Thirteen

3K 386 71
                                    

Rumah minimalis modern yang dindingnya terbuat dari kaca, adalah rumah impian Sehun sejak masa sekolah. Pria itu bahkan mendesign sendiri rumah yang akan ia tinggali bersama istri dan anaknya kelak. Rumah ini memang tak ditempati sebelumnya, tapi bukan berarti Sehun tak memperhatikan rumah ini. Satu minggu tiga kali akan ada orang yang membersihkan rumah juga halamannya yang luas.

Perabotan rumah ini memang tak banyak, bukan karena faktor tak ditempati, tapi memang seperti itulah keinginan Sehun. Perabotan yang sedikit juga barang-barang panjangan yang sedikit tapi memiliki nilai seni yang tinggi—aesthetic.

Kemarin yang Sehun ingat, dinding-dinding kaca di ruang tamu memang tak diberi gorden untuk memperkuat kesan aesthetic rumah ini. Lalu kenapa sekarang dinding-dinding kaca di bagian kanan dan kiri ruang tamunya, menggunakan gorden warna-warni?

Karpet beludru warna silver yang terpasang di lantai ruang tamu kini berubah menjadi karpet berbulu warna oranye bermotif bunga-bunga.

Gorden warna-warni dan karpet motif bunga-bunga!!!!

Ya Tuhan!

Rak buku yang terletak di ruang tengah, rencananya akan Sehun isi dengan koleksi buku-buku miliknya saat rumah ini ia tinggali nanti. Satu hari yang lalu rak itu masih kosong, tapi kenapa sekarang sudah terisi penuh dengan action figur.

Action figur!

Ya Tuhan!!

Ruang tengah, tempat untuk bersantai sekaligus menonton televisi semula hanya diisi dengan satu sofa panjang berwarna coklat, tanpa bantal-bantal warna-warni berbentuk kepala hewan yang saat ini bertengger manis di atas sofa panjang itu.

Bantal warna-warni berbentuk kepala hewan!

Ya Tuhan!!!

Sehun memang pecinta alam. Oleh karena itu, halaman rumah ini sangat luas dan penuh dengan pohon-pohon yang membuat halaman menjadi rindang. Akan tetapi tak perlu mengisi setiap sudut ruangan rumah ini dengan banyak tanaman hias. Kalau hanya tiga atau empat mungkin masih wajar, tapi ini belasan tanaman hias di dalam rumah

Belasan tanaman hias!

Ya Tuhan!!!!

Hilang sudah ke aesthetic-an rumahnya. Dalam waktu satu hari Rumahnya telah berganti menjadi;

Taman kanak-kanak yang penuh warna?

Toko mainan?

Atau toko tanaman hias?

Tenang Sehun, tarik nafas, hembuskan, tarik nafas, hembuskan. Terus lakukan berulang kali sampai merasa tenang. Ia mendudukkan dirin di kursi yang tersedia di dapur, sedikit bernafas lega dapurnya terbebas dari dekorasi ala Jisoo.

Jisoo yang sedari tadi mengekor di belakang Sehun mengambil tempat duduk di kursi depan Sehun yang terhalang oleh meja, gadis itu menangkup kedua wajah, menumpukan siku lengannya pada meja.

Jisoo menatap Sehun iba. "Kau pasti kelelahan ya, bekerja semalaman?" katanya dengan nada prihatin.

Iya, Jisoo pikir sikap Sehun yang aneh hari ini karena pria itu kelelahan bekerja sampai tak pulang semalaman. Ckckck, kasihan Sehun sampai menghela nafas berkali-kali seperti itu, pasti dia sangat kelelahan.

Sehun mengangkat kepala yang semula menunduk, ia tatap wajah iba Jisoo dengan lekat. "Jisoo!!! Apa yang kau lakukan pada rumah ini?" berusaha mengontrol suaranya sebiasa mungkin. Namun, yang terdengar malah seperti geraman.

Entah Jisoo peka atau tidak, karena saat ini gadis itu malah tersenyum cerah pada Sehun. "Mendekorasi!" ucapnya riang, "Aku tau kau sibuk sampai tak sempat memperindah rumahmu. Jadi, aku berbaik hati mendekorasinya untukmu, tenang saja kau tak perlu berterimakasih padaku, aku senang melakukannya." Ia mengatakannya dengan semangat.

Innocent Affair✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang