Happy Reading
***
Setelah membayar buku di kasir, kini keduanya berlalu pergi dan turun menuju lantai 1.
"Kita makan dulu yak cantik"ujar Randa dengan masih menggenggam tangan Putri yang sedari tadi terdiam.
Hening tanpa ada sahutan dari Putri.
Randa yang geram pun, terpaksa melepas genggaman tangannya dan beralih menoel hidung mancung Putri dengan gemas.
Putri yang sedikit terganggu pun nampak tersadar seraya kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu pada saat dirinya yang masih berada di Gramed.
"Gak mungkin!"seru Putri tiba-tiba dengan menggeleng-gelengkan kepala.
"Apanya yang gak mungkin sih cantik? Kita mau makan loh, masa gak mungkin sih?"tanya Randa bingung.
Putri menoleh sekilas menatap Randa dan selanjutnya tanpa aba-aba kembali melayangkan tangan mulusnya ke pipi Randa.
Plak...
"Argh...kok ditampar sih? Gua gak cium lu loh cantik!"protes Randa dengan memegang pipinya yang ditampar Putri.
"Iya tau lu gak cium gua, tapi ucapan lu pas di Gramed itu yang bikin gua gondok tau gak!"ketus Putri dan selanjutnya berlalu pergi seraya merebut goody bag yang dibawa Randa.
Randa yang pasrah pun hanya berlalu mengejar Putri yang terlebih dahulu pergi darinya.
Pupus sudah rencana Randa yang ingin mengajak Putri makan tepat di pusat perbelanjaan tadi. Karena Putri marah, mereka pun kini telah berada di mobil angkutan umum kembali.
"Cantik? Masih marah yak sama gua?"tanya Randa yang duduk tepat di samping Putri.
"Nggak"jawab Putri datar.
"Kalo nggak maafin gua yak? Plissss..."ujar Randa memohon.
"Iya"balas Putri singkat.
"Iya apa?"tanya Randa memastikan jawaban singkat dari Putri.
"Iya aja"
Bukan jawaban seperti itu yang Randa inginkan, melainkan sebuah jawaban tulus jika Putri bener-bener memaafkannya. Memaafkan atas kelakuan dirinya yang mengaku-ngaku jika Putri pacarnya.
"Iya apa, cantik?!"tanya Randa memaksa.
"Bisa diam gak sih! Ini tuh angkot bukan mobil pribadi!"kesal Putri dengan menaikan nadanya.
"Iya bisa kok, iya tau kok!"balas Randa dengan suara lebih tinggi.
Putri kembali diam, Randa pun ikut terdiam. Beruntung mobil angkutan umum itu hanya ada mereka dan supir angkot, jika tidak mungkin mereka berdua akan menjadi pusat perhatian di dalam mobil angkutan umum itu.
"Gua nggak suka, lu ngaku-ngaku gua pacar lu kaya tadi"ujar Putri tiba-tiba. "Gak usah takut gua dimilikin orang, karena gua gak akan mudah buat nanggepin orang itu. Kecuali kalo orang itu berusaha deket sama gua dan bersikap baik, gua akan welcome sama orang itu. Seperti lu yak walaupun lu aneh dan sedikit mesum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Cogan [On Going]
Novela Juvenilᴥ Akan Di Revisi Setelah Tamat ᴥ "Ngejar-ngejar gua mulu jadiannya mah kagak!" Syahputri Nayla Syahir. "Gimana mau jadian kalo lu-nya sok cuek plus jual mahal segala sama gua!" Randana Pralam Baskoro. Apa jadinya jika seorang cewek cantik cuek akan...