Chapter 23

447 53 11
                                    

Dunia Lain?

Blue R

Chapter 23

"Sakit"

.

.

.

.

.

Author POV

Pagi itu langit terlihat sangat cerah, kesejukan dan ketenangan meliputi seluruh suasana di dalam kelas, masing-masing siswa terlihat memiliki ekspresi yang berbeda-beda.

Ada yang terlihat senang karena berhasil mendapat gebetannya, ada yang terlihat sedih karena sepatunya yang berlubang, dan ada juga beberapa murid yang terlihat serius dengan pulpen dan buku mereka masing-masing karena lupa mengerjakan PR.

Tapi ya itulah, suasana kelas 8 B di pagi hari yang cerah ini, mereka melakukan aktifitas masing-masing dengan ketenangan dan tanpa kegaduhan sama sekali, sampai ketenangan itu di hancurkan oleh seseorang yang membuka pintu kelas mereka dengan sangat kasar.

BRUAAKK!

Semua mata langsung menatap pada tersangka yang telah menyakiti pintu kelas tersayang, dan ternyata pelakunya adalah sang ketua kelas itu sendiri.

"GUYS.. ADA MASALAH BESAR GUYS!" teriaknya seperti melihat maling.

"Masalah apaan?" tanya Panji dengan cepat.

"PENAMPAKAN KUNTI DI VIDEO MENGHILANG GUYS!"

Semua orang terdiam sejenak mencoba mengerti dengan apa yang baru saja sang ketua kelas ucapkan, setelah mereka tersadar, kelas yang asalnya hening dan sunyi, berubah menjadi ricuh dan tidak terkendali.

"Kok bisa sih?"

"Jangan-jangan kuntinya ngikutin kita sampe ke sekolah!"

"Gimana kalo kita dihantuin sama tu kunti?"

"Gue jadi merinding anjirr.."

"WOII.. SIAPA YANG NGAMBIL PULPEN GUE!"

Dan masih banyak lagi perkataan perkataan absurd lainnya yang keluar dari mulut mereka.

Tapi hanya ada satu orang yang terdiam dan masih duduk manis di bangkunya, siapa lagi kalau bukan Rangga yang saat itu tak ada di TKP.

"Kalian lagi ngomongin apaan sih?" tanyanya dengan datar.

Semua mata langsung menatap ke arah Rangga, itu bukanlah sebuah tatapan yang biasa mereka lontarkan, tapi itu adalah tatapan yang seakan mengintimidasinya.

"Ini semua salah lo Rangga!" celetuk Melly.

"Hah? Gue salah apa?" tanyanya sambil mengerutkan dahi.

"Gara-gara lo gak datang waktu kita syuting, tempat dimana seharusnya lo berada di tempatin sama kunti asli tau gak!" ucap Nisa ikut nimbrung.

Rangga terdiam, dan kemudian tertawa ringan, "hahaha.. kalian lagi nakut-nakutin gue kan? Mana ada kunti asli yang ngegantiin gue?"

Anak-anak masih terdiam dan menatap Rangga tajam.

"Lo pada lagi gak bercanda ya?" cicit nya kemudian.

Dunia Lain?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang