggungnya mengenai pintu dengan amat kerasnya. Ia meringis ketika darah segar keluar dari sudut bibirnya.

"Hahaha, itu pantes lu dapetin!"balas James enteng, ketika melihat Randa yang meringis.

Randa mengatupkan mulutnya menahan geram, matanya menatap tajam tepat menusuk James.

Dikejar Cogan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang