Tidak bisa berkata-kata

15K 488 49
                                    

Istri Bayaran
#IstriBayaran

Bagian limabelis : Tidak bisa berkata-kata

Terdengar suara pintu yang dibuka, aku mulai membuka mata dan melihat sosok Ben masih memelukku dan masih terlelap.

"Surprise ...!"

Betapa kagetnya aku melihat beberapa orang berdiri di depan ranjang, Ben yang masih tertidur terbangun dan mengucek matanya.
Ben hanya diam dan duduk manis seolah ia tidak kaget sama sekali.
.

Sedangkan aku seperti pasangan semak-semak yang kepergok hansip, langsung aku duduk dan mengatur rambutku sebisanya.

"Nenek ... membuat Fe kaget, kenapa Nenek sudah berada di sini? Seharusnya Fe saja yang mengunjungi Nenek." Aku langsung berdiri dan menyambut Nenek.

Tidak disangka Arneshpun ikut bersama Nenek, ia tersenyum melihatku dan kemudian pergi meninggalkan kamarku.

"Arnesh mengajak Nenek untuk merayakan ulang tahunmu Fe,"

Nenek menyodorkan sebuah buket bunga mawar putih , menciumi pipiku seraya membisikan ucapan

"selamat ulang tahun cucu mantuku."

"Terimakasih Nek. Aku sangat beruntung memiliki Nenek." Aku memeluk Nenek erat.

"Nenek membawakan kamu hadiah."

Nenek menyodorkan sebuah kotak terbuat dari kertas karton tebal berwarna biru muda.

"Apa ini Nek?" tanyaku penasaran.

"Bukalah!" perintah Nenek.

Ku buka karena sudah sangat penasaran. Rupanya sebuah sepatu bayi rajut yang sangat lucu berwarna biru muda.

"Aduh... ini maksud Nenek apa yah?" tanyaku dalam hati.

"Nenek merajut sepatu itu sendiri, Nenek ingin segera menimang cicit Ben."

Mendengar hal itu Ben yang sedang minum air putih sampai tersedak dan terbatuk-batuk. Bibi yang sedang membuka gordenpun ikut tersenyum.

"Uhuk ... uhuk ...!"

"Kenapa Ben? Kamu harus segera memberi Nenek cicit karena usia Nenek mungkin tidak lama lagi," ucap Nenek dengan ekspresi sedih.

"Nenek, aku tidak buru-buru ingin punya anak. Aku ingin Felinda menikmati pernikahan kami dengan bahagia," jawab Ben sambil menyalami Nenek.

"Bukankah pasangan yang menikah akan lebih bahagia jika memiliki anak Ben? Ya kan Fe ...?" ujar Nenek seraya mengelus tanganku.

"Ah ... i-iya Nek." Aku menjawab dengan terbata.

"Nenek hari ini membawa ramuan herbal untuk menyuburkan rahim Fe. Ini bagus untuk program hamil," ucap Nenek mengelus perutku yang tidak ada apa-apanya.

"Terimakasih Nek, Nenek sangat baik."

"Bukankah kalian belum berbulan madu Ben?" tanya Nenek kepada Ben.

"Belum Nek aku sangat sibuk dengan pekerjaanku," jawab Ben.

"Nenek akan memberikan kamu cuti selama dua minggu, Nenek juga akan membelikanmu tiket penerbangan,"

"kamu ingin berbulan madu kemana Fe?" tanya Nenek kepadaku kemudian.

"Ah ... kemana ya Nek? Aku tidak begitu tahu tempat-tempat yang bagus Nek,"jawabku.

"Tidak bisa saat ini Nek, Fe harus menyelesaikan tugas skripsinya agar cepat diwisuda. Ya kan Fe?" tanya Ben kepadaku seraya menaruh tangannya dipundaku.

Istri BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang