Part 27 : Penasaran

463 99 29
                                    

Happy Reading

***

"Boy, kamu dimana?..."

Panggilan dari seseorang di seberang sana tengah mempertanyakan keberadaannya. Iya, siapa lagi kalo bukan Ayah Ezha.

"Di kafe lagi nongkrong sama Ilham, Fikry, sama Fahri, Yah. Kenapa emangnya sih Yah? Kok Ayah panik gitu?"jawab Randa seraya bertanya balik.

"Kamu ke Rumah Sakit Melati cepat..."

Randa mengernyit penasaran. "Kenapa Anda harus ke rumah sakit lagi Yah? Memangnya Ayah kenapa? Apa Bunda yang kenapa-napa?"

"Jangan banyak tanya. Sekarang kamu ke Rumah Sakit Melati, cari ruang VIP Dandelion nomor 05. Nanti kamu langsung masuk ajah. Disana Ayah akan jelaskan semuanya..."

"Yaudah Yah, sekarang Anda kesana"balas Randa pelan.

"Oke, Ayah tunggu. Inget hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut bawa motornya boy. Wassalamualaikum.."

"Iya Yah. Waalaikumsalam"ujar Randa seraya menjawab salam.

TUT...TUT...TUT...

Randa menghela napas dan mematikan sambungan teleponnya. Randa menunduk sesaat sebelum akhirnya ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan kunci motor kesayangannya.

Randa bangkit dari kursi dan tanpa pamit, Randa pergi begitu saja dari hadapan ketiga sahabatnya. Ilham, Fikry, dan Fahri memandang punggung Randa bingung.

"Randa. Lu balik?!"tanya Ilham setengah berteriak.

Randa hanya menggeleng tanpa menoleh. Setelah tiba di luar kafe, ia kemudian menghampiri motor sport merah kesayangannya.

Randa mengenakan helm, menyalakan mesin motornya, lantas setelah itu melesat meninggalkan kafe. Randa tahu lokasi yang diberitahukan oleh Ayahnya, karena memang sebelumnya ia pun pernah kesana. Tepat pada saat Bunda Shella dirawat karena mengalami kecelakaan.

Berbicara Bunda Shella, mendadak Randa cemas. Entah kenapa firasatnya mengatakan ada sesuatu yang terjadi pada bundanya. Entahlah Randa harap itu hanya firasat belaka, bukan kejadian sebenarnya. Jikalau pun memang benar Randa harap kondisi bundanya baik-baik saja.

***

Setelah dibawa dan diperiksa di ruang Instalasi Gawat Darurat. Putri pun kini telah berada di ruang Anggrek, ruangan khusus perawatan pasien seperti dirinya.

Kondisi Putri masih belum dikatakan baik, bahkan dirinya pun belum siuman dari pingsannya.

Di dalam ruang Anggrek. Terdapat Mommy Wina yang duduk di kursi tepat di samping Putri yang tengah terbaring tak sadarkan diri, sedangkan Daddy Ali dan Kenzho mereka berdua tengah duduk di sofa panjang yang ada di ruangan.

Suasana di dalam ruangan Putri terasa sunyi, ketika mereka sama-sama terdiam melihat salah satu anggota keluarga yang paling disayanginya kini terbaring lemah tak berdaya. Berdo'a dan berikhtiar hanya itu yang mereka lakukan saat ini.

Sampai akhirnya tiga puluh menit kemudian, dokter datang untuk kembali memeriksa keadaan Putri. Dari name-tag yang menempel tepat di jas dokter yang dikenakannya, sepertinya ia bernama Mila.

Dikejar Cogan [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang