Extra Part - 1

1.8K 77 0
                                    

Angkasa memijit pelipisnya frustrasi, bagaimana tidak? Baru di tinggal Acha belanja stok bulanan sebentar, anak-anak sudah mulai bertengkar memperebutkan acara tv yang enak. Yang satu ingin menonton pertandingan sepak bola, yang satu lagi ingin menonton acara disney. Lalu, apa yang harus Angkasa lakukan untuk menenangkan kedua anaknya?

"Huaaaaaaa!! Daddyyyy kak Axelle jahattt! Huaaaa!!"

Gadis kecil berumur empat tahun itu berlari kearah Angkasa dan memeluk 'daddy'nya dengan erat sembari terisak.

"Axelle, ga bisa ngalah sama adeknya?"

Axelle berdiri dari duduknya yang lesehan, bersidekap dada kemudian menggeleng. Anak laki-laki yang berumur tujuh tahun itu membuat Angkasa merasa bahwa Axelle adalah Angkasa kecil. Tampang dinginnya, mata tajam, serta suka irit bicara, itu adalah ciri khas Angkasa yang tercetak jelas pada Axelle.

"Tiap hari selalu Axelle yang ngalah"

Angkasa tampak berpikir sejenak, tadi, Angkasa sudah mengatakan bahwa salah satu dari mereka menonton di kamar atas saja, tapi, mereka berdua tetap ingin menonton disini. Axelle tidak mau mengalah, apalagi adik perempuannya Anasya.

"Hmm, ini kan liburan musim panas, kita jalan-jalan ke disney land aja mau?"

Axelle dan Anasya saling melemparkan tatapan hingga membuat Angkasa gemas karena tingkah laku mereka, itu seperti melihat Angkasa dan Acha versi mini.
Sifat dan wajah Axelle yang benar-benar mencetak jelas Angkasa, begitu pula sifat dan wajah Anasya yang mencetak jelas Acha. Kemudian, Axelle dan Anasya serentak menoleh kearah Angkasa dengan mata berbinar.

"MAU!!"

Angkasa tersenyum, ada sedikit rasa penyesalan di diri Angkasa, kenapa dia tak memikirkan ini dari tadi sih?

"Yaudah, papa telfon mama dulu"

"Daddy sama mommy!! Bukan papa mama!!" Ucap serentak kedua anaknya, sementara Angkasa hanya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mereka itu terlalu kepintaran atau gimana sih? Mereka mengklaim bahwa panggilan 'papa' dan 'mama' hanya berlaku saat mereka sedang berada di Indonesia, sementara panggilan 'daddy' dan 'mommy' hanya berlaku saat mereka berada di Los Angeles.

Mengetahui itu membuat Angkasa terdiam dan Acha hanya tertawa terbahak-bahak karena perilaku anak-anaknya yang super ajaib.

"Halo Cha, kamu masih lama belanjanya?"

Angkasa mendengar suara klakson kendaraan dari seberang sana.

"Engga kok, ini lagi di jalan, kenapa Sa? Anak-anak berantem lagi?"

Angkasa menghela nafasnya pelan,

"Tadinya sih, setelah diajak ke disney land baru mereka damai"

"Oh yaudah, bentar lagi sampe kok, sabar ya"

"Iya, dah sayang, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Panggilan pun berakhir, Angkasa menaruh kembali ponselnya diatas meja. Melihat kelakuan Anasya sedang menari-nari kesenangan, sementara Axelle hanya duduk diam memperhatikan adik perempuannya dengan senyuman tipisnya.

"Yeyey kita jalan-jalan! Yeyyy!"

"Nasya belom mandi, mana boleh ikut, iya kan dad?"

Angkasa meng'iya'kan perkataan Axelle. Anasya yang tadinya sibuk menari tidak jelas itu kini berhenti dan menatap sinis kepada kakak laki-lakinya itu, sementara yang ditatap hanya acuh.

"Nasya tunggu mommy aja"

Gadis cilik itu menjatuhkan tubuhnya disofa empuk dengan tangan yang bersidekap.

ANGKASA [ #1 PWR Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang