To the point

18K 553 4
                                    

Istri Bayaran


Bagian 3


"Hoekk...Hoekk..." terdengar suara Maya sedang muntah-muntah di kamar mandi.


"May... lu kenapa? Sakit? Apa masuk angin? Sini-sini gue kerokin." Aku membantu memijit leher Maya yang sedang muntah-muntah.


"Ga tau nih Fey... badan gue ga enak banget, dari kemarin engga nafsu makan." jawabnya lemas dengan bibir pucat.


"Sudah kamu di rumah aja engga usah ngampus dulu." Aku memberi saran.


"Hari ini harus ngampus gue ada bimbingan." jawabnya lagi.


"Ya udah gue kerokin aja ya biar mendingan."


Maya menganggukan kepala dan akupun langsung mengambil alat tempur berupa balsem dan koin seribunan.


"May... gimana hubungan lu sama Samsul? Kok gue engga pernah liat dia sekarang." sambil mengerok-ngerok miring punggung maya yang putih bersih.


Samsul adalah pacar Maya anak dari kampus lain. Biasanya ia sering datang dengan motornya yang berisik.


"Engga usah bahas soal dia, gue lagi eneg nih." jawab Maya dengan mimik wajah seperti orang yang hendak muntah lagi.


"May hasil kerokan aku rapi coba lihat, panjang-panjang dan merah dijamin setelah ini angin dibadan lu bakalan kabur."


"Makasih ya Fey."


"Ama-ama... gue mau mandi dulu pagi ini gue mau ngapelin Pak Budi lagi." aku bergegas mencuci tangan dan mengambil handuk.


Saat itu yang ada dipikiranku segera mandi dan menyelesaikan bimbingan skripsiku, rasanya sudah teramat bosan lihat Pak Budi lagi, Pak Budi lagi.


Feeling ini memang kuat entah semalam mimpi apa? Hari ini tidak biasanya Pak Budi galak sama aku, semua hasil kerjaku hari ini dibantai habis-habisan. Ah entahlah membuatku menjadi bad mood saja. Kagak ada benernya begini salah begitu salah, Kalau begini caranya bisa-bisa engga kelar-kelar.


"Fey ... ngantin yuk." Endah datang dari arah berlawanan denganku.


"Tumben engga ama si kembar Ndah?" tanyaki yang heran melihat Endah sendirian, biasanya selalu bertiga sama si kembar Popit dan Puput.


"Hooh... mereka engga ngampus hari ini." jawab Endah.


Istri BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang