Author POV
Angkasa merasa hatinya belum tenang juga meski ia sudah tau bahwa ia telah salah paham atas pejodohan itu.
Azka sialan, kalau saja dia menjelaskan hal ini dari awal mungkin saja Angkasa dan Tasya sudah merayakan akhir tahun ini bersama.
"Latihan selesai, terima kasih atas kerja samanya"
Para anggota tim basket satu-persatu meninggalkan lapangan, termasuk Angkasa dan Gilang.
"Angkasa"
Angkasa melirik kearah guru pelatih yang memanggil namanya,
"Sini kamu"
Angkasa mengangguk dan berjalan kearah pria paruh baya tersebut.
"Permainan kamu kurang baik tadi, kamu terlihat kurang fokus, ada apa?"
Angkasa menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, ia memang tidak bisa fokus akhir-akhir ini. Bahkan nilai-nilainya turun meski tidak menurun drastis.
"Maaf pak, saya sendiri juga kurang ngerti"
"Saya tidak mau ya kamu seperti ini terus"
"Maaf pak, saya akan berusaha"
"Baiklah, kamu balik sana"
Angkasa mengangguk,"permisi pak"
Angkasa berbalik dan kembali berjalan, kini hanya tinggal dirinya sendiri yang berjalan menuju ke asrama putra. Kepergian Tasya secara mendadak dan tanpa pamit membawa pengaruh buruk yang begitu besar untuknya.
Setelah kejadian seperti ini menimpanya, Angkasa merasa bahwa dirinya sangat menyayangi Tasya. Angkasa menyesali tindakannya yang begitu bodoh, mengapa ia tidak menanyakan hal ini terlebih dahulu pada Tasya? Angkasa sudah termakan keegoisannya sendiri dan sekarang ia juga yang merasakan penderitaannya.
"Gue bodoh banget sih ah!"
"Gue tau lo bodoh"
Angkasa tau betul siapa pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan Azka. Semenjak Azka memberitahukan hal yang sebenarnya, pria itu jadi sering membuat jengkel Angkasa.
"Udah tiga hari aja semenjak Tasya pergi"
Angkasa memilih untuk menghiraukan Azka yang masih berjalan dibelakangnya. Angkasa yakin bahwa Azka baru saja selesai dengan lesnya bersama dengan wali kelas yang notabenenya adalah seorang guru sastra bahasa.
"Dan tiga hari juga Tasya ga ada kabar"
"Itu suatu hal yang ga wajar"
"Maksud lo?"
"Selama tiga hari tanpa kabar? Gue ga yakin Tasya beneran di Bandung"
Azka juga merasakan apa yang Angkasa rasakan sebenarnya, tapi dimana lagi Tasya jika dirinya tidak di Bandung.
"Ya terus? Ya kali dia dirumah nenek, sementara gue sering kerumah nenek buat ketemuan sama Natasya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [ #1 PWR Series ]
Novela Juvenil[ Selesai Revisi ] Angkasa Alandra Prawira, pria jangkung berkulit putih dengan sifat kalem. Menjabat sebagai ketua OSIS dan berposisi penting dalam tim basket membuat namanya melejit hebat. Pandai dalam hal akademik dan non-akademik membuat dirinya...