Author POV
Angkasa merasa dirinya frustrasi karena sudah tiga hari ini Tasya menjauh sejak kejadian diruangan makan. Angkasa menyesal karena ia sudah membiarkan Tasya pergi sendiran tanpa pengawasan darinya atau dari teman-temannya. Beberapa kali dihubungi, namun, Tasya terus menolak. Saat dikirim pesanpun gadis itu sama sekali tidak membacanya.
"Lang, lo ada nomor Shania, kan?"
Gilang yang tadinya berbincang dengan teman sekelasnya, beralih pada Angkasa. Dirinya mengangguk.
"Ada, kenapa?"
"Gue boleh minjem hape lo?"
Gilang berjalan kearah mejanya, mengeluarkan benda pipih tersebut dari dalam tasnya, kemudian memberikannya pada Angkasa.
Angkasa mengetikkan suatu pesan untuk ia kirimkan pada Shania.
Shania
OnlineShan.
Ini Angkasa.
Bisa kasih tau gue keadaannya Acha?Angkasa merasa beruntung karena Shania sedang online sekarang. Jadi, ia tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama.
Tasya?
Dia baik-baik aja kok, kak.
Kenapa ya?Skrg dia dmn?
Ini disamping aku.
Gue minta tolong, ntr istirahat lo ajak dia ke rooftop, bisa?
Bisa kok.
Thx.
Angkasa mengembalikan ponselnya pada Gilang, kemudian menyenderkan kepalanya pada kursi. Ia masih tak habis pikir dengan Viona yang masih belum berubah. Gadis itu benar-benar sudah terobsesi dengan Angkasa hingga ia selalu melakukan berbagai cara untuk bisa mendapatkannya. Berbagai bentuk penolakan, penekanan, bahkan sempat hukuman pun sudah dilakukan, tapi gadis itu layaknya manusia berhati iblis.
"Lo ada masalah sama Tasya?"
"Ya"
"Saran gue sih, mending biarin aja dulu dia nenangin diri Sa"
Angkasa menatap datar Gilang,"ini udah tiga hari, ga bisa dibiarin gitu aja"
"Lo suka sama Tasya?"
Angkasa menaikkan sebelah alisnya. Suka pada Tasya? Dirinya sama sekali tidak pernah merasa seperti itu, hanya saja, saat berada didekat Tasya, ia merasa nyaman, tapi disaat jauh seperti ini, entah kenapa ia merindukan gadis bawel itu.
"Ga tuh"
"Mau nganggap dia sebagai ade lo sendiri?"
"Itu faktanya"
"Menurut gue, perlakuan lo ke Tasya itu beda Sa, bukan cuma sebatas kakak dan adek kelas, tapi lebih dari itu. Lo juga bikin Tasya ngerasa spesial karena cuma dia yang bisa liat senyum tulus lo, perlakuan manis, tatapan sendu, dan pelukan hangat dari lo"
Angkasa menatap tajam Gilang setelah ia mendengar kalimat 'pelukan hangat' itu keluar dari mulutnya. Ia ketangkap basah oleh Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [ #1 PWR Series ]
Fiksi Remaja[ Selesai Revisi ] Angkasa Alandra Prawira, pria jangkung berkulit putih dengan sifat kalem. Menjabat sebagai ketua OSIS dan berposisi penting dalam tim basket membuat namanya melejit hebat. Pandai dalam hal akademik dan non-akademik membuat dirinya...