Setelah sore di tepi danau hari itu, rasanya Hermione jadi sering sekali bertemu dengan Draco. Di perpustakaan, di lapangan quidditch, di koridor, bahkan di dekat kamar mandi laki-laki lantai 6.
Jangan berprasangka buruk dulu. Hermione ada di sana karena ia sedang menunggui Ron dan Harry yang benar-benar sedang buang air kecil. Meskipun Draco sepertinya tidak percaya. Draco melihat Hermione dengan tatapan menyelidik sebelum mengeluarkan seringaian khas miliknya kala itu.
Tidak bisa disalahkan juga sih, kamar mandi lantai 6 memang terkenal menjadi tempat bercumbu murid-murid Hogwarts.
Sering bertemu dengan Draco membuat Hermione jadi bertanya-tanya, apa Hogwarts mengecil akhir-akhir ini?
Pemikiran bodoh.
Jelas saja tidak. Itu semua terjadi karena sekarang Hermione sudah menganggap kehadiran Draco, jadi kelihatannya Draco ada di mana-mana.
Sekarang ini Hermione dan Draco tengah duduk berhadapan di meja guru di kelas ramuan. Beberapa menit yang lalu Draco baru saja selesai mengajar pembuatan ramuan wiggenweld kepada anak tahun pertama. Saat Hermione hendak keluar Draco memanggilnya katanya ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.
Draco bercerita soal Lana yang tak sengaja ia dengar sedang menghina Hermione kepada teman-temannya di ruang rekreasi Slytherin.
"Aku tidak tahu kalau Lana setidak suka itu padaku. Aku kira ia hanya akan mengeluarkan kekesalannya ketika ia melihatku saja."
"Hmm," Draco mengangguk setuju. "Ia seperti merekrut pengikut untuk tidak menyukaimu. Kau tidak akan mau mendengar apa yang ia katakan, bahasanya sangat mengerikan."
"Aku bisa membayangkan. Sepanjang kelas tadi saja tatapannya padaku seperti ingin membunuh," respons Hermione, semakin khawatir dengan Lana.
Draco belum mendapat surat balasan yang baru dari ibunya sehingga mereka tidak bisa lebih jauh lagi membicarakan soal Lana.
Oleh karena itu, mereka jadi mengobrol tentang banyak hal lain. Mengenai N.E.W.T, lalu tentang tugas-tugas yang semakin banyak, pokoknya hal-hal yang tidak pernah Hermione bayangkan akan ia diskusikan dengan Draco.
Hermione harus akui, Draco orang yang cukup asik diajak bicara. Contohnya dalam hal akademik. Bersama Harry dan Ron, Hermione bisa bicara apa saja kecuali tentang pelajaran. Kalau Hermione mulai menyinggung mengenai pelajaran mereka pasti hanya menjawab sekenanya saja seperti ya dan oh, atau yang lebih sering terjadi mereka tiba-tiba saja ada latihan quidditch dadakan.
Sementara Draco kelihatannya santai saja saat Hermione menyinggung soal dunia sihir di zaman Ratu Elizabeth I, ia bahkan sesekali menimpali dan memberikan pemikirannya.
Well, tidak mengejutkan juga sebenarnya karena Draco memang orang yang pintar. Peringkatnya selalu tepat di bawah Hermione.
Lalu yang Hermione ingin hindarkan, pembicaraan soal kamar mandi laki-laki di lantai 6.
"Kau tahu aku masih tidak percaya akan bertemu denganmu di lorong kamar mandi laki-laki, yang di lantai itu pula. Aku pikir wah..tenyata Granger tidak sepolos yang kukira," kata Draco tiba-tiba, tersenyum jahil membahas soal pertemuan mereka sehari sebelumnya.
Mendengar itu Hermione bisa merasakan pipinya memanas. "Sudah kubilang Malfoy, aku menunggu Harry dan Ron!"
"Hei, aku hanya bilang aku tidak menyangka akan menememukanmu di sana. Tidak perlu bersikap defensif," ujar Draco membuat Hermione semakin salah tingkah.
"A-aku tidak defensif. Aku...ah sudahlah, ganti topik saja," kata Hermione setelah tak menemukan pembelaan yang benar.
Malfoy sialan, aku kan tidak melakukan apa-apa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
POTION [DRAMIONE]
Fanfic[COMPLETED] Hermione Granger dan musuh bebuyutan Draco Malfoy diminta mengajar kelas ramuan untuk murid-murid tahun pertama, bagaimana jadinya? 2019 picture on cover by evgeniasummer