29 | Broken vow

1.3K 196 5
                                    

"is it broken?
can we work it out?
i can see in your eyes,
you're ready to
break."

| Secondhand Serenade |
...

Oni tak habis pikir dengan pertanyaan Lian tadi pagi, cewek itu bertanya apakah hubungannya dengan Leon sedang tidak baik? Oni terus-menerus mengingat apa dia pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang membuat Leon marah, tersinggung, kecewa. Apa itu mungkin saat dia tak sadarkan diri di warung Bi Eti?

Sudah dua hari Leon tidak menghubunginya, entah menelepon atau sebatas mengirim pesan Whatsapp. Bahkan Leon tidak lagi mengantar-jemputnya. Ketika Oni menghampirinya kemarin, Leon hanya bilang kalau dia berangkat sekolah siang karena latihan bareng Billio sampai malam. Oni mengira mungkin Leon tengah sibuk, mengingat hari ini mereka harus tampil. Dia bisa memakluminya, Oni juga bukan gadis manja yang harus diantar-jemput atau dihubungi setiap hari, karena entah kenapa, dia selalu mengkhawatirkan saat-saat seperti ini terjadi, saat-saat Leon lebih sibuk mengejar mimpi ketimbang menemaninya dalam ketakutan-ketakutan yang sudah tak bertepi.

Acara ulang tahun Gemilang dilaksanakan dengan sangat meriah. Dihadiri oleh para alumni dari beberapa angkatan, belum lagi anak-anak dari STM sebelah berdatangan hanya untuk meramaikan di jam-jam terakhir acara yang diisi oleh penampilan bakat para siswa-siswi SMA Gemilang.

Billio tampil paling terakhir, membawakan dua lagu ciptaan mereka yang diberi judul Fight On dan Lucky Dog. Oni pernah mendengar sebagian lirik dari lagu Lucky Dog yang dinyanyikan oleh mereka. Dia tersenyum di tepi lapangan, di tempat yang jauh dari kerumunan, menyaksikan pacarnya tengah bernyanyi dengan penuh semangat seperti lirik-liriknya.

Suara cewek-cewek yang menjerit histeris tidak luput dari pendengarannya, memuji anggota Billio yang ganteng-ganteng. Terutama vokalisnya. Oni bahkan bisa mendengar tak sedikit dari siswi SMA Gemilang yang menyayangkan bahwa selama ini mereka tidak menyadari si Tukang Bolos itu bisa terlihat sangat keren di atas panggung sana, meski sekarang rambutnya botak dan ditutupi oleh topi.

Oni ikut senang karena mungkin setelah ini, Leon maupun anggota Billio yang lain akan lebih dikenal banyak orang, bukankah itu tujuan mereka? Lihat saja, para guru dan senior tak henti-hentinya memberikan pujian meski penampilan mereka sudah selesai lebih dari sepuluh menit lalu.

Oni berjalan ke belakang panggung, berniat menghampiri pacarnya. Dia sudah menyiapkan nasi bungkus dan sebotol air mineral, berpikir kalau Leon belum sempat makan siang tadi. Namun di sana banyak sekali cewek-cewek yang mengerumuni mereka, meminta foto bareng. Oni bisa melihat wajah cewek-cewek itu bersemu ketika Leon mulai menunjukkan sifat pecicilannya. Dia merasakan hatinya sedikit sakit mengingat bagaimana Leon pertama kali mendekatinya. Oni pikir, Leon hanya melakukan itu padanya, ternyata cowok itu memang hobi menggombal. Entah kenapa, Oni mempunyai firasat bahwa Leon sudah bosan padanya. Lagi pula cowok mana sih yang bisa tahan berhubungan dengan cewek sepertinya? Oni merasa insecure, terutama saat dia mendengar Leon menyeletuk kepada kakak kelas mereka.

"Nanti fotonya cuci dan tempel di kamar kamu ya, Cantik. Biar kamu inget terus sama aku."

Kedua pipi cewek itu langsung memerah, dengan gerakan centil, dia menepuk lengan Leon. "Kamu bisa aja! Eh, boleh minta nomornya nggak?"

"Nggak boleh. Leon udah punya cewek. Tuh dia!" sela Jale sambil menunjuk Oni yang berdiri seperti orang bodoh tak jauh dari mereka.

Di saat itulah matanya dan mata Leon berserobok. Tak ada lagi senyum yang menghiasi bibirnya seperti sebelum dia melihat kehadiran Oni di sana. Dan tiba-tiba saja Oni menyadari sesuatu, dua hari ini Leon bukan hanya sibuk pada Billio, melainkan sibuk menghindarinya.

Incomplete | 1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang