Saat ini Hermione sedang duduk bersama Neville di ruang rekreasi Gryffindor. Mereka baru saja tiba di sana beberapa menit yang lalu, setelah selesai pelajaran herbologi.
Rencananya mereka akan mengerjakan tugas herbologi yang baru saja diberikan oleh Profesor Sprout. Tadinya Hermione ingin mengerjakannya bersama Harry, Ron, dan Ginny tapi mereka bertiga ada persiapan untuk seleksi tim quidditch Gryffindor hari ini.
Sebenarnya mereka sempat mengajak Hermione untuk bergabung tadi, tapi Hermione enggan karena mood-nya sedang buruk sekali. Melihat teman-temannya terbang dengan kecepatan tinggi seperti itu tidak akan banyak membantu. Jadi lebih baik kalau ia belajar saja.
Pas sekali Neville yang juga cukup mahir dalam pelajaran herbologi mengajaknya untuk mengerjakan tugas itu.
Namun tak seperti biasanya, Hermione sulit sekali berkonsentrasi hari ini.
"Jadi tanaman ini akan mengeluarkan cairan seperti nanah jika sudah matang dan siap untuk dicabut. Bukan begitu Hermione?" tanya Neville namun matanya masih tertuju pada buku cetak herbologi mereka yang cukup tebal.
Hermione tak kunjung merespons perkataannya membuat Neville mendongak dan menemukan Hermione tengah melamun. Tangannya mencoret asal perkamennya yang sudah terisi beberapa baris jawaban.
"Mione," panggil Neville menyadarkan Hermione.
Sontak gadis itu menyadari perbuatannya. "Astaga!" katanya terkejut dengan kertasnya yang sudah tidak keruan.
"Tenang," ucap Neville santai lalu mengayunkan tongkat sihirnya sambil merapalkan mantra. Dalam sekejap perkamen Hermione sudah terbebas dari coretan-coretan tidak jelasnya.
"Aku mempelajarinya dari Luna. Katanya dia sering bangkit saat tidur dan tak sadar merusak tugas-tugas sekolahnya," kata Neville menjelaskan saat Hermione memandangnya takjub.
"Wow, terima kasih Neville."
"Sama-sama. Omong-omong ada apa Mione? Kau terlihat tidak fokus," kata Neville menjauhkan sedikit bukunya.
Hermione meletakkan kuasnya lalu menarik napas panjang. Akhirnya harus mengakui alasan lain ia menolak menonton seleksi quiditch hari ini.
Yaitu karena Hermione punya janji dengan Draco.
Neville jelas kaget dengan pernyataan Hermione dan karena Hermione tak ingin Neville berpikir yang tidak-tidak antara dirinya dengan Draco, Hermione pun menceritakan nasib buruknya.
"Aku baru tahu, aku turut prihatin Hermione," kata Neville.
"Ya, menyedihkan bukan?" kata Hermione menyandarkan kepalanya ke atas meja.
"Ehm...kalau kau mau, aku bisa meminum ramuan polyjuice dan menggantikanmu untuk hari ini. Setidaknya aku bisa mengabarimu Malfoy sudah berubah atau tidak."
Mau tak mau Hermione tertawa mendengar ucapan polos Neville.
"Terima kasih banyak, tapi kurasa tak perlu Neville. Aku sudah berhasil bertahan hidup melewati perang melawan penyihir paling keji dengan para pengikutnya, kurasa aku akan baik-baik saja menghadapi pengecut seperti Malfoy."
"O-oke, aku hanya berniat membantumu," kata Neville, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Merasa bodoh akan tawaran konyolnya.
Setelahnya Hermione berdiri sembari menutup buku dan merapikan perkamennya. "Aku tahu dan aku sangat berterima kasih untuk niat baikmu itu Neville," Hermione tersenyum tulus. "Baiklah sepertinya aku harus berhenti mengulur waktu dan segera ke perpustakaan. Dah Neville!"
"Good luck Hermione!"
***
Hermione memasuki perpustakaan yang selalu terasa lebih sejuk dari semua gedung yang ada di Hogwarts. Mungkin karena perpustakaan adalah gedung yang paling sepi, jadi pergerakan udara di sini lebih bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
POTION [DRAMIONE]
Fanfic[COMPLETED] Hermione Granger dan musuh bebuyutan Draco Malfoy diminta mengajar kelas ramuan untuk murid-murid tahun pertama, bagaimana jadinya? 2019 picture on cover by evgeniasummer