Selama seminggu Hermione mencoba tidak memusingkan perkataan Draco, yang kalau boleh jujur lumayan 'menampar' Hermione."People do change, Granger."
Jadi menurut Draco, ia tukang menghakimi, begitu?
Tapi tidak salah juga sih jika ia berpikir begitu. Hermione memang menghakiminya.
Kesal dengan fakta bahwa ia sudah berburuk sangka pada orang membuat Hermione tak sengaja menyentak kakinya lebih kencang ke lantai.
"Ada apa Mione?" tanya Ron yang sedang mengunyah roti isi di sampingnya.
Hermione menggaruk tengkuknya sambil terkekeh hambar. "Hah? Oh tidak. Kakiku...kakiku hanya sedikit kebas jadi aku berjalan menyentak agar kebasnya hilang."
Ron menatap Hermione curiga.
"Apa?!" ujar Hermione galak seraya berbelok ke kiri mengikuti alur lorong.
Ron tersentak kaget, mengelus dadanya pelan setelah mendengar suara Hermione. "Tidak, aku hanya ingin meyakinkan diri. Ini bukan kali pertama kau bertingkah aneh dalam minggu ini Mione."
"Bertingkah aneh?"
"Ya, kau jadi banyak melamun lalu tiba-tiba terlihat kesal sendiri. Itu aneh. Aku sempat membahasnya dengan Harry dan Ginny kemarin, kata mereka ini mungkin ada hubungannya dengan mengajar anak-anak tahun pertama itu. Apa Malfoy membuatmu kesal sehingga kau kepikiran?"
Kedua bola mata Hermione melebar mendengar tebakan sahabatnya yang hampir tepat sasaran.
"Jadi benar?! Apa yang telah dia lakukan? Katakan padaku Mione, biar kuberi pelajaran si pengecut itu!" kata Ron bersemangat, berhenti di pertigaan lorong.
Cepat-cepat Hermione menggeleng kepalanya. "Tidak Ron, bukan Malfoy! Well, aku memang ada masalah di kelas itu, tapi bukan dengan si ferret itu! Ada satu anak perempuan dari asrama Slytherin yang sepertinya tidak suka padaku. Aku jadi sering kepikiran apa yang harus kulakukan agar dia tidak sinis lagi padaku. Untuk Malfoy, dia...kurasa dia cukup baik sejauh ini."
Ron menatap curiga. "Kau yakin? Aku bisa mengantarmu ke kelas ramuan sekarang dan membuat perhitungan dengan Malfoy. Aku yakin Harry tak akan masalah aku sedikit terlambat ke latihan Quiditch hari ini jika karena membantumu. "
Hermione mengangguk mantap. "Ya aku yakin. Lagipula Malfoy itu perkara kecil Ron. Aku bisa mengatasinya kalau dia berani macam-macam."
Akhirnya Ron terlihat lebih tenang.
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa nanti Mione," ucap Ron seraya menepuk lengan Hermione pelan, ia kemudian berbelok ke kiri.
Setelah punggung Ron menjauh, Hermione melanjutkan kembali perjalanannya ke ruang bawah tanah. Dalam setiap langkahnya Hermione mencoba melupakan wajah menyebalkan Draco saat mengatakan kalau ia sudah berubah minggu lalu.
Ayo Hermione kau harus fokus mengajar!
Akhirnya Hermione sampai di depan pintu kelas ramuan.
Begitu pintu kelas dibuka, Hermione langsung diperhadapkan dengan murid-miurid yang sudah duduk rapi di bangkunya masing-masing. Mereka tidak ribut karena Draco ternyata sudah duduk di bangku belakang.
Hal yang perlu diapresiasi dari Draco, dia adalah orang yang tepat waktu.
"Halo semuanya!" sapa Hermione yang disambut semangat oleh murid-murid kelas satu.
Semua kecuali Lana Black. Tentu saja.
Mencoba untuk membuat suasana lebih nyaman, Hermione menanyakan bagaimana Hogwarts sejauh ini pada murid-muridnya. Apakah sesuai dengan harapan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
POTION [DRAMIONE]
Fanfic[COMPLETED] Hermione Granger dan musuh bebuyutan Draco Malfoy diminta mengajar kelas ramuan untuk murid-murid tahun pertama, bagaimana jadinya? 2019 picture on cover by evgeniasummer