"Jangan pernah merasa ragu dalam mencoba suatu hal karena kegagalan bukanlah suatu hal yang menakutkan."
*****
4 Minggu kemudian...
Weeked seperti ini biasanya aku selalu menghabiskan waktu berkurung didalam kamar, hangout keluar bersama Kiara atau Happy time bersama keluarga. Tetapi karena tuntuan tugas sekolah mau tak mau aku harus tetap berada dirumah.
Aku sedang membuka Laptopku dan membuat tugas Presentasi tentang Sejarah Indonesia lewat aplikasi Power Point. Walaupun aku anak IPA tetapi pelajaran Sejarah masih diterapkan. Aku sedang sibuk menscrool Google, mencari bahan-bahan untuk aku presentasikan.
Ting!
Aku mengambil handphone yang ada disamping ranjang tidurku, membaca Line dari Kiara.
'Ananda, bentar lagi aku otw rumah kamu sama Richard. Ditunggu ya!' Seperti itulah pesan singkat Kiara.
Aku membalas singkat dan kembali melanjutkan aksi scrrooling Google. Kiara datang kesini karena kami satu kelompok, dan disetiap kelompok hanya terdiri orang dua dan bebas memilih. Tentu saja aku memilih Kiara karena jujur aku tidak begitu dekat dengan anak kelas.
Katakanlah aku introvert.
Tak lama kemudian pintu kamarku diketuk dari luar, pasti itu Kiara. Aku membuka pintu tetapi yang mengetuk itu Bunda.
"Tuh, didepan rame ada Kiara sama cowoknya, gak tau satunya lagi siapa." Ujar Bunda. Aku berpikir siapa yang datang kesini selain Kiara dan Richard? Ah, mungkin Martin atau Sam.
Aku keluar dan tak lupa membawa Laptop dan handphoneku, dan diruang tengah sudah ada Kiara yang lagi duduk dilantai yang asyik memakan kue buatan Bunda, sedangkan Richard dan Martin duduk disofa. Oh, Ternyata Martin toh. Kemana Sam ya?
"Hai Nanda! Ayo duduk sini, anggap rumah sendiri." Ujar Kiara tidak tahu malu. Cih, ini rumah siapa sih sebenarnya?
"Makan tuh yang bener, jangan maruk gitu." Aku duduk disamping Richard yang juga makan Kue dengan tenang. "Tumben Martin kesini?" Tanyaku.
"Oh, gue gabut gak tau mau kemana. Ya jadi ngikut si Richard aja deh."
"Bohong lo, abis putus sama pacar lo, 'kan?" Ujar Richard meremehkan.
"Gak usah ember kenapa sih?" Martin dengan kesal memakan Kue Bunda dengan lahapnya. Aku, Richrad, dan Kiara hanya tertawa saja. Martin putus dengan pacarnya sudah biasa, toh nanti bakal ada penggantinya lagi.
"Coba-coba sama cowok aja sih kenapa? Kayak Ananda kan lucu manis-manis gimana gitu." Ujar Kiara. Dengan kesal aku menyentil dahinya.
"Ogah! Gue masih suka cewek ya!"
Aku dan Kiara sibuk mengerjakan tugas, sedangkan para cowok-cowok itu sedang bermain Free Fire karena WiFi rumahku sangat kencang. Richard dan Martin sangat berisik sampai aku dan Kiara tidak fokus untuk mengerjakan tugas. Dengan kesal Kiara bangkit dan mengambil bantai sofa, dilemparnya bantal itu kewajah Richard dan Martin.
Haha, rasakan!
"Sayang, kenapa jahat sih?"
"Anjir, sakit muka gue Kiara!"
"Bodo amat! Orang lagi ngerjain tugas kalian malah berisik. Berhenti main atau gak kalian keluar dari rumah ini?" Ancam Kiara.
Krik..
"Ini rumah siapa sih?" Tanya Martin polos.
"Anggep aja rumah aku! Berhenti main, jangan berisik!" Kiara duduk dengan wajah kesalnya. Begitu pun dengan Richard dan Martin yang mendadak lesu. Hehe, hiburan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Him Again [END]
Teen Fiction'Mencintaimu sejak aku belum mengerti cinta, itulah yang aku cari. Saat aku mulai dewasa, aku sadari arti dari rasa gelisah dan gembiraku. Aku bahagia bertemu denganmu kembali, Ananda Perdana Putra.' -Alvano Mahendra Upload: 25 Okt, 2019 -Kiki