Hermione mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu kelas ramuan namun urung, ia menurunkan kembali kepalan tangannya lalu berbalik dan berjalan menjauh dari pintu.
Tapi tak lama kemudian Hermione berhenti, menarik napas lalu memutar tumitnya dan kembali berjalan ke arah pintu kelas.
Setidaknya sudah tiga kali Hermione berjalan bolak-balik di depan pintu kelas.
Jam pelajaran kelas ramuan bagi anak tahun pertama sudah dimulai dari beberapa saat yang lalu namun Hermione masih ragu harus masuk ke dalam atau pergi saja.
Di satu sisi Hermione ingin masuk karena ia sadar bagaimanapun juga ini masih tanggungjawabnya, tapi di sisi yang lain Hermione tak mau berhadapan dengan Draco.
Apalagi sekarang Draco juga ikut-ikutan marah padanya, bisa dibayangkan bukan suasananya akan seperti apa nanti?
Lagipula Draco bisa mengatasi murid-murid itu seorang diri. Mayoritas murid laki-laki ketakutan pada aura Draco yang menyeramkan sementara yang perempuan jatuh pada pesonanya.
Jadi intinya Malfoy pasti aman mengajar seorang diri di sana, bisik pihak yang satu di kepalanya.
Menarik napas lagi, Hermione mencoba menenangkan dirinya.
Ya Hermione tenanglah, semuanya akan baik-baik saja kau hanya bolos mengajar sekali.
Hermione mengangguk-anggukan kepalanya terlihat yakin, lalu dengan itu Hermione berjalan menjauh dari pintu kelas.
Meski nampaknya keputusan Hermione tadi sudah bulat, tapi pada akhirnya ia kembali lagi ke depan pintu kelas dan kali ini tangannya langsung saja bergerak membuka pintu seperti takut Hermione akan berbalik lagi dan membuang lebih lama lagi.
Sebagaimana mestinya proses mengajar sudah berjalan di dalam. Draco dengan tongkat sihirnya sedang menjelaskan mengenai materi mereka hari ini, Krim Penyembuh Memar.
Bunyi Hermione memasuki kelas tentu saja terdengar, buktinya seisi kelas menengok ke arahnya. Semuanya kecuali Draco. Tidak seperti biasanya dimana Draco akan mempersilakan Hermione masuk--meskipun dengan nada bicaranya yang menyebalkan--tapi kali ini Draco tetap melanjutkan kegiatan mengajarnya seakan tak ada interupsi apapun.
Mengangkat dagunya Hermione pun melanjutkan langkahnya menuju tempat duduknya di kursi paling belakang.
Tak lama kemudian murid-murid mulai menyebar bergerak ke kuali untuk membuat krim penyembuh memar mereka.
Namun ada yang berbeda kali ini. Kalau biasanya mereka akan membuat ramuan mereka sendiri-sendiri kali ini satu kuali akan dikerjakan oleh dua orang.
Dari belakang Hermione bisa melihat Andrew dan Lana dimasukkan dalam satu kelompok oleh Draco sesuai dengan rencana mereka.
Jadi beberapa saat yang lalu di salah satu pertemuan tak sengaja mereka di tepi danau, Hermione dan Draco sempat membahas soal tindakan awal apa yang akan mereka lakukan terhadap Lana. Menurut Hermione meskipun mereka belum mendapatkan informasi tambahan dari Narcissa ada baiknya jika mereka mulai bertindak. Kala itu Draco menyarankan untuk menyatukan Andrew dan Lana dalam satu kelompok yang tentu saja ditolak Hermione awalnya.
"Menurutku kita bisa mulai dengan menyatukan Lana dan Andrew dalam satu kelompok," ucap Draco santai.
Hermione terlihat heran. "Andrew dan Lana? Andrew Wills dan Lana Black yang setiap bertemu seperti crookshanks dan scabber itu?"
Sekarang Draco justru terlihat bingung. "Siapa lagi crookshanks dan scabber?"
Hermione menggeleng pelan."Kucingku dan tikus Ron, well mantan tikus Ron sebenarnya yang ternyata adalah Pett...-" Hermione tiba-tiba berhenti karena baru sadar ia sudah berbicara melenceng dari topik. "Intinya Malfoy mereka berdua itu tidak pernah akur, membuat mereka dalam satu kelompok itu bencana sama sekali bukan ide yang bagus!"
KAMU SEDANG MEMBACA
POTION [DRAMIONE]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Hermione Granger dan musuh bebuyutan Draco Malfoy diminta mengajar kelas ramuan untuk murid-murid tahun pertama, bagaimana jadinya? 2019 picture on cover by evgeniasummer