First Kiss

20.7K 535 30
                                    

Istri Bayaran
#IstriBayaran

Bagian 11 : First Kiss

"Bangun ... bangun ...."

Terdengar seseorang menyuruhku bangun, badanku juga serasa menaiki sebuah perahu yang  bergoyang, aku masih mengantuk dan tidak ingin membuka mataku.

"Bangun ... bangun ...."

Aku terpaksa membuka mataku dengan malas. Seseorang dengan wajah penuh bulu halus muncul tepat ketika aku membuka mata. Jadi seperti inikah rasanya menikah? Kamu akan melihat suamimu begitu kamu membuka mata.

"Aku masih mengantuk Ben." jawabku seraya menarik selimutku sampai menutupi wajahku.

"Kita harus berolahraga agar hidup lebih sehat dan bugar. Cepat bangun!!!" Ia menarik selimutku. Membopong tubuhku dengan paksa.

"Huhuhu ... kamu jahat Ben, aku bahkan baru tidur sebentar," Aku meronta dan meronta dengan tangan memukul pelan dada Ben si kutu kupret itu.

"Cepat gosok gigi dan cuci muka! kenakan pakaian yang nyaman untuk berolah raga pagi." Ia menurunkan tubuhku persis di depan wastafel dekat dengan kamar mandi.

Ku isi gelas kaca setinggi lima centimeter dengan air keran, berkumur-kumur dan menggosok gigiku dengan kesal. Mencuci wajah.

Ku kenakan kaos oblong berwarna hitam, dan celana trening panjang yang memang sudah tersedia di lemari. Ku pakai sepatu sport biru bertali.

Ben sudah bersiap lengkap dengan sepatu sport biru juga, ia mengenakan jaket dan celana dengan warna senada yaitu abu-abu. Memakai topi dan mulai lari dari depan rumah meninggalkanku yang masih malas untuk melangkahkan kakiku.

Aku tertinggal cukup jauh darinya, jika tidak menungguku mungkin ia sudah memutari komplek sepuluh kali.

Aku terlalu mengantuk hari ini bukan tanpa alasan, semalam aku terlalu tegang memikirkan bagaimana kami berduaan di rumah. Kami menonton sebuah film romantis barat dari sebuah dvd koleksi Ben. Adegan demi adegan romantis membuat kami kikuk.

Aku berpikir akan terjadi sesuatu setelah menonton, ternyata kami tidak melakukan apapun dan hanya tidur di kamar masing-masing. Jika ku ingat akulah yang berpikiran kotor, berpikir ia akan membuka pintu kamar atau semacamnya. Nyatanya waktu berlalu begitu saja sampai pagi.

"Fe ... kamu lelah?" Panggilan Ben membuyarkan lamunanku tentang semalam.

"Tidak ...." jawabku ngos-ngosan.

"Kalau kamu lelah kita istirahat dulu," ia duduk dibawah pohon waru

"aku akan membeli air mineral di minimarket sana." Ben menunjuk ke arah sebuah minimarket dengan logo biru.

Aku tidak menjawab dan hanya mengangguk.

Beberapa menit kemudian ia kembali dengan sebotol air mineral yang sudah tinggal setengahnya saja. Ku pikir ia akan membeli dua botol atau ia hanya akan membelikanku saja.

"Mana minumnya? haus nih." tanyaku seraya memegang tenggorokanku yang kering.

"Siapa bilang aku mau membelikanmu?" Ia menjawab sambil menenggak habis air mineral yang tadi tinggal separuh.

"Lah ... lah ... kok dihabisin, pan kamu tadi yang bilang mau beliin."

"Aku bilang mau beli air mineral, aku tidak bilang akan membelikanmu air mineral. Beli sendiri sanah!"

Aku benar-benar kesal dengan satu orang ini.

"Dasar centong sayur!" Aku memaki dengan suara pelan sekali.

Istri BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang