07. Pertemuan Kedua: Ramuan Penyembuh Bisul

5.3K 725 11
                                    

Hermione berjalan menuju ruang kelas ramuan yang berada di bawah tanah. Dia masih punya 5 menit sebelum kelas dimulai.

Tanpa bisa dipungkiri, Hermione mengerang kesal kala mengingat kalau seharusnya ia bisa lepas dari tanggung jawab ini, seharusnya ia tidak perlu bekerja dengan Draco lagi. Tapi tentu saja nasib Hermione tidak sebagus itu.

Jadi begini ceritanya, tadi pagi saat semua penghuni Hogwarts sarapan di aula utama seperti biasanya, Profesor McGonagall membunyikan cawannya menggunakan sendok, tanda kalau ia ingin menyampaikan sesuatu.

"Selamat pagi semuanya, sebelum kita semua sarapan, aku ingin menyampaikan sesuatu. Kita sambut, staf guru kita yang baru. Profesor William Selwyn guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam dan Profesor Amy Miles guru Telaah Muggle. Kuharap kita semua bisa sama-sama saling beradaptasi."

Bersamaan dengan itu, dua orang yang dimaksud Profesor McGonagall memasuki aula utama.

Hermione tak terlalu banyak memperhatikan kedua profesor barunya itu. Dalam hatinya ia hanya senang ia akan bebas dari tugasnya mengajar bersama Draco.

Hermione menatap ke meja Slytherin, dan tak disangka-sangka Draco melihat ke arahnya juga. Dalam beberapa detik mereka berpandangan, namun Hermione tidak bisa menebak apa arti tatapan Draco kala itu.

Memutuskan itu tidaklah penting, Hermione melanjutkan sarapannya dan menerima ucapan selamat dari sahabatnya atas bebasnya ia dari bekerja bersama Draco.

Namun kebahagiaan Hermione harus pupus begitu cepat, karena ketika Hermione akan keluar dari aula utama, Profesor McGonagall memanggillnya.

"Ms. Granger, tak sengaja aku memperhatikan ekspresimu tadi. Tapi aku minta maaf sepertinya apa yang kau pikirkan tidak akan terjadi. Dengan berat hati aku sampaikan kau harus tetap mengajar dengan Mr. Malfoy, karena meskipun staf guru di Hogwarts sudah lengkap, Mr. Malfoy masih harus menjalani syarat kebebasannya dan Komite Sekolah tidak bisa melepaskan Mr. Malfoy tanpa pengawasan."

Hermione tidak mendengar ucapan lanjutan Profesor McGonagall yang berisi penyesalan dan juga harapannya agar Hermione tetap bersedia mengajar dan mengawasi Draco.

Dalam hatinya Hermione kesal namun ingin protes pun ia tidak bisa karena ia sudah setuju dari awal.

"Tapi tenang saja, tidak seperti perjanjian awal, kalian hanya akan mengajar anak tahun pertama saja. Sisanya Profesor Slughorn yang akan mengatasi."

Itu adalah lanjutan perkataan McGonagall yang membuat Hermione lega sedikit. Well, setidaknya interaksinya dengan Draco akan berkurang.

Tersadar dari lamunannya akan kejadian tadi pagi, akhirnya Hermione tiba di ruang kelas ramuan.

Di dalam ruangan, Draco sudah berdiri di depan kelas. Dengan menggunakan tongkat sihirnya ia menunjuk sesuatu yang ada di papan tulis.

Sontak seisi kelas melihat ke arah Hermione, pikiran mereka teralih dengan suara pintu yang dibuka tiba-tiba.

Hermione bisa merasakan pipinya memanas, ia tidak tahu ia terlambat makanya ia masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.

Sepertinya aku sudah menggunakan alat pemutar waktu dengan benar tadi, apa aku kurang teliti mengatur jamnya? Pikirnya.

"Ms. Granger kami sudah mulai dari sepuluh menit yang lalu. Masuklah kau mengganggu fokus mereka," ucap Draco. Hermione sudah cukup malu dengan keterlambatannya sehinggs tidak sempat memproses apakah perkataan Draco itu bernada mengejek atau tidak.

Dengan wajahnya yang pasti sudah memerah Hermione mengangguk lalu berjalan dengan kepala menunduk ke bangku paling belakang. Menyesali keteledorannya dalam menggunakan alat pemutar waktu.

POTION [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang