- 3 -

543 127 422
                                    

"Duh, maaf kak, aku nggak sengaja." Gadis dengan kunciran kuda itu terlihat takut sekaligus merasa bersalah. Secara tidak sengaja, ia menabrak lelaki berpostur tinggi yang menurut asumsinya merupakan kakak kelas. Dibuktikan dengan keberadaan Ezra di sampingnya.

Mendapati tangan yang terulur, Nata sontak bergerak menjauh. Ia tak ingin gadis itu menyentuhnya, sekalipun hanya berniat untuk membersihkan bekas minuman yang tumpah mengenai seragam lelaki tersebut.

"It's okay," ucapnya dingin sebelum kemudian melangkah pergi meninggalkan gadis tersebut. Lelaki itu lantas mengambil bangku di meja paling pojok dan mendudukkan bokong di salah satu kursi yang tersedia. Tentu saja bersama Ezra yang sejak tadi terlihat menahan tawanya.

"Apes banget," ejeknya.

Nata lantas mendengus. Menyadari bahwa hari pertamanya di sekolah memang tak cukup bagus. Dimulai dari Nata yang harus terkena hukum karena keterlambatannya, dilempar spidol oleh guru killer-nya karena ketahuan bermain game di tengah jam pelajaran, dan sekarang harus mendapati seragamnya yang basah akibat tertumpahi minuman siswi yang tidak dikenalnya.

"Hari ini gue traktir deh."

Nata mendesis, "Bacot!"

"Nggak mau juga nggak papa sih," balas Ezra sebelum kemudian mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin.

Sepersekiandetik kemudian, lelaki itu terlihat mengangkat sebelah alisnya heran ketika matanya menangkap Keisha dan Randi yang seketika itu juga langsung mengalihkan pandangan darinya. Logat keduanya hampir mirip seperti sepasang pencuri yang tertangkap basah.

Lelaki itu lantas menatap gadis di samping Keisha yang malah terlihat fokus meminum es teh bersama lelaki teman sekelasnya yang terlihat banyak bicara.

"Shit!" umpat Nata pelan.

Fokus Ezra beralih. Nata terlihat menebasi seragamnya yang sedikit basah. Sedikit harap hal tersebut akan membantu membuat seragamnya cepat kering. Sesekali terdengar mendesis jengkel, menyadari beberapa pasang mata yang memandanginya tanpa kedip.

Sedangkan di sisi lain, Keisha dan Randi tampak merutuki kebodohan mereka yang tertangkap basah telah mengamati Ezra dan lelaki yang mereka duga adalah murid baru yang beberapa waktu lalu mereka bicarakan.

"Mampus lo ketahuan!" Keisha mendesis pelan kepada dirinya sendiri.

Dwiki dan Ayla yang mendengar hal tersebut lantas menatap keduanya sembari mencibir.

"Kepo deh sama tuh anak," celetuk Randi yang sesekali masih terlihat curi-curi pandang ke arah kantin paling ujung.

"Nata?" celetuk Dwiki peka yang dengan antusias dibalas anggukan oleh Randi dan Keisha.

"Tenang, masih gantengan gue."

Randi pun menatap lelaki itu ragu. Dengan cermat ia menelisik setiap inci paras lelaki yang kini tengah tersenyum percaya diri.

"By the way, gue duluan ya."

Ayla memecah keheningan.

Keisha sontak mendesah kecewa. Ketiganya memang tidak sekelas. Jika Ayla berada di kelas IPA 2, lain halnya dengan Keisha yang berada di kelas IPS 2 dan Randi berada di kelas IPS 4. Entah bagaimana mereka bisa menjadi teman dekat sampai sekarang ini.

"Lo nggak balik, Ki?" tanya Ayla pada Dwiki yang kemudian dibalas gelengan pelan. "Gue mau gabung sama si Ezra dulu," jawab Dwiki yang lantas membuat Ayla ber'oh' ria sebelum kemudian berdiri dan beranjak dari tempat duduknya, setelah sebelumnya berpamitan pada Keisha dan Randi.

Stolen Before FallenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang