03. Profesor McGonagall dan Kabar Buruknya

6K 836 51
                                    

Draco bersandar pada tembok di sampingnya menggunakan bahu, menghadap lurus ke depan ke arah dinding yang disusun dari rangkaian batu bata. Dia terlihat fokus memerhatikan tembok yang padahal sudah begitu sejak tahun pertama mereka di Hogwarts.

"Malfoy?" suara melengking khas perempuan membuat Draco menoleh ke samping.

Kira-kira tiga meter darinya berdiri tak lain tak bukan Hermione Granger.

"Granger?" balas Draco. Tangannya tetap di kedua saku celananya namun kali ini badannya sudah berdiri tegap.

Hermione baru saja akan bertanya kenapa Draco ada di sini, namun seseorang datang berjalan dari belakangnya. Pergerakannya yang cepat menimbulkan bunyi gesekan jubah yang khas.

"Mr. Malfoy, Ms. Granger oh syukurlah kalian sudah tiba di sini. Mari ikuti aku," ucap Profesor McGonagall tanpa menoleh ke arah mereka berdua dan langsung berjalan lurus ke depan pintu kelas ramuan.

Dalam kebingungan kedua murid tersebut mengikuti. Berdiri tepat di belakang Profesor McGonagall.

"Horace! Horace!" McGonagall memanggil guru ramuan mereka dengan nama depannya seraya mengetuk pintu.

Tak lama Profesor Slughorn membuka pintunya sedikit, hanya cukup untuk menjulurkan kepalanya.

"Ah, Minerva!" ucap Profesor Slughorn lalu membuka pintu lebih lebar. "Masuk, masuk!"

Setelah mereka masuk, barulah Profesor Slughorn menutup pintunya.

"Duduklah, tak usah malu-malu!" kata Profesor  Slughorn seraya duduk di kursinya, Profesor McGonagall tepat di sampingnya.

Ragu-ragu Hermione mendudukkan dirinya di bangku yang berhadapan dengan Profesor Slughorn.

"Kau juga sebaiknya duduk Mr. Malfoy," perintah Profesor McGonagall pada Draco yang tak kunjung bergerak.

Draco terdiam. Melirik sekilas ke arah Hermione dan bangku kosong yang akan didudukinya yang berada tepat bersebelahan.

Hermione memutar bola matanya. Bisa menebak apa yang ada di kepala laki-laki pirang itu.

Memangnya aku mau duduk dekat dengannya?! Sok sekali!

Namun pada akhirnya Draco duduk juga.

"Baiklah, sebelumnya maafkan aku sudah mengambil waktu kalian. Oke, jadi begini..-"

Namun Profesor McGonagall tidak melanjutkan, justru ia bertukar pandang dengan Profesor Slughorn.

Meski sekilas Hermione bisa melihat kecemasan di mata guru transfigurasinya, membuat ia ikut tegang.

Oh Merlin, rencana apa yag sedang dipikirkan Profesor McGonagall yang melibatkan aku dengan si pirang ini?!

Profesor McGonagall menarik napas panjang sebelum melanjutkan. "Jadi begini, kita tahu perang bulan Mei lalu menghilangkan banyak nyawa. Tidak terkecuali staf guru di Horwarts seperti Profesor Snape dan Profesor Burbage.  Dengan begitu ada dua mata pelajaran yang belum ditemui pengajarnya. Mungkin kalian tidak menyadarinya, tapi hari ini guru-guru yang tersisa benar-benar kelelahan untuk menutupi slot pengajar yang kosong. Beberapa dari kami bahkan harus menggunakan alat pemutar waktu."

Profesor McGonagall membuat kontak mata dengan Hermione pada saat ia menyinggung soal alat pemutar waktu. Mengingatkan gadis itu akan tahun ketiganya.

"Untuk itu kami...kami memutuskan..-"

Profesor McGonagall memperlambat ucapannya membuat Hermione dan Draco semakin tegang.

"...untuk meminta bantuan kalian berdua untuk mengajar anak-anak tahun 1,2,3 di kelas ramuan."

POTION [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang