"Banyak yang selalu ada, tapi kalo cuma kamu yang aku mau, gimana?"
*****
Beberapa bulan kemudian...
Hari ini adalah hari pembagian raport akhir Semester. Sebentar lagi aku akan menginjak bangku kelas 12, yeay! Aku pergi ke sekolah bersama Bunda karena dari setiap Sekolah harus membawa orang tua untuk mengambil langsung raport anaknya.
Setelah sampai, aku langsung mengajak Bunda menuju kelasku yang ada dilantai 2. Semua siswa terlihat sudah ada yang memegang raportnya masing-masing. Ya, aku sedikit terlambat karena menunggu Bunda yang berdandan sangat lama.
"Ananda!" Panggil seseorang, itu Kiara.
"Halo tante, apa kabarnya?" Ucap Kiara ramah dan memberi salam kepada Bunda.
"Baik, Kiara. Mama kamu udah dateng?"
"Itu, duduk paling depan." Tunjuk Kiara ke arah meja paling depan, ya disana ada Mama Kiara yang wajahnya sama persis seperti Kiara.
Bunda berjalan masuk mendekati Mamanya Kiara. Para siswa disuruh untuk menunggu diluar.
"Kira-kira aku peringkat berapa ya?" Tanya Kiara yang entah untuk siapa.
"Gak tau." Balasku. Aku juga merasa sedikit deg-degan. Jujur, tahun kemarin aku mendapatkan peringkat 2 mengalahkan temanku yang bernama Violet. Ia memang sangat pintar, dan aku akui itu.
"Nan, nanti liburan sekolah mau kemana? Jalan-jalan luar kota yukk." Ajak Kiara.
"Aku sih mau aja, Cuma minta ijin dulu sama Bunda. Kalo boleh ya ayok aja."
"Kamu ajak Kak Vano juga, aku juga mau liburan sama Richard. Tapi ya, gitu. Mama nyuruhnya kalo kamu juga ikut, katanya bahaya kalo aku pergi berdua aja sama Rihcard." Ujar Kiara yang membuatku memutar kedua bola mata.
"Terus kalo aku ikut pengaruhnya apa?" Tanyaku.
"Ya pasti dibolehin lah. Kalo kamu ikut, Mama gak akan khawatir. Soalnya kamu gak bakal macem-macem ke aku, kamu kan sukanya cowok."
"Dasar kurang ajar! Ngapain kamu harus ceritain ke Mama kamu kalo aku pacaran sama cowok?" Tanyaku kesal. Aku juga menjitak kepala Kiara karena saking kesalnya. Biarkan saja kepalanya sakit, toh itu salah dia.
"Ya, respon Mama juga positif kok. Kamu jangan takut." Ujar Kiara memberi cengiran lebarnya. "Liburan yaa, Nan. Ayolah.." Ujar Kiara memelas.
"Ya, nanti aku pikirin lagi." Jawabku malas.
Beberapa saat kemudian, Bunda dan Mamanya Kiara keluar dan sudah membawa hasil raportku. Aku penasaran dan juga deg-degan.
"Ma, aku peringkat berapa?" Tanya Kiara buru-buru.
"Masih kayak kemarin, peringkat 6." Jawab Mamanya Kiara, ia terlihat menghela nafas.
"Aku, peringkat berapa Ma?" Tanyaku kepo.
"Hmmmmm, peringkat berapa ya?" Bunda bergaya sok mikir dan membuatku menunggu tidak sabaran.
"Ih, peringkat berapa Bun?"
"Lihat aja sendiri." Bunda memberi raport itu ke aku. Aku membuka raport itu dan alangkah kagetnya aku.
Ternyata aku peringkat 1. Ini benar-benar diluar ekspetasi. Wow.
"Bunda, ini beneran?" Tanyaku memastikan, Bunda tersenyum dan mengangguk.
Aku sangat bersyukur sekali, ternyata aku bisa mendapatkan peringkat 1 walaupun saat duduk dibangku kelas 10 aku sudah pernah mendapatkannya sekali, tapi tentu saja itu membuatku bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Him Again [END]
Teen Fiction'Mencintaimu sejak aku belum mengerti cinta, itulah yang aku cari. Saat aku mulai dewasa, aku sadari arti dari rasa gelisah dan gembiraku. Aku bahagia bertemu denganmu kembali, Ananda Perdana Putra.' -Alvano Mahendra Upload: 25 Okt, 2019 -Kiki