Jika saja Taehyung mempunyai kemampuan tuk mengulang waktu, maka yang akan ia lakukan pertama kali adalah mengulang kejadian dimana ia memergoki gadis mengesalkan itu dan mengubah alurnya. Dia akan tidak peduli dengan keberadaan perempuan itu, lalu masuk mobilnya dan melaju pergi.
Andai saja bisa.
Sial. Taehyung terus mengumpati dirinya sendiri sembari menatap jengah kearah gadis yang sedang menatapnya seakan mengejek. Ingin rasanya dia menutupi wajah gadis mengesalkan itu dengan kedua tangan kekarnya.
"Tuan tampan, bagaimana? siapa disini yang benar dan salah? aku ingin tahu," ujar Jira dengan terkekeh.
Taehyung menghembuskan napas kasar. Ya jika saja dia tidak terlalu percaya diri. Maka gadis itu pasti sudah enyah dari hadapannya sedari tadi. Taehyung memang sedang kejatuhan malapetaka. Ternyata gadis itu benar hanya menendang mobilnya, bukan ingin mencuri. Ah menjengkelkan sekali.
"Tutup mulutmu. Dasar pencuri," balas Taehyung dengan nada dingin.
"Hei hei hei, bukankah kita sudah melihat bersama rekaman kamera pengawas itu tadi? apakah kau lupa? jika kau tak mengingatnya maka akan ku bantu. Hasil rekaman tadi menunjukan bah–"
"Iya kau benar dan aku salah. Puas?" potong Taehyung, lalu mulai berjalan menjauh meninggalkan Jira.
"Tunggu tuan tampan!" cegah Jira dengan berdiri tepat di depan tubuh jangkung Pria Kim itu.
Demi kue beras milik Sua– sahabat karibnya yang sering ia ambil diam-diam, Jira ingin sekali menusuk kedua manik kelam milik Taehyung yang terus mengikat dan mengurung keberaniannya. Jira mulai ragu untung menagihnya, namun pria itu juga sudah menyepakati.
"Aku tahu aku tampan, tidak usah menatap sedalam itu." cetus Taehyung yang mulai menyeret Jira untuk sadar dari aktivitasnya menyelami kedua jelaga milik Taehyung.
Jira mengerjapkan matanya. Melempar tatapannya ke arah yang lain. Malu sekali dia saat ini. Pasti pria itu sudah memikirkan yang tidak-tidak.
Seperti, praduga bahwa Jira terpesona? Tidak ada yang seperti itu! sungguh! Jira yakin.
"Kau mau kemana?" tanya Jira yang sudah bia mengontrol rasa malunya.
"Ingin ke surga, lelah di dunia karna harus menghadapi manusia aneh sepertimu." sarkas Taehyung. "Tentu aku harus kembali ke kantor. Aku itu sibuk, tidak seperti mu. Kerjanya mengusik orang lain." lanjutnya.
Astaga mulutnya pedas sekali. Lebih pedas dari ramyeon setan buatannya terakhir kali.
"Sebelum kau pergi, mana 50 juta ku? kau sudah janji." akhirnya Jira menagihnya.
"Tidak."
"Apa?!" kejut Jira. Mulai mengumpulkan semua rasa jengkelnya.
"Aku tidak akan memberikan sepeserpun uangku pada gadis aneh seperti mu. Tidak akan," balas Taehyung dengan santai.
Ya Tuhan! Jika boleh, Jira ingin mencekik pria itu sekarang. Meninju tepat di hidung mancung yang di pahat sangat sempurna itu, lalu menendang senjata milik pria itu. Pasti menyenangkan.
"Wah tuan tampan. Haruskah aku mengganti panggilanku menjadi tuan pecundang?" ujar Jira yang mulai membuat telinga Taehyung memanas.
"Kau sudah menyepakati, kau sudah berjanji sialan!"
"Untuk apa aku memberikan uang sebanyak itu padamu. Lupakan perjanjian tidak penting itu, aku pergi."
Jira menatap Taehyung tidak percaya. Dasar laki-laki tidak bertanggung jawab. Tidak menepati janji. Jira bersumpah tidak akan menyebutnya tuan tampan lagi! tidak akan. Cih
KAMU SEDANG MEMBACA
Cage
Fanfictionketika Min Jira mulai lelah setengah mati hingga rasanya benci yang teramat pada takdirnya, Tuhan mengirim lelaki bersenyum kotak itu untuk mengisi lembar kisah hidup berantakannya. Namun. saat dia mulai memasuki fase bahagia, Jira lupa. Bahwa takd...