Sebentar lagi senja akan tiba, ku putuskan untuk kembalinke asrama setelah selesai latihan Voli.
Selama dalam perjalanan menuju ke asrama, aku memandang ke sekeliling, sudah dua hari lamanya Angkasa tidak ada kabar pastinya. Melihatnya berkeluyuran disekolah ini saja tidak.
Kita satu sekolah, satu wilayah, tapi sama sekali tidak bertemu. Apa mungkin Angkasa menghindariku? Kenapa dia tiba-tiba ia menghilang begitu saja, tanpa kesan maupun pesan. Yang pasti, Angkasa sengaja menghilang tentu saja.
Saat ku kirimkan pesan, jangankan untuk membalas, aktif di sosial media saja tidak. Saat ku tanya teman sekelasnya termasuk kak Azka dan kak Gilang, mereka bilang Angkasa baik-baik saja dan dia belajar dengan normal, itu berarti dia tidak ada masalah, kan? Tapi, kenapa harus menghilang seperti ini? Dia bosan denganku? Dia tidak mencintai aku lagi?
Pikiranku yang melanglang buana membuat perjalanan ini serasa sangat singkat, aku sudah ada didalam kamar. Memutuskan untuk menyegarkan badan dengan mandi.
Tak memerlukan waktu yang lama akhirnya aku selesai, memakai pakaian, dan merebahkan tubuhku yang sudah lelah dengan berbagai kegiatan.
"Shan?"
"Hm?"
"Kamu tadi ada jumpa Angkasa?"
Shania tampak berpikir,"tadi liat kok"
Aku mendudukkan tubuhku,"serius? Dimana?"
"Pas bel istirahat selesai, kan aku ngelewatin ruang musik, disitu kak Angkasa juga baru aja keluar, mukanya keliatan cape banget"
Angkasa punya kegiatan dengan musik selama dua hari ini? Tapi apakah sepenting dan sesibuk itu sampai tidak sempat mengirimkan kabar?
Mungkin aku harus mengubungi kak Azka.
"Halo Sya, ada apa?"
"Kak? Angkasanya ada?"
"Angkasa masih belum balik, kayaknya masih sibuk"
"Oh, yaudah deh kak, makasih"
"Yoi Sya, sama-sama"
"Emang kak Angkasa kenapa?"
Aku meletakkan ponselku keatas nakas dan melirik Shania.
"Ga ada kabar"
"Terlalu sibuk mungkin"
Aku mengangguk-anggukan kepalaku mengerti. Aku juga harus mengerti kondisi Angkasa, meski ia pacarku, tapi tetap saja dunianya bukan cuma aku. Mungkin besok aku harus datang ke ruang musik untuk memastikan dia baik-baik saja dan tidak terlalu fokus dengan kegiatannya.
⋇⋆✦⋆⋇
Setelah jam makan siang selesai, kami memang diberikan waktu selama sepuluh menit sebelum akhirnya kembali melanjutkan pembelajaran.
Tujuan utamaku saat ini adalah pergi ke ruang musik, karena aku menduga-duga bahwa Angkasa sudah pasti berada disana.
Aku sama sekali tidak berniat untuk mengetuk pintu terlebih dahulu. Perlahan aku membuka pintu tersebut dan terlihat Angkasa yang tengah duduk dikursi piano namun tidak memainkan piano tersebut, melainkan hanya menatap kearah luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [ #1 PWR Series ]
Novela Juvenil[ Selesai Revisi ] Angkasa Alandra Prawira, pria jangkung berkulit putih dengan sifat kalem. Menjabat sebagai ketua OSIS dan berposisi penting dalam tim basket membuat namanya melejit hebat. Pandai dalam hal akademik dan non-akademik membuat dirinya...