Author POV
Meski kehidupan seorang Angkasa serba kecukupan, namun, dirinya tetap tidak bisa merasakan kebahagiaan layaknya teman-teman sebayanya. Dia itu hanyalah seorang anak yatim yang tinggal bersama sang mama, hanya berdua didalam rumah yang mewah. Namun, rumah mewah itu sering sepi karena jelas Angkasa wajib tinggal diasrama, sementara mamanya, Novi bekerja sebagai designer disebuah butik terkenal dikota Solo. Hidup Angkasa yang bergelimang harta, tak membuat dirinya bahagia.
Ia merindukan sosok sang papa disisinya, tapi sayangnya ia masih belum bisa melihat makamnya saat ini karena sedang sibuk dengan berbagai kegiatan.
Merasa dahaganya membutuhkan air, ia memutuskan untuk pergi ke minimarket sebentar.
Acha POV
"Enakan yang mana nih Shan?"
Shania menggidikkan bahunya,"sesuai selera lo lah"
Terserahlah, ambil saja dua-duanya, lagipula perutku sekarang sedang lapar, untuk pergi kekantin rasanya malas sekali, karena jarak dari lapangan ke minimarket lebih dekat daripada ke kantin.
Saat hendak membayar, netraku menangkap sosok kak Angkasa yang tengah membayar satu air mineral yang tak dingin itu.
Aku berjalan kearahnya, berdiri tepat disampingnya dan langsung menaruh dua cemilanku.
"Kita barengan"
Petugas kasir itu mengangguk, sementara kak Angkasa menatapku tajam. Aku peduli? Ya enggalah.
"Aku tunggu diluar ya kak" Aku menepuk-nepukkan pundak pria jangkung itu. Saat hendak melangkah keluar, pergelanganku dicekal olehnya hingga membuatku membalikkan badan.
"Bayar punya lo"
"Dih, pelit banget sih jadi cowo, kamu gatau, cowo kan tugasnya bayarin makanan cewenya, gimana sih?"
"Oh ya?"
Aku mengangguk, berekspresi angkuh dihadapannya.
"Emang lo siapanya gue?"
Aku terdiam, iya juga ya, kan aku bukan siapa-siapanya dia.
"Halah, anggap aja aku pacar kamu oke? Aku tunggu diluar ya, sayang, dadah!"
Dengan penuh kepercayaan diri, aku melambaikan tanganku padanya, dan segera keluar. Sebenarnya aku sudah benar-benar ingin ketawa karena wajahnya yang cengo.
"Nih" Dia melempar satu kantung plastik berisi dua cemilan itu dan dengan cepat kutangkap. Aku mendengus kesal karena ia tampak tidak ikhlas, padahalkan niatnya aku mau mengganti uangnya saat ia sudah keluar dari minimarket.
Aku berlari kecil untuk menyamakan langkahku dengannya, ia tampak menoleh sebentar dengan tatapan datar kemudian kembali melihat kedepan. Seperti biasa, dengan wajah lempeng khasnya itu.
"Jadi gimana? Kakak pasti mau nih jadi pendamping aku"
"Sok tau"
"Dih, tau lah, keliatannya gitu"
"Gue ketos disini, banyak kerjaan"
Aku memutar bola mataku malas, memangnya jadi ketos bakalan sesibuk itu apa? Padahal dulu ketos dimasa SMPku tidaklah sesibuk itu, bahkan saat acara pensi dulu dia juga ikutan meramaikan acara. Atau mungkin kehidupan seorang ketos di SMP dengan di SMA itu berbeda ya?
"Pelit banget sih jadi orang, entar kuburannya sempit, tau rasa kamu!"
Aku berjalan mendahuluinya dengan kesal, iya kesal, masa cuma disuruh jadi pendamping aja susahnya minta ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [ #1 PWR Series ]
Roman pour Adolescents[ Selesai Revisi ] Angkasa Alandra Prawira, pria jangkung berkulit putih dengan sifat kalem. Menjabat sebagai ketua OSIS dan berposisi penting dalam tim basket membuat namanya melejit hebat. Pandai dalam hal akademik dan non-akademik membuat dirinya...