Menyelesaikan misi 2

4.8K 330 45
                                    

Istri Bayaran
#Istribayaran

Bagian tigapuluhlima :

Sesampainya kami di kantor Mr. Hamish baru membuka suara. Ia secara sukarela menerangkan siapa sebenarnya Ibu Lea Gloria Mercedes itu tanpa aku bertanya.

"Dia adalah Ibu dari mantan istriku," ujarnya, suara Mr. Hamish terdengar parau.

"Oh begitu." Hanya reaksi itu yang keluar dari mulutku, aku takut salah ucap dan menyinggung Mr. Hamish.

"Ibu Lea dulu tidak seperti itu." Matanya mulai sedikit berair. Aku melirik ke arah meja memastikan ada tisu di sana. Jaga-jaga saja kalau Mr. Hamish nangis bombay.

"Dia ... dia----" Suara Mr. Hamish semakin parau. Mungkin danau di matanya tidak sanggup dibendung.

Sepertinya ada bakwan dibalik udang, ada cerita dibalik tragedi. Aku menyuruh Sari membawakan air mineral untuk Mr. Hamish melalui telepon.

"Sepertinya cukup berat, anda tidak perlu menceritakan apapun jika anda tidak sanggup," kataku mencoba memberikan sedikit ketenangan.

"Tidak ... aku perlu menumpahkannya sekarang agar aku lega dan tidak ada beban," katanya mengambil tisu dan mengelap sudut matanya.

"Lea Gloria adalah nama Ibu dari mantan istriku bernama Silvani Gloria. Aku menceraikan istriku atas dasar kesepakatan bersama karena Silvani tidak mencintaiku." Kali ini ku lihat Mr. Hamish mencoba untuk tegar.

Aku mencoba diam saja dan menyerap semua curhatan Mr. Hamish, ya anggap saja ini semacam servis untuk klienku. Sebenarnya ini benar-benar diluar konteks bisnisku, tetapi aku tidak mungkin membiarkan seseorang merasakan sakit sendirian. Setelah aku pikir-pikir nama istrinya terdengar sangat familiar dan baru aku ingat tentu saja namanya sama dengan Silvani sekretaris kepercayaan Tuan Ben.

"Aku sangat mencintai wanita itu, dia cinta pertamaku, aku bertemu dengannya di Paris dan aku memutuskan untuk menikahinya, setelah menikah kami sempat tinggal di Amerika. Namun, saat tinggal di Amerika itulah aku menjadi tahu bahwa Silvani tidak mencintaiku dan tidak akan pernah berhubungan layaknya suami istri denganku," lanjutnya.

"Mungkin saja Silvani mencintai laki-laki lain." pikirku.

"Pasti anda berpikir, istriku mencintai laki-laki lain bukan?" tanya Mr. Hamish seolah dapat membaca pikiranku.

"Ah ya ... tebakan anda benar."

"Ya akupun berharap seperti itu, itu akan membuat hatiku lebih baik sebagai laki-laki. Kenyataanya tidak seperti itu. Dia menikahiku hanya untuk menutupi identitas sebenarnya."

Deg!

Entah kenapa jantungku seolah ikut bereaksi, pikiranku ikut melayang ke mana-mana.

"Namun, Ibunya Silvani mengira bahwa aku menceraikan anaknya karena aku suami yang jahat. Padahal, Silvanilah yang meminta kami berpisah, karena dia menyadari hubungan kami hanya akan saling menyakiti. Silvani pergi meninggalkan rumah dan entahlah ia sekarang tinggal di mana? Ibu Lea Gloria terus menyalahkanku, menganggu kehidupan pribadiku dan mengganggu bisnisku."

Aku seperti menemukan benang merahnya, jika yang ada dipikiranku benar maka semuanya saling terhubung.

"Apa anda bisa menunjukan foto mantan istri anda?" pintaku dengan ragu.

"Sepertinya anda mengenal mantan istriku?"

"Ya ... hanya dugaanku saja. Semoga saja bukan."

Mr. Hamish mengeluarkan ponsel pintarnya, ia mencari beberapa saat gambar mantan istrinya dan menunjukannya kepadaku.

Istri BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang