DELAPAN

74 19 0
                                    

Taehyung benar-benar merasa heran saat ini. Sebenarnya, Jira itu sudah menggunakan sihir semacam apa sih sampai putranya begitu menyukai dia.

Seperti sekarang ini, Taehyung dapat melihat pancaran bahagia dari kedua manik bulat Tan ketika dengan senangnya berceloteh ria pada gadis di sampingnya itu.

Taehyung terus fokus pada jalanan yang cukup padat pagi ini, sesekali ikut menimpali percakapan Jira bersama buntalan manis di pangkuan gadis itu.

Ya, Tan meminta untuk duduk di pangkuan Jira. Awalnya Taehyung melarang, tapi bocah itu merajuk dan bilang tidak mau sekolah jika tidak dipangku Jira. Astaga.

Tan bukanlah anak kecil yang mudah dekat dengan seseorang. Sungguh. Makanya Taehyung merasa heran kenapa anaknya itu bisa sangat nyaman dan terlihat menyukai Jira yang kenyataannya baru bertemu satu kali. Tan juga terlalu kecil untuk merasakan perasaan semacam balas budi bukan? jadi persepsi Taehyung mengatakan sikap anaknya ini bukan karna Jira telah menolongnya, tapi ada sesuatu pada diri gadis menyebalkan itu yang menarik atensi buah hatinya.

"Peli cantik nanti main ke lumah ya! belmain lobot-lobotan dengan Tan juga paman Kookie," mendengarnya Jira tersenyum dan melirik Taehyung sekilas.

"Tidak bisa, soalnya aku harus bekerja. Mianhae, Tanie-ya."

Jira pikir setelah penuturannya itu, bocah di pangkuannya ini akan melontarkan kalimat protes dan semacamnya. Namun agaknya Jira salah. Tan tersenyum dan mulai bicara dengan lucunya."Bekelja sepelti Appa ya Peli? Appa juga bekelja, pasti lelah, istilahat saja mainnya kalo sedang tidak bekelja."

Jira sedikit gemas karna Tan tidak bisa mengucapkan huruf 'R' dan menggantinya dengan 'L' ya ampun sejak kapan Jira suka anak kecil begini sih.

"Tanie pengertian sekali sih, makin jagoan saja ya." puji Jira dan menyubit gemas pipi tembam bocah itu.

"Siapa dulu Appa Tanie, Taehyung." lontar pria Kim itu dengan raut percaya dirinya yang membuat Jira rasanya ingin menggeplaknya sekarang juga.

"Appa, Tan bukan Tanie!" Taehyung mendengus mendengarnya.

"Jira noona saja boleh, masa Appa tidak boleh?"

Sebelum-sebelumnya juga sama, setiap Taehyung memanggil putranya itu dengan panggilan manis tersebut, Tan akan langsung melayangkan protes. Dia bilang nanti tidak jagoan lagi, Tan lebih suka di bilang keren daripada menggemaskan. Jungkook sekali memang, terlalu sering bergaul dengan bocah tengil itu sepertinya.

Tapi apa ini? masa Jira boleh dirinya tidak.

"Cuma peli Jia yang boleh!" Tan menggembungkan pipinya menatap sang ayah dengan raut serius.

"Baiklah-baiklah, Appa menurut saja pada jagoan."

"Tan sayang Appa banyak sekali!" ujar Tan dengan tangan seperti menggambarkan bulatan besar. Jira dibuat terus tertawa dengan tingkah lucu balita ini.

Sampailah kuda besi Taehyung di depan sekolah Tan. Dengan cepat, Taehyung langsung keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Jira.

"Tan sekolah yang pintar ya, jangan nakal." pesan Jira dengan menurunkan bocah itu dari gendongannya.

"Siap Peli Jia!"

Taehyung menggenggam tangan mungil Tan, menoleh pada Jira sebentar."Aku mengantar Tan sampai gerbang, kau tunggu disini." Jira mengangguk dan mulai memperhatikan Taehyung yang mengantarkan Tan sampai gerbang sekolahnya. Kedua sudut bibirnya terangkat, ketika melihat bagaimana Taehyung mengusap kepala anaknya dan seperti mengatakan beberapa pesan atau nasehat yang diangguki oleh Tan lalu melakukan beberapa tos yang unik dan saling melambaikan tangan, Tan juga sempat melambaikan tangan padanya.

CageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang